Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ratio platelet limfosit (PLR) dengan fungsi kognitif pada pasien DMT2. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah penderita DMT2 yang datang ke Poli Rawat Jalan RSWS dan RS Jejaring Pendidikan yang telah didiagnosis DMT2 oleh dokter spesialis penyakit dalam sesuai kriteria PERKENI 2015. Adapun besar sampel penelitian ditetapkan sebanyak 41 pasien. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Variabel Independen (Rasio platelet limfosit), Variabel Dependen (Gangguan kognitif), Variabel Antara (Proses inflamasi kronik), Variabel Perancu (Usia, jenis kelamin, Pendidikan, lama onset DMT2, komorbiditas), Variabel Kontrol (Stroke, Alzheimer, dementia lewy’s body, epilepsy). Analisis data yaitu analisis bivariat menggunakan uji Pearson atau Rank Spearman untuk menilai koefisien R, dan analisis multivariate menggunakan analisis regresi linier berganda. Data diolah melalui program SPSS. Hasil penelitian yaitu korelasi negatif antara nilai PLR dengan fungsi kognitif pada pasien DMT2. Semakin tinggi nilai PLR maka akan fungsi kognitif semakin rendah. Kemudian, Pada tingkat domain fungsi kognitif terdapat korelasi negatif antara nilai PLR dengan domain fungsi eksekutif, visuospasial, dan memori pada pasien DMT2. Adapun nilai cut-off pada nilai PLR untuk mendiagnosis gangguan kognitif adalah 186,1 dengan sensitivity: 57.58% dan specificity: 87,50%. Kesimpulan yaitu PLR dapat menjadi penanda risiko terjadinya gangguan fungsi kognitif pada pasien DMT2. Peningkatan nilai PLR dapat dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif pada pasien DMT2, terutama pada domain fungsi eksekutif, visuospasial, dan memori.