Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KOMPOSISI KIMIA DAN ASAM LEMAK JUVENIL IKAN NILA GIFT (Oreochromis niloticus) PADA BERBAGAI UMUR PANEN Nadia, Laode Muhamad Hazairin; Huli, La Ode; Rejeki, Sri; Zubaydah, Wa Ode Sitti; Nadia, La Ode Abdul Rajab
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 1 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.829 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v5i1.11545

Abstract

ABSTRACT   The purpose of this study was to determine chemical (water, ash, protein, and lipid contents) as well as fatty acids (saturated fatty acids (SAFA), monounsaturated fatty acids (MUFA), and polyunsaturated fatty acid (PUFA) composition of juvenile tilapia GIFT at the harvesting period of two, three, and four weeks. This study used a completely randomized design (CRD), consisting of one treatment (harvesting period of two, three, and four weeks) and three repetitions. The data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and the Duncan Multiple Range Test (DMRT) at a 95% confidence level. The harvesting period of two, three, and four weeks had a significant effect (P<0.05) on chemical and fatty acids composition. Lipid contents decreased significantly (P<0.05) at 2-4 weeks harvesting period while water, ash, and protein contents increased significantly (P<0.05). Juvenile tilapias GIFT had total fatty acids of 91.87%, 75.69%, and 62.24% at harvesting periods of two, three, and four weeks, respectively. Total fatty acids decreased significantly (P<0.05) during the two to four weeks harvesting period. Keywords: chemical composition, fatty acid, harvesting period, juvenile tilapia GIFT ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk menentukan komposisi kimia (kadar air, kadar abu, kadar protein dan kadar lemak) dan asam lemak (asam lemak jenuh (SAFA), asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) dan asam lemak tak jenuh jamak (PUFA) juvenil ikan nila GIFT pada umur panen 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu. Metode penelitian  ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 jenis perlakuan (umur panen yaitu 2 minggu, 3 minggu, 4 minggu) dan 3 kali ulangan. Data di analisis menggunakan Analisys Of  Varian (ANOVA) dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Umur panen 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap komposisi kimia dan asam lemak. Kadar lemak menurun secara signifikan (P<0.05) pada umur panen 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu. Kadar air, kadar abu dan kadar protein meningkat secara signifikan (P<0.05) pada umur panen 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu. Juvenil ikan nila GIFT mengandung total asam lemak pada umur panen 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu berturut- turut sebesar 91.87%; 75.69% dan 62.24%. Total asam lemak menurun secara signifikan (P<0.05) pada umur panen 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu. Kata Kunci : asam lemak, juvenil nila GIFT, komposisi kimia, umur panen 
PEMBUATAN TES KIT MENGGUNAKAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH RURUHI (Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & L.M Perry) SEBAGAI PENDETEKSI PENGAWET BORAKS PADA MAKANAN OLAHAN Zubaydah, Wa Ode Sitti; Andriani, Ririn; Sahumena, Muh Handoyo; Irnawati, Irnawati
Preventif Journal Vol 4, No 2 (2020): Preventif Journal
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.438 KB) | DOI: 10.37887/epj.v4i2.12472

Abstract

AbstrakSalah satu jenis bahan pengawet yang banyak disalahgunakan sebagai pengawet dalam makanan yaitu boraks.Penambahan boraks bertujuan untuk memberikan tekstur padat, meningkatkan kekenyalan, dan memberikanrasa gurih serta bersifat tahan lama terutama makanan yang mengandung pati. Sementara kontaminasi boraksdalam jumlah yang besar dapat menyebabkan keracunan pada manusia. Tujuan dari penelitian ini untukmengembangkan alat analisis dalam bentuk tes kit yang mudah digunakan untuk mendeteksi kadar boraks yangada pada makanan olahan. Penelitian ini didasari oleh pembentukan warna kompleks antara boraks danantosianin. Tanaman yang mengandung antosianin salah satunya adalah ruruhi (Syzygium polycephalum (Miq.)Merr. & L.M Perry). Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi termodifikasi menggunakan pelarutetanol 96% yang mengandung HCl 1%. Analisis reaksi warna dilakukan dengan mencampurkan ekstrak denganboraks konsentrasi 5000 ppm hasil menunjukkan adanya perubahan warna yaitu ungu. Penentuan λmax ekstrakdilakukan untuk melihat pergeseran panjang gelombang ekstrak sebelum dan sesudah penambahan boraks hasilmenunjukkan adanya pergeseran ke arah lebih tinggi yaitu dari 528 menjadi 620 nm. Komparator warna dibuatdalam bentuk larutan kit maupun paper test kit hasil menunjukkan perubahan warna pada larutan kit setelahpenambahan boraks konsentrasi 2000, 4000, 6000, 8000 dan 10.000 ppm menjadi ungu hingga ungu pekat padakonsentrasi ≥ 6000 ppm, pada paper test kit menunjukkan perubahan warna ungu pada konsentrasi 2000 hingga10.000 ppm. Metode ini dilakukan validasi mencakup linearitas, akurasi, presisi, LOD dan LOQ, hasil validasimenujukkan linearitas yang baik dengan nilai r = 0,997 , %recovery 95,16 – 99,53 % menujukkan perolehankembali yang sesuai standar, %RSD = 0,2616 % dinyatakan sangat teliti karena ≤ 1 %. Aplikasi tes kit ini jugadilakukan pada 3 sampel makanan olahan yang dipilih secara acak dan menunjukkan hasil 2 positif mengandungboraks. Disimpulkan bahwa metode tes kit ini dapat digunakan sebagai pendeteksi boraks dalam makanan olahansecara kualitatif. Kata Kunci : Boraks , antosianin, buah ruruhi, Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & L.M Perry), paper test kit. 
Sosialisasi Edukatif Program DAGUSIBU dan Resiko Penyalahgunaan Obat pada Remaja di Kelurahan Ranomeeto Kasmawati, Henny; Fristiohady, Adryan; Nuralifah, Nuralifah; Zubaydah, Wa Ode Sitti; Arfan, Arfan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i3.13502

Abstract

Berbagai permasalahan kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan obat, masih sering dijumpai dalam masyarakat dan dapat diakibatkan oleh kurangnya pemahaman mengenai pengelolaan dan penggunaan obat yang benar. Salah satu strategi pengelolaan obat yang efektif adalah penerapan program Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang (DAGUSIBU), terutama di kalangan remaja, mengingat penyalahgunaan obat-obatan di usia dini merupakan isu yang memerlukan perhatian serius. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan edukasi kepada siswa usia remaja, serta meningkatkan pemahaman mengenai penggunaan obat yang tepat melalui program DAGUSIBU. Kegiatan ini dilaksanakan melalui ceramah interaktif dan diskusi mengenai cara yang tepat untuk mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat pada tanggal 26 Agustus 2024, dengan peserta sebanyak 40 orang siswa SMPN 1 Konawe Selatan. Peningkatan pemahaman siswa diukur dan diamati dari tingkat antusiasme dan kemampuan dalam menjawab pertanyaan dengan benar. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan pemahaman mengenai penggunaan obat yang benar serta mengenal peran profesi apoteker. Secara keseluruhan, kegiatan sosialisasi ini berlangsung dengan baik, tercermin dari tingginya antusiasme, respons positif, dan partisipasi aktif siswa dalam diskusi, yang secara signifikan meningkatkan pemahaman mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman di kalangan remaja dan masyarakat tentang pengelolaan obat yang tepat, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko penyalahgunaan obat di masa depan.Kata Kunci: Edukasi Obat, Manajemen Obat, Peningkatan Kesehatan, RemajaVarious health issues, particularly those related to medication use, remain prevalent in society and are often attributed to a lack of understanding regarding proper medication management and usage. One of the effective strategies to address this issue is the implementation of the DAGUSIBU (Obtain, Use, Store, Dispose) program, particularly targeted at adolescents, as early-age drug misuse is a critical concern requiring serious attention. The primary objective of this outreach initiative is to educate adolescent students and enhance their understanding of proper medication use through the DAGUSIBU program. The program was delivered through interactive lectures and discussions with students at SMPN 1 Konawe Selatan, focusing on appropriate methods for obtaining, using, storing, and disposing of medications. The increase in students' understanding was assessed through their enthusiasm and ability to correctly respond to questions. The results indicated a notable improvement in students' comprehension of proper medication use, along with greater awareness of the pharmacist's role. Overall, the outreach program was conducted successfully, as evidenced by high levels of enthusiasm, positive feedback, and active student participation in discussions, which significantly enhanced their understanding. This initiative is expected to contribute to improving awareness and understanding among adolescents and the wider community regarding proper medication management, thereby potentially reducing the risk of drug misuse in the future.
Edukasi Pengenalan Obat Dan Dagusibu Obat Pada Siswa Siswi Madrashah Aliyah Indotec Muhammadiyah Kendari : Education on Drug Recognition and Drug Administration for Students of Madrashah Aliyah Indotec Muhammadiyah Kendari Indalifiany, Astrid; Zubaydah, Wa Ode Sitti; Sartina, Ari; La Ogo, Annisa Rizky; Megawati, Megawati; Putri, Nadila; Surianti, Wa Ode; Zunnurain, Zunnurain
Jurnal Abdi dan Dedikasi kepada Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): NADIKAMI: Januari 2025
Publisher : POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan obat yang tepat merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Namun, kesadaran dan pengetahuan masyarakat, terutama generasi muda, mengenai pengelolaan obat yang rasional masih terbatas. Program edukasi bertema "Edukasi Pengenalan Obat dan Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) Obat" telah dilaksanakan di Madrasah Aliyah Indotec Muhammadiyah Kendari sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa-siswi tentang konsep DAGUSIBU. Metode yang digunakan meliputi pemberian ceramah, sesi tanya jawab, diskusi interaktif, dan pemberian plakat penghargaan kepada pihak sekolah. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dari siswa-siswi dan pihak sekolah. Para siswa aktif berpartisipasi dalam diskusi dengan mengajukan pertanyaan terkait penggunaan obat, pengenalan obat kadaluarsa, serta prosedur penyimpanan dan pembuangan obat yang benar. Penyampaian materi secara interaktif dan kontekstual terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep DAGUSIBU. Pihak sekolah juga memberikan apresiasi positif dan menyatakan komitmen untuk mendukung program serupa di masa mendatang. Kegiatan ini tidak hanya berhasil meningkatkan literasi kesehatan siswa-siswi, tetapi juga mempererat hubungan antara institusi pendidikan dan masyarakat. Implementasi program seperti ini diharapkan dapat diterapkan secara luas untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan obat yang tidak rasional, sekaligus mendorong perilaku bijak dalam pengelolaan obat di masyarakat.
Natural Self-Foaming Clay Soap with Etlingera elatior Fruit Extract for Skincare Aspadiah, Vica; Zubaydah, Wa Ode Sitti; Indalifiany, Astrid; Sahidin, Sahidin; Fristiohady, Adryan; Malaka, Muhammad Hajrul; Muliadi, Rahmat; Parrung, Arsyani
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 8 No. 2 (2025): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v8i2.5800

Abstract

Etlingera elatior (Wualae), a plant recognized for its flavonoid-derived antioxidant properties, presents a potential source for cosmeceutical applications. This study investigated the formulation and evaluation of a Self-Foaming Clay Soap (SFCS) incorporating an ethanol extract of E. elatior fruit. The SFCS base, comprising surfactant as a cleansing and foaming agent combined with bentonite clay for enhanced serviceability and oil adsorption, was formulated with varying concentrations of bentonite (0%, 5%, 10%, 15%, and 20% w/w), designated as FI to FV, respectively, alongside other necessary excipients. The resulting SFCS preparations underwent rigorous physical and chemical stability assessments following accelerated storage conditions (freeze-thaw cycles). Evaluated parameters included organoleptic properties, foam stability and height, viscosity, dispersibility, homogeneity, and pH. The evaluation revealed that Formulation II (FII), containing 5% w/w bentonite, exhibited the most favorable stability profile and met the established criteria for SFCS semisolid preparations. Specifically, FII demonstrated a foam stabilization rate of 84.61% and a foam height of 2.6 cm after freeze-thaw cycling, a viscosity of 10,000 cPs, a spreadability diameter of 4.1 cm, a homogeneous texture devoid of coarse particles, and a skin-compatible pH of 5. These findings suggest that an SFCS formulation incorporating a 5% w/w concentration of bentonite and E. elatior fruit extract holds promising potential as a stable and efficacious skincare preparation.
PENINGKATAN BISNIS UMKM BERBASIS PRODUK OLAHAN IKAN DI PERUMNAS POASIA KOTA KENDARI Salwiyah, Salwiyah; Abdul Rajab Nadia, La Ode; Zubaydah, Wa Ode Sitti; Afu, La Ode Alirman; Abdullah, Abdullah
Bina Bahari Vol 4, No 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, FMIPA Universitas Tanjungp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/binabahari.v4i2.113

Abstract

Diversification of processed food products based on fishery raw materials for The Micro, small, and medium enterprises (MSMEs) at Perumnas Poasia, Kendari City is one of the efforts to diversify food products derived from fish on a business scale. The aim of this activity is to increase knowledge, skills and community welfare through making fisheries products diversification. The partners of this PKM activity are MSME businesses at Perumnas Poasia, Kendari City. The activity implementation method includes two stages, they are socialization and training in making products such as meatballs and nuggets.  It is hoped that MSME business actors can process local fish resources into food products that are more varied and attractive for consumption, and can improve community welfare through the production of diversified processed fish. This activity is important to increase the added value of products and the quantity of MSME products.