Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN INDUKSI TNF-α SERIAL DOSES DALAM PENINGKATAN VEGF DAN PDGF MESENCHYMAL STEM CELLS Putra, Agung; Hutagalung, Ananta; Hasanal, Ihdina Hanifa; Trisnadi, Setyo; Djannah, Durrotul; Cahyono, Erwin Budi; Intan, Yulice Soraya Nur
Majalah Kedokteran Bandung Vol 50, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1316.352 KB) | DOI: 10.15395/mkb.v50n2.1278

Abstract

Mesenchymal stem cell (MSC) mempunyai kemampuan immunoregulasi dan regenerasi melalui supresi pelepasan mediator proinflamasidan peningkatan molekul proliferasi terutama vascular endothelial growth factor (VEGF) dan platelet-derived growth factor (PDGF). Mesenchymal stem cell yang diaktivasi TNF-? dengan dosis tertentu mampu meningkatkan sekresi VEGF dan PDGF, namun dosis optimal TNF-? yang mampu memaksimalkan ekspresi molekul tersebut belum diketahui secara pasti. Variasi dosis TNF-? digunakan pada penelitian ini dengan tujuan mengetahui dosis optimal, rendah, dan tinggi TNF-? dalam memaksimalkan ekspresi VEGF dan PDGF. Penelitian ini mengunakan post-test only control group design dengan 5 kelompok penelitian, terdiri atas satu kelompok kontrol (K) dan 4 kelompok perlakuan (P) (TNF-?= 5, 10, 40, 80 ng/mL) yang diinduksikan pada MSC dengan inkubasi 24 jam, kemudian kadar PDGF dan VEGF diukur dengan metode ELISA. Penelitian ini dilakukan antara bulan September?November 2017 di Laboratorium Stem Cell and Cancer Research (SCCR), Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kadar PDGF dan VEGF secara signifikan (p<0,05) dimulai dari dosis TNF-? 5 ng/mL, optimal padadosis 10 ng/mL dan mulai terjadi penurunan pada dosis 40 ng/mL. Induksi TNF-? pada MSC mampu memaksimalkan kadar VEGF dan PDGF pada dosis 10 ng/mL.Kata kunci: MSC, PDGF, TNF-?, VEGF Effect of TNF-? Serial Doses Inducition on Increasing VEGF dan PDGF in Mesenchymal Stem Cells Mesenchymal Stem Cells (MSCs) have immunoregulation and regeneration capabilities through suppression of proinflammatory mediator release and increase of proliferative molecules, particularly the vascular endothelial growth factor (VEGF) and platelet-derived growth factor (PDGF) TNF-? activated MSC in a certain dose has the ability to increase VEGF and PDGF levels; however, the exact optimum dose of TNF-? to optimize the levels of VEGF and PDGF is unclear. In this study, TNF-? dose variations were used to determine the optimum, low, and high doses of TNF-? in optimizing VEGF and PDGF expression. This was a post-test only control group study with five study groups consisting of one control (K) and four treatment groups(P). The treatment groups were treated with 5, 10, 40 and 80 ng/mL of TNF-? for 24 hours. PDGF and VEGF levels were measured using ELISA. This study was conducted between September?November 2017 at the Stem Cell and Cancer Research Laboratory (SCCR), Faculty of Medicine, Sultan Agung Islamic University, Semarang. The results show significant increased in PDGF and VEGF levels (p<0.05) starting from TNF-? 5 ng/mL as the initiation dose to 10 ng/mL as the optimum dose and reduction was seen starting from 40 ng/mL dose. TNF-induced MSCs have the ability to increase the VEGF and PDGF levels with an optimum dose of 10 ng/mL.Key words: MSC, PDGF, TNF-?, VEGF
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Fungsi Kognitif pada Pasien Prolanis Klinik Pratama Arjuna Semarang Riasari, Naili Sofi; Djannah, Durrotul; Wirastuti, Ken; Silviana, Meyvita
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3345

Abstract

Penurunan fungsi kognitif biasanya terjadi pada orang lanjut usia (lansia). Beberapa faktor yang memengaruhinya antara lain: jenis kelamin, usia, pendidikan, faktor kesehatan, depresi dan indeks massa tubuh. Sekitar 55 juta orang di dunia menderita demensia, 60% tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Karena proporsi lansia dalam populasi meningkat di hampir setiap negara, jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat. Klinik Pratama Arjuna terletak di Kota Semarang dengan pasien prolanis sebagian besar berusia di atas 60 tahun dan memiliki penyakit yang menjadi faktor risiko demensia. Deteksi dini terhadap demensia perlu dilakukan, supaya dapat diupayakan penanganan awal yang tepat. Menganalisis sejumlah faktor yang berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif pada pasien prolanis Klinik Pratama Arjuna. Penelitian analitik observasional, sampel diambil secara acak. Data yang terkumpul dianalisis dengan deskriptif univariat, analisis bivariat chi square dilanjutkan multivariat regresi logistik. Didapatkan 41 pasien yang diperiksa fungsi kognitifnya menggunakan tools MoCA-INA. Hasil analisis deskriptif menunjukkan pasien yang mengalami gangguan fungsi kognitif (skor ?26) sebesar 53,7%. Frekuensi pasien yang mengalami gangguan pada masing-masing domain kognitif yaitu: visuospasial 28 orang (68,3%), memori 25 orang (61,0%), eksekutif 23 orang (56,1%), atensi 18 orang (43,9%), bahasa 16 orang (39,0%), abstraksi 12 orang (29,3%), naming 5 orang (12,2%), orientasi 4 orang (9,8%). Hasil analisis bivariat menunjukkan jenis kelamin dan pendidikan berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif (p<0,05). Usia, obesitas, hipertensi, Diabetes Mellitus (DM) tidak berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif. Hasil analisis multivariat menunjukkan pendidikan merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif (p<0,05, OR 2,583 (CI 95% 1,659-4,023).
Hubungan antara Durasi Duduk dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah Prasetya, Gede Ridho Anandya; Sari, Rita Kartika; Djannah, Durrotul
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan: Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i2.1519

Abstract

Pandemi Covid-19 menyebabkan pembelajaran daring yang berakibat pada peningkatan durasi duduk pada mahasiswa. Hal ini dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat LBP dikalangan mahasiswa. Hasil skrining yang dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran umum angkatan 2019 Universitas Islam Sultan Agung pada bulan April 2022 didapatkan dari 109 mahasiswa, sebanyak 76 mahasiswa mengeluhkan adanya keluhan nyeri punggung bawah. Penelitian ini bertujuan supaya dapat mengetahui hubungan durasi duduk dengan kejadian nyeri punggung bawah pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Islam Sultan Agung. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 67 sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling, pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner oswetry disability index atau ODI kepada mahasiswa yang memenuhi kriteria. Uji validitas didapatkan r-hitung 0,722 dan uji realibitas didapatkan 0,890. Metode analisis statistik dengan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan dari 67 sampel, proporsi mahasiswa dengan nyeri punggung bawah kategori sedang dan berat sebanyak 13,4% dan 3%, sedangkan yang tidak nyeri punggung bawah sebesar 83,6%. Analisis uji Spearman didapatkannilai  p value <0,05 (p = 0,000) sehingga ada hubungan antara durasi duduk dengan kejadian nyeri punggung bawah, serta didapatkan nilai r = 0,436 dengan keeratan hubungan sedang. Kesimpulan dari penelitian ini ialah terdapat ada hubungan antara durasi duduk dengan kejadian nyeri punggung bawah pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Islam Sultan Agung.
The Effect of Hypoxic Mesenchymal Stem Cells on the expression of Transforming Growth Factors in Wistar Rats Excision Wound Model Istiqomah, Dyah Ayu Fitri; Djannah, Durrotul; Mulyani, Sri Priyantini
International Journal of Cell and Biomedical Science Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Stem Cell and Cancer Research (SCCR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59278/cbs.v1i2.16

Abstract

Background: Hypoxic Mesenchymal stem cell (MSC) therapy may accelerate the wound healing process through a paracrine mechanism by increasing the expression of transforming growth factor-β (TGF-β). Objective: This study aims to investigate the effect of hypoxic MSC on TGF-β gene expression in excision wound models. Methods: This is an experimental study with a post-test-only control group design. Sixty male Wistar rats were divided into 4 groups consisting of 5 each to represent group I (sham/normal control), group II (excision wound model), group III (excision wound model and normoxic MSC injection), group IV (excision wound model and hypoxic MSC injection) for observation of TGF-β gene expression on days 3, 6 and 9. Both MSC (3x106 cells) were injected subcutaneously after wound excision at five locations 0,5 cm from the wound edge. TGF-β gene expression was examined by qRT-PCR. Results: The highest average TGF-β gene expression on the three observation days were shown by group II. TGF-β gene expression in groups III and IV was lower than in group II, while groups III and IV were relatively similar. In the normal wound healing process, TGF-β is highly expressed, and both MSC injection reduces TGF-β gene expression. Conclusion: Hypoxic MSC injection accelerated the proliferative phase of the excisional wound healing process, but the acceleration effect was equivalent to that shown by Normoxic MSC.