Amri, Siti Belinda
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PUSAT WISATA KONVENSI DI KOTA KENDARI ARSITEKTUR BIOKLIMATIK Fitriani, Estri Seta; Amri, Siti Belinda
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada masa sekarang penyebaran dan pertukaran informasi maupun hal-hal baru menjadi sangatlah penting. Penyebarandan pertukaran informasi ini selain melalui media massa, dapat juga dilaksanakan melalui pertemuan, seminar, danpameran baik yang bersifat internasional, nasional, maupun yang regional. Penyelenggaraan pertemuan atau konvensidiharapkan dapat menjadi dinamisator bagi perkembangan industri ekonomi yang berkaitan dengan kegiatan sepertipariwisata, hiburan, transportasi, dan sebagainya. sejak tahun 1980-an kegiatan wisata konvensi di Indonesia menunjukanpeningkatan jumlah peserta yang tinggi dengan jumlah pengeluaran rata-rata perhari sebesar US$ 210 untuk setiap pesertakonvensi. Kegiatan konvensi di Kota Kendari pada masa ini menjadi semakin meningkat setiap tahunnya. Pusat WisataKonvensi adalah suatu wadah yang menyediakan fasilitas yang dapat memudahkan dan memberi kenyamanan aktifitaspelaku kegiatan konvensi mulai dari pelayanan aktifitas konvensi, transportasi, penginapan, hingga paket perjalanan wisata.Pusat Wisat Konvensi ini desain dengan menerapkan pendekatan arsitektur bioklimatik dimana dalam perancangannyadengan memanfaatkan potensi-potensi iklim yang ada didaerah tersebut. Pusat Wisata Konvensi di Kota Kendari denganpendekatan arsitektur bioklimatik ini diharapkan dapat mengakomodasi kegiatan pertemuan, rapat maupun pameran yangtanggap terhadap lingkungan. Dengan adanya Pusat Wisata Konvensi di Kota Kendari ini dapat meningkatkan nilaiekonomi, industri, dan pariwisata Kota Kendari serta dapat menjawab tantangan krisis energi tak terbarukan.Kata Kunci: Konvensi, Wisata, Iklim
PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA GRAHA WERDHA DI KONAWE SELATAN Wahyuni, Wahyuni; Amri, Siti Belinda
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSifat individualis yang tinggi berkurangnya perhatian kepada orang lanjut usia. Berbeda pola kehidupan semakin mempertajam kesenjangan antara kedua generasi tersebut.hal-hal seperti ini menyebabkan perasaan yang terisolir bagi orang tua, karena merasakan perbedaan yang jauh atas perlakuan anaknya terhadapnya dibandingkan perlakuannya terhadap orang tua. Oleh karena itu dibutuhkan suatu bangunan atau kawasan yang mampu mengisolir tekanan psikologis yang biasa dihadapi manula, maka dibangunlah Graha Werdha dengan Pendekatan Arsitektur Hijau Di Konawe Selatan.Metode yang digunakan dalam memecahkan masalah diatas adalah dengan menerapkan konsep arsitektur hijau kedalam bangunan maupun kawasan. Dalam bangunan adalah dengan memaksimalkan bukaan-bukaan yang ada hingga bisa digunakan sebagai pencahayaan dan penghawaan alami. Selain itu juga dengan mendesain bangunan yang lebih terbuka agar tidak terkesan tertutup. Sedangkan dalam tapak atai site adalah dengan memanfaatkan keragaman vegetasi yang sesuai dengan kriteria aman bagi manula. Karena dengan vegetasi yang ada diharapkan mampu memberikan kesehatan dan suasana nyaman yang sangat diinginkan oleh manula.Hasil yang diharapkan dari Graha Werdha dengan Pendekatan Arsitektur Hijau adalah dengan pendekatan arsitektur hijau ini maka manula bisa menikmati hari tuanya dengan lebih sehat secara fisik dan psikologis. Secara fisik karena Arsitektur Hijau dalam pengertian yang lebih luas mampu menjaga keselamatan, kesehatan, dan keamanan penghuninya dalam mengembangkan produktivitas penghuninya. Sedangkan secara psikologis Arsitektur hijau yang memaksimalkan penggunaan lahan hijau dengan tumbuhan dan desain terbuka dengan ruang-ruang komunal yang terbuka ketaman diharapkan dapat menghilangkan rasa kebosanan dan kesepian yang kerap dirasakan oleh manula. Kata Kunci : Graha werdha, arsitektur hijau ABSTRACTHigh individualistic attributes diminish attention to the elderly. Different patterns of life further sharpen the gap between the two generations. These things lead to feelings of isolation for parents, because they feel a great deal of difference in the way their children treat them compared to their treatment of parents. Therefore it takes a building or area that is able to isolate the psychological pressure that is usually faced by the elderly, then built Graha Werdha with Approach of Green Architecture in South Konawe.The method used in solving the above problem is to apply the concept of green architecture into the building and the area. In the building is to maximize the openings that existed to be used as natural lighting and weather. In addition, by designing a more open building so as not to seem closed. While in the site or site is to utilize the diversity of vegetation in accordance with safe criteria for the elderly. Because with the existing vegetation is expected to provide health and comfortable atmosphere that is desired by the elderly.The expected result from Graha Werdha with Green Architecture Approach is with this green architecture approach then the elderly can enjoy their old days with a more healthy physical and  psychological. Physically because the Green Architecture in a broader sense is able to maintain the safety, health, and security of its inhabitants in developing the productivity of its inhabitants. While psychologically Green architecture that maximizes the use of green land with plants and open design with open communal spaces to the park expected to eliminate the sense of boredom and loneliness that is often perceived by the elderly. Keywords: Graha werdha, green architecture
PENERAPAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA RESTORAN KAWASAN WISATA BAHARI PULAU KONDO DI KABUPATEN BOMBANA Abriandi, Adi; Rianty, Hapsa; Amri, Siti Belinda
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAK Sebagai tempat tujuan wisata, dibutuhkan sebuah Restoran untuk mewadahi kegiatan masyarakat yang sedang berwisata. Maka dari itu sebagai tempat tujuan wisata, dibutuhkan sebuah Restoran untuk mewadahi kegiatan masyarakat yang sedang berwisata. Dengan adanya perencanaan Restoran pada kawasan wisata bahari di pulau Kondo ini bisa memberikan peluang untuk masyarakat lokal, memperluas lapangan kerja dan memperbesar pendapatan asli daerah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu data diambil dengan studi literatur, pengumpulan data,  survey, wawancara dan studi banding. Data dikumpulkan sesuai tujuan penelitian. Penelitian di tujukan sebagai berikut: (1) Mewujudkan Perencanaan Restoran pada kawasan Pulau Kondo yang  dapat mewadahi kegiatan pengunjung/wisatawan; (2) perencanaan desain fisik gedung Restoran pulau Kondo yang sesuai standar dengan memperhatikan prinsip Arsitektur Bioklimatik. Penerapan arsitektur bioklimatik pada Restoran Pulau Kondo di aplikasikan lebih banyak ke bentuk fisik bangunan dan material, Pada bentuk fisik bangunan di aplikasikan dengan membuat ruang transisional sebagai ruang udara dan atrium dan sebagai penghubung ruang luar dan ruang dalam, Penempatan bukaan dengan menggunakan kaca dengan sistem metrical bioclimatic window (MBW), penggunaan balkon dan secondary skin dimana balkon dan secondary skin dapat di jadikan pembayang sinar matahari yang alami dan dapat mereduksi intensitas cahaya matahari pada pagi dan sore hari. Kata kunci: Restoran Pulau Kondo, Arsitektur Bioklimatik. ABSTRACTAs a tourist destination, it needs a restaurant to accommodate the activities of people who are traveling.. Therefore, as a forging tourist destination, it takes a restaurant to accommodate community activities that are traveling. The availability of restaurants in the marine tourism area is an important point that needs to be considered in developing a marine tourism area.this can provide opportunities for local communities, expand employment, and enlarge local revenue. This study uses qualitative methods, namely data taken with literature studies, data collection, surveys, interviews and comparative studies. Data is collected according to the purpose of the study. The research is aimed as follows: (1) Realizing Restaurant Planning in the Kondo Island area which can accommodate visitor / tourist activities; (2) planning the physical design of the Kondo island Restaurant building in accordance with the standards by taking into account the principles of Bioclimatic Architecture. The application of bioclimatic architecture in Kondo Island Restaurant is applied more to the physical form of buildings and materials, the physical form of the building is applied by making transitional spaces as air and atrium spaces and as a link between outer and inner spaces, Placement of openings using glass with metrical bioclimatic systems window (MBW), the use of balconies and secondary skins where balconies and secondary skins can be made as natural sun shading and can reduce the intensity of sunlight in the morning and evening.  Keywords: Kondo Island Restaurant, Bioclimatic Architecture.
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR MODERN PADA PUSAT INFORMASI PARIWISATA DAN PERDAGANGAN DAERAH DI LASUSUA KABUPATEN KOLAKA UTARA Firwaingo, Firwaingo; Amri, Siti Belinda
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK      Gedung Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan adalah sebuah bangunan pusat layanan informasi bagi para pelaku ekonomi, khususnya pelaku perdagangan dan sebagai pusat layanan informasi tentang pariwisata, dimana merupakan tempat untuk memasarkan, mempromosikan dan memperkenalkan potensi, keunikan objek dan daya tarik wisata yang ada di Kolaka Utara baik alam maupun budaya sehingga meningkatkan arus kedatangan wisatawan domestik maupun  mancanegara ke Kolaka Utara. Penelitian ini ditujukan sebagai berikut (1)untuk merancang Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan dengan pendekatan Arsitektur Modern yang dapat mewadahi seluruh aktifitas yang ada di dalamnya. (2) Untuk menerapkan konsep Arsitektur Modern pada bentuk dan tampilan bangunan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu data dikumpulkan sesuai tujuan penelitian. Data diambil dengan studi literature, pengumpulan data, survey, wawancara dan studi banding. Hasil dari penelitian disimpulkan bahwa lokasi berada di kota Lasusua, Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan berfungsi untuk mewadahi segala aktifitas yang berhubungan dengan pariwisata dan perdagangan. Selain itu, pengaplikasian  bentuk dan tampilan bangunan yang sesuai dengan fungsi yang diwadahi dengan pertimbangan dan penerapan prinsip-prinsip arsitektur modern. Kata kunci: Arsitektur modern, pusat informasi pariwisata dan perdagangan ABSTRACT     The Center for tourism Information and Commerce is a center of information service for economic actors, especially traders and as a center of information services about tourism, which is a place to market, promote and introduce the potential, uniqueness of objects and tourist attractions in North Kolaka both natural and cultural, thus increasing the arrival flow of domestic and foreign tourists to North Kolaka. This research was intended as follows (1) to design the tourism and trade information Center with a Modern architecture approach that can provide all activities in it. (2) To apply the Modern architecture concept to the shape and appearance of the building. This research used qualitative methods, i.e. data collected according to research purposes. Data was taken with the study of literature, data collection, surveys, interviews and comparative studies. The results of the study concluded that the location was in the city of Lasusua, Tourism Information Center and Commerce serves to provide any activities related to tourism and trade. In addition, application of the shape and appearance of the building in accordance with the functions are addressed with consideration and application of the principles of modern architecture. Keywords: Modern architecture, tourism and trade information center 
PENERAPAN ARSITEKTUR BIOMORFIK PADA HOTEL RESORT PANTAI TORONIPA DI KABUPATEN KONAWE Rahayu, Rahayu; Ramadhan, Sachrul; Amri, Siti Belinda
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKabupaten konawe memiliki potensi yang besar dibidang pariwisata seperti wisata Pantai Toronipa yang terletak di Kelurahan Toronipa Kecamatan Soropia  dimana memiliki panorama yang indah, aksesibiltas yang mudah, tersedianya amenitas di pantai toronipa, dan juga adanya keterkaitan antara pantai toronipa dengan wisata lain. Permasalahan yang dihadapi oleh kabupaten Konawe adalah kurangnya sarana dan prasarana yang dapat menunjang perkembangan pariwisata seperti tersedianya akomodasi penginapan. Pada hotel resort pantai toronipa disediakan fasilitas-fasilitas berupa akomodasi penginapan, meeting room & function room, restaurant,  kolam renang, pusat kebugaran & spa, serta fasilitas-fasilitas lain yang dapat membantu wisatawan dalam berwisata. Pada perencanaan hotel resort, prinsip-prisip arsitektur biomorfik diterapkan pada bentuk dasar dan tampilan bangunan agar dapat memberikan tampilan visual yang menarik, estetik, dan dinamis. Arsitektur biomorfik merupakan teori perancangan yang dimana desain bangunan langsung dipengaruhi oleh bentuk hewan, tumbuhan, tubuh manusia, dan struktur anatomi dengan bahan yang dipilih untuk menciptakan harmoni estetika. Arsitektur biomorfik menggunakan elemen eksisting alam yakni gelombang air laut dan kerang laut sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan bentuk.Kata kunci: pantai toronipa, hotel resort, biomorfikABSTRACT Konawe Regency has great potential in the field of tourism such as Toronipa Beach tourism located in Toronipa Subdistrict, Soropia District where it has beautiful panoramas, easy accessibility, the availability of amenities on the coast of Toronipa, and also the connection between the coast of Toronipa and other tours. The problem faced by Konawe district is the lack of facilities and infrastructure that can support tourism development such as the availability of lodging accommodations. At the beach resort hotel Toronipa provided facilities such as accommodation accommodations, meeting rooms & function rooms, restaurants, swimming pools, fitness centers & spas, as well as other facilities that can help tourists in traveling. In resort hotel planning, the principles of biomorphic architecture are applied to the basic form and appearance of the building in order to provide an attractive, aesthetic, and dynamic visual appearance. Biomorphic architecture is a design theory in which building design is directly influenced by the shape of animals, plants, human bodies, and anatomical structures with materials selected to create aesthetic harmony. Biomorphic architecture uses existing natural elements, namely waves of sea water and sea shells as a source of inspiration to create shapes.Keywords :toronipa beach, resort hotel, biomorphic
PENERAPAN GAYA ARSITEKTUR FUTURISTIK PADA PUSAT TURNAMEN E-SPORTS DI KOTA KENDARI Saputra, Perdinal; Kadir, H. Ishak Kadir; Amri, Siti Belinda
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKDi era revolusi industri 4.0 pesatnya perkembangan teknologi yang mengintegrasikan dunia fisik dan digital telahmerupakan perilaku jalan hidup manusia termasuk dalam dunia olahraga hingga akhirnya tercipta sebuah olahraga digitalatau esports yang bersifat interaktif dankompetitif. Kota Kendari berupaya memenuhi pengadaan sarana dan fasilitaspelayanan dibidang e-sports ini agar memberikan kepuasan kepada masyarakat dan menjadi wujud perkembangan kota.Metode yang digunakan yaitu dengan menganalisis melalui dasar pertimbangan dan kriteria. Pusat Turnamen E-sportsdengan gaya arsitektur futuristik diharapkan dapat dengan mudah terjangkau karena letak bangunan berada pada titiktengah jantung kota Kendari dengan berbagai pertimbangan yang telah dilakukan sehingga dapat menjadi sebuah fasilitasterbaik khususnya pada para pemain game dengan desain yang merujuk ke masa depan. Penerapan gaya arsitektur futuristikpada bangunan dengan fungsi Pusat Turnamen E-sports dengan gaya arsitektur futuristik diharapkan ada kesesuaian padaperancangannya dengan mengklasifikasi segi warna, bentuk, tampilan, struktur, dan material terbarukan yang merujuk kemasa depan dengan gaya arsitektur futuristik yang sesuai dengan penerapan fungsi bangunan. Desain bangunan pusatturnamen esports menerapkan gaya arsitektur futuristik pada desain bentuk, fasad dan interior untuk menghasilkanbangunan yang mengacu dengan era teknologi digital dan masa depan.Kata kunci : Tournament E-Sport , arsitektur futuristikABSTRACTIn the era of the industrial revolution 4.0, the rapid development of technology that integrates the physical and digitalworld has become the way of life for humans, including in the world of sports, until finally creating a digital sport oresports that is interactive and competitive. Kendari City strives to fulfill the provision of service facilities and facilities inthe e-sports sector this is in order to provide satisfaction to the community and become a form of urban development. Themethod used is to analyze on the basis of considerations and criteria. Tournament Center E-sports With a futuristicarchitectural style it is expected that it can be easily reached because the location of the building is in the middle of theheart of Kendari with various considerations that have been made so that it can become the best facility, especially forgame players with designs that refer to the future. The application of a futuristic architectural style to the building with thefunction of theTournament Center E-sports With a futuristic architectural style, it is expected that there will be aconformity in the design by classifying in terms of color, shape, appearance, structure, and renewable materials that referto the future with a futuristic architectural style that is in accordance with the application of building functions. The designof the esports tournament center building applies a futuristic architectural style to the design of forms, facades andinteriors to produce buildings that refer to the era of digital technology and the future.Keywords: E-Sport Tournament, futuristic architecture
MUSEUM ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) DI KOTA KENDARI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HYBRID Hakim, La Ode Abdul; Syukur, La Ode Abdul; Amri, Siti Belinda
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMuseum Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) didesain dengan pendekatan Arsitektur Hybrid, yang manaberusaha menggabungkan dua atau lebih teori, fungsi dan bentuk yang berbeda menjadi suatu fungsi serta bentuk baru.Elemen yang di gabungkan tersebut dalam penelitian ini yakni pola bentuk arsitektur lokal yang dimodifikasi dandigabungkan dengan teknologi bangunan terbarukan sehingga memiliki ciri khas desain tersendiri. Penelitian ini ditujukanuntuk merencanakan desain bangunan yang bisa menggambarkan karakter Arsitektur Hybrid pada Museum IlmuPengetahuan dan Teknologi, serta merencanakan ruang-ruang yang dapat memicu perkembangan Inovasi dan Kreatifitas.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dalam ranah perancangan arsitektur. Data primer yakni mengenaibentukan arsitektural rumah Adat Suku Tolaki dan data tapak. Data sekunder yakni mengenai Arsitektur Hybrid danMuseum Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Studi Literatur, WawancaraTerstruktur, dan Studi Banding. Adapun kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut : pertama, elemen-elemenarsitektural rumah Adat Suku Tolaki yang dipilih (bentuk atap, dinding, konvigurasi panggung, serta ornamen)dimodifikasi bentuknya kemudian disesuaikan dengan penerapan teknologi bangunan terkini seperti pada konstruksi yangdigunakan, utilitas bangunan, dan penerapan teknologi pameran yang canggih. Kedua, untuk merencanakan ruang-ruangyang dapat memicu perkembangan inovasi dan kreaktivitas maka diperlukan pengaturan elemen ruang dalam sepertipenerapan warna, model sirkulasi, pencapaian ruang, pengaturan pencahayaan, penyajian materi IPTEK, serta penggunaanDiorama.Kata Kunci: Museum IPTEK, Arsitektur Hybrid.ABSTRACTThe Museum of Science and Technology (Science Center) is designed with a Hybrid Architecture approach, which seeks tocombine two or more different theories, functions and forms into a new function and form. The elements that are combinedin this study are local architectural forms that are modified and combined with renewable building technology so that theyhave their own distinctive design characteristics. This research is aimed at planning building designs that can describe thecharacter of Hybrid Architecture at the Science Center, as well as planning spaces that can trigger the development ofInnovation and Creativity. This study uses qualitative research methods in the realm of architectural design. Primary datais about the architectural formation of the Tolaki Tribe traditional house and site data. Secondary data is about HybridArchitecture and the Science Center. Data collection techniques were carried out by Literature Studies, StructuredInterviews, and Comparative Studies. The conclusions of this study are as follows: first, the architectural elements of theselected Tolaki Traditional house (roof shape, walls, stage configuration, and ornaments) were modified in shape and thenadapted to the application of the latest building technology such as the construction used, building utilities, and theapplication of advanced exhibition technology. Second, to plan spaces that can trigger the development of innovation andcreativity, it is necessary to arrange internal space elements such as the application of colors, circulation models, spaceachievements, lighting arrangements, presentation of science and technology materials, and the use of dioramas.Keywords: Science Center, Hybrid Architecture.
GALERI SENI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULER DI KOTA KENDARI Soviana, Soviana; Riyanti, Hapsa; Amri, Siti Belinda
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKota Kendari sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki banyak masyarakat yang minatnya terhadapkesenian terbilang tinggi. Perkembangan seni di Kota Kendari tidak pernah surut, terbukti dari banyaknya komunitaskesenian yang ada. Namun, kurangnya tempat yang memadai untuk memfasilitasi kesenian di Kota Kendari. PerancanganGaleri Seni di Kota Kendari bertujuan untuk tempat yang memfasilitasi kegiatan kesenian yang ada. Perancangan GaleriSeni di Kota Kendari menggunakan pendekatan Arsitektur Neo Vernakuler Tolaki melihat dari banyaknya adat dan sukudaerah, maka perancangan ditekankan pada Arsitektur Neo Vernakuler daerah Tolaki yang ada di provinsi SulawesiTenggara. Penelitian ini menggunakan metode teknik pengumpulan data dan teknik analisis. Data primer yang disajikanyaitu data data yang di observasi langsung seperti data data kesenian yang ada di Kota Kendari dan data tapak. Datasekunder yang disajikan yaitu data secara tidak langsung seperti data yang di dapat dari berdasarkan teori dan studiliterature, buku, jurnal, artikel, seperti teori pendekatan Arsitektur Neo Vernakuler. Adapun Teknik analisis yang dilakukanyaitu, teknik analisis dekskritif berupaya mencatat, menganalisa, serta menginterprestasikan aspek perencanaan bangunangaleri seni dengan pendekatan Arsitektur Neo Vernakuler. Adapun kesimpulan yang dari penelitian ini yaitu bagaimanamenerapkan elemen-elemen arsitektur Neo Vernakuler Tolaki Pada Bangunan, penerapan teknologi pada bangunan sepertikonstruksi yang digunakan, penerapan tatanan massa bangunan yang sesuai dengan kaidah Arsitektur Neo VernakulerTolaki. Diharapkan dengan adanya perencanaan bangunan Galeri Seni dapat menjadi wadah bagi masyarakat Kota Kendaridalam menambah wawasan tentang kesenian daerah khususnya Seni Lukis dan Seni Patung.Kata Kunci: Galeri Seni, Kota Kendari, Arsitektur Neo VernakulerABSTRACTKendari City as the Capital of Southeast Sulawesi Province has many people whose interest in the arts is fairly high.The development of art in Kendari City has never subsided, as evidenced by the many existing art communities. However,the lack of adequate places to facilitate the arts in Kendari City. The design of the Art Gallery in Kendari City aims to be aplace that facilitates existing artistic activities. The design of the Art Gallery in Kendari City uses the Neo VernacularTolaki Architecture approach. Seeing from the many regional customs and ethnicities, the design emphasizes the NeoVernacular Architecture of the Tolaki area in the province of Southeast Sulawesi. This research uses data collectiontechniques and analysis techniques. The primary data presented is data that is directly observed, such as data on art inKendari City and site data. The secondary data presented is indirect data such as data obtained from theory and literaturestudies, books, journals, articles, such as the theory of the Neo Vernacular Architecture approach. The analysis techniqueused is descriptive analysis technique which attempts to record, analyze, and interpret the planning aspects of the artgallery building with the Neo Vernacular Architecture approach. The conclusions from this research are how to apply theelements of Neo Vernacular Tolaki architecture in buildings, the application of technology in buildings such as theconstruction used, the application of building mass arrangements in accordance with the rules of Tolaki Neo VernacularArchitecture. It is hoped that with the planning of the Art Gallery building, it can be a forum for the people of Kendari Cityto add insight into regional arts, especially Painting and Sculpture.Keywords: Art Gallery, Kendari City, Neo Vernacular Architecture