Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Antimicrobial Effectiveness in Number of Fungal in Artificial Diet of Silkworm and the Quality of Cocoon Jamila, .; Syamsu, Jasmal A; Syatrawati, .
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research was carried out to investigate the effectiveness of antibacterial agents on both fungal count and on quality of silkworm cocoon.  Two strain of silkworm (Bombyx mori) i.e. Perhutani and China strain were used in this study.  The silkworms were feed on artificial diet containing either salt, calcium propionate, or potassium sorbate with level 2 gram/100 gram feed dry matter.  The result indicated that use of different agent as antimicrobial significantly inhibited the growth of fungal.  Salt was the best inhibitory agent compared to calcium propionate and potassium sorbat when adding to the diet,  While  silkworm Perhutani performed better than China strain when feed on such diet. 
EFEKTIFITAS ANTIMIKROBA PADA JUMLAH JAMUR DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP KUALITAS KOKON ULAT SUTERA Jamila, .; Syamsu, Jasmal Ahmari; Syatrawati, .
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.406 KB)

Abstract

Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui efektivitas antimikroba terhadap jumlah jamur dan kualitas kokon ulat sutera. Penelitian ini menggunakan ulat sutera (Bombyx mori) jenis perhutani dan strain china. Menggunakan garam, kalsium propionat dan kalium sorbat sebagai antimikroba sebanyak 2 gram/100 gram berat kering yang ditambahkan dalam pakan buatan uat sutera. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan antimikroba berpengaruh nyata terhadap total kontaminasi jamur pakan buatan ulat sutera. Penambahan garam pada pakan buatan ulat sutera merupakan yang terbaik dalam menghambat pertumbuhan jamur bila dibandingkan dengan kalsium propionat dan kalium sorbat. Sedangkan kualitas kokon yang terbaik setelah mengkonsumsi pakan buatan yang mengandung antimikroba adalah jenis uat sutera dari Perum-Perhutani dibanding strain China. Kata Kunci: Antimikroba, Pakan Buatan, Bombyx mori, kokon, Jamur
PEMBERDAYAAN PETANI DALAM PENGGUNAAN AGENS HAYATI UNTUK PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SAYUR DI KAB. ENREKANG Syatrawati Syatrawati; Sitti Inderiati

Publisher : Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.952 KB) | DOI: 10.31850/jdm.v1i1.273

Abstract

Penggunaan agens hayati sangat memungkinkan untuk diterapkan bagi petani sayur dataran tinggi karena mikroba antagonis mudah dikembangkan dengan media dari limbah pertanian, mudah diaplikasikan, dan biayanya jauh lebih murah dibandingkan dengan pestisida sintetik. Melalui program pemberdayaan masyarakat ini akan mengedukasi petani tentang pengembangan agens hayati dalam skala petani untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetik. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi petani sayur yang mandiri dalam pengendalian hama penyakit tanaman, meningkatkan keterampilan petani dalam produksi agens hayati, menerapkan teknologi produksi dan aplikasi agens hayati skala petani di pertanaman sayur. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah Penyuluhan, Pelatihan, Demonstrasi Pendampingan dan pembinaan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa petani sangat antusias belajar dan mempraktekan cara produksi dan aplikasi agens hayati dipertanaman sayuran. Petani telah dapat memperbanyak agens hayati dengan media kompos kemudian diaplikasikan langsung ke pertanaman.
PENERAPAN TEKNOLOGI PASCAPANEN UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL CABAI DI TANATORAJA Wahyuni Zam; Ilyas Ilyas; Syatrawati Syatrawati

Publisher : Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.114 KB) | DOI: 10.31850/jdm.v2i2.407

Abstract

Cabai adalah komoditi unggulan yang memiliki nilai jual yang cenderung stabil. Penumpukan buah cabai saat musim panen akan mengakibatkan buah cepat busuk karena karakteristik buah cabai memiliki kandungan air yang tinggi. Cabai yang mudah rusak menyebabkan fluktuasi harga sangat tinggi, begitu pula dengan kelebihan produksi pada saat panen raya mengakibatkan harga akan turun drastis. Oleh karena itu, dibutuhkan ilmu pengetahuan dalam penanganan pascapanen cabai agar cabai bernilai jual tinggi, baik dalam bentuk buah cabai segar maupun dalam bentuk cabai olahan. Melalui penanganan pascapanen yang baik dan benar produk pertanian dapat bertahan lama, serta memudahkan pendistribusian dan memperluas pemasaran. Program ini telah diterapkan teknologi pascapanen cabai di tingkat petani. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi petani cabai dalam pengelolaan cabai segar, meningkatkan keterampilan petani dalam produksi cabai bubuk, dan aplikasi pengemasan yang berlabel. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah penyuluhan, demonstrasi dan pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat 5 wanita tani yang terampil dalam mengemas buah cabai segar dan mengolah menjadi cabai bubuk dalam kemasan yang menarik. Mitra telah menerapkan introduksi teknologi pascapanen dalam menghasilkan cabai bubuk. Untuk pemasaran dilakukan proses pendampingan, khususnya mengenal pasar sasaran dalam penjualan cabai bubuk.
EFEKTIFITAS ANTIMIKROBA PADA JUMLAH JAMUR DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP KUALITAS KOKON ULAT SUTERA . Jamila; Jasmal Ahmari Syamsu; . Syatrawati
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 10 No. 1 (2014)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.406 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v10i1.911

Abstract

Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui efektivitas antimikroba terhadap jumlah jamur dan kualitas kokon ulat sutera. Penelitian ini menggunakan ulat sutera (Bombyx mori) jenis perhutani dan strain china. Menggunakan garam, kalsium propionat dan kalium sorbat sebagai antimikroba sebanyak 2 gram/100 gram berat kering yang ditambahkan dalam pakan buatan uat sutera. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan antimikroba berpengaruh nyata terhadap total kontaminasi jamur pakan buatan ulat sutera. Penambahan garam pada pakan buatan ulat sutera merupakan yang terbaik dalam menghambat pertumbuhan jamur bila dibandingkan dengan kalsium propionat dan kalium sorbat. Sedangkan kualitas kokon yang terbaik setelah mengkonsumsi pakan buatan yang mengandung antimikroba adalah jenis uat sutera dari Perum-Perhutani dibanding strain China. Kata Kunci: Antimikroba, Pakan Buatan, Bombyx mori, kokon, Jamur
Konservasi Kupu-kupu Papilio demoleus Linn. (Lepidoptera: Papilionidae) dengan Teknologi Makanan Buatan Sri Nur Aminah Ngatimin; Syatrawati Syatrawati; Asmawati Asmawati
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 12 NOMOR 1, JULI 2020
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.504 KB) | DOI: 10.24259/jhm.v12i1.9981

Abstract

The purpose of the research is to study and increase of lime butterfly (Papilio demoleus L.) population used artificial diets, then avoid endangered species status of butterfly in nature. For the future, result of research giving more information about mass rearing techniques of P. demoleus butterflies using artificial diet. P. demoleus larvae and pupae were collected from pomelo (Citrus maxima L.) in the yard of  communities in the Pattunuang Resort, Maros district, South Sulawesi. The pomelo leaves as  the main food source of P. demoleus larvae taken from the farm around Bontomate'ne village, Pangkep district, South Sulawesi. The experimental activities were conducted in the Pest Laboratory, Pests and Plant Diseases Department, Faculty of Agriculture, Hasanuddin University from February to April 2019. The treatment for P. demoleus larvae were: P0 = fresh pomelo leaves (control); P1 = 35% red bean flour + 35% pomelo leaves + 30% vitamin, water agar, and other ingredients; P2 = 25% red bean flour + 25% soybean flour + 25% pomelo leaves + 25% vitamin, water agar, and other ingredients. Ten 2nd instar of P. demoleus larvae were placed in the plastic containers (diameter = 8 cm, height = 6 cm) covered with gauze, respectively. The fresh pomelo leaves given in whole form, while artificial diet in gel form given as much as 5 g for each larvae in the container. Every day the container was cleaned from food and larvae faeces. The experiments were arranged in  Randomized Block Design with four treatments and ten replications. The result was showed P0 is the highest number increasing body weight of P. demoleus larvae. The second  highest  result  increasing  P. demoleus  body weight was showed by P2 since 2nd instar (0.74 g) until four instar (0.87 g). Observation body length of P. demoleus, P0 was showed the highest number increasing the parameter. The second highest result of body length was showed at P2 started 2nd instar (0.24 cm) through four instar (1.72 cm). Findings at  sex ratio and survival,  P0 was showed the highest number adult of P. demoleus (8 individual), P2 (3 individual) and P1 (1 individual), respectively. The highest sex ratio  of female P. demoleus resulted by P0 (3 individual), P2 (1 individual), respectively. The conclusion is : P2 made from red bean flour + soy bean flour + leaves of pomelo increasing body weight and length of P. demoleus larvae. P1 (red bean flour + leaves of pomelo) treatment was showed the lowest number in development of P. demoleus. 
Kemampuan Cendawan Entomopatogen Metarhizium anisopliae Sebagai Agens Pengendali Hayati Wereng Coklat (Nilaparvata lugens Stahl.) Sri Nur Aminah Ngatimin; Tamrin Abdullah; Syatrawati Syatrawati; Nur Indah Lestari
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v5i1.9818

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh cendawan Metarhizium anisopliae  pada beberapa perlakuan benih padi yang berpotensi menyebabkan mortalitas wereng coklat (Nilaparvata lugens Stahl). Percobaan dilakukan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar berlangsung mulai September sampai dengan November 2019. Percobaan menggunakan empat macam perlakuan benih padi yakni : P1 = kontrol; P2 = penyiraman (campuran air + cendawan M. anisopliae ke media tanam); P3= perendaman benih (campuran air + cendawan M. anisopliae)  dan P4 = selubung benih (menggunakan bubuk cendawan M. anisopliae). Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga kali ulangan. Hasil yang didapatkan dalam percobaan adalah : rata-rata mortalitas akumulatif  wereng coklat lebih tinggi pada perlakuan P3 di pengamatan 14 dan 21 HST masing-masing 27% dan 26.7%. Kesimpulan percobaan adalah : perlakuan P3 lebih efektif dibandingkan perlakuan P2 dan P4 dalam mengendalikan wereng  coklat yang menyerang tanaman padi.Kata kunci : Padi, Mortalitas, Metarhizium anisopliae,  Nilaparvata lugens
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI VACUUM PACKAGING OLEH GAPOKTAN MARENGKALINGA DI DESA PATAMPANUA KAB SOPPENG Muh. Akhsan Akib; Nur Ilmi; . Mustakim; . Syatrawati; . Munir
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 7 NO. 2 MEI 2022
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v7i2.20813

Abstract

Mitra Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Marengkalinga” dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) telah menanam padi varietas Impari 24 untuk menghasilkan beras merah yang dikemas dalam kemasan 2 dan 5 kg dengan merek “Beras Merah ASIO” namun sarana pengemasan yang dimiliki masih sangat sederhana dan  manual sehingga kemasan mudah robek dan tidak kedap udara. Kondisi ini akan menyebabkan waktu penyimpanan untuk mempertahankan kualitas beras merah di pasaran menjadi semakin pendek. Jika beras tidak cepat dibeli habis oleh konsumen maka mitra akan menjadi rugi, karena beras akan rusak yang salah satu penyebab rusaknya beras tersebut adalah hama Sitophilus oryzae. Beras yang sudah terdapat banyak hama tersebut harus diambil dan dimusnahkan. Solusi yang ditawarkan kepada mitra adalah  implementasi teknologi vacuum pagkaging. Kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penyuluhan, demonstrasi dan pendampingan implementasi teknologi yang dimulai pada April - Juli 2021. Mitra merupakan pengurus Gapoktan “Marengkalingan” yang terdiri dari 10 orang dan berdomisili di Desa Patampanua, Kecamatan. Marioriawa, Kabupaten Soppeng. Kegiatan PKM yang dilaksanakan telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra. Mitra mampu mengimplementasi teknologi vacuum pagkaging hingga 95% untuk mengemas beras merahnya. Selain itu, mitra juga memperoleh tambahan pengetahuan tentang pengenalan siklus hidup dan cara pengendalian hama Sitophilus oryzae yang merupakan hama utama beras di tempat penyimpanan. Kata kunci: Implementasi, Teknologi, Kemasan hampa udara, Kualitas, Beras merah, Pengabdian kepada masyarakat.     ABSTRACT The partner of Group Farmers Association (Gapoktan) “Marengkalinga” in Community Service (PKM) activities have planted paddy variety of  "Impari 24" to produce red rice in 2 kg and 5 kg packages with the brand “Red Rice of ASIO”, but the packaging facilities are still very simple and manual so that the packaging is easily torn and not hermetic. This condition will cause the storage time to maintain the quality of red rice in the market becomes shorter. If the rice is not quickly purchased by consumers, the partners will be at a loss, because the rice will be damaged, one of the causes of the damage is the pest Sitophilus oryzae. Rice that already contains a lot of that pests must be taken and destroyed.. The solution offered to partners is the implementation of vacuum packing technology. This PKM activity is carried out using methods of counseling, demonstrations, and assistance of technology implementation, which starts from April to July 2021. Partners are production operators from the Gapoktan "Marengkalingan" consisting of 10 people and domiciled in the Patampanua Village, Marioriawa subdistrict, Soppeng district. PKM activities have been able to increas the knowledge and skills of partners. Partners are able to implement up to 95% vacuum packaging technology to package red rice. In addition, partners also gained additional knowledge about the introduction of the life cycle and how to control the pest Sitophilus oryzae which is the main pest of rice in storage. Keywords: Implementation, Technology, Vacuum packaging, Quality, Red rice, Community service.
Aplikasi Mikrorganisme Sebagai Agensia Promosi Pertumbuhan Tanaman Lada (Piper nigrum Linn) Syatrawati; Sitti Inderiati; Pricilia Aurelia
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 1 (2022): MARCH
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v6i1.437

Abstract

Kemampuan fungi dan bakteri mengkolonisasi tanaman dan mengsekresi zat pengatur tumbuh seperti auksin dan sitokinin yang digunakan oleh tanaman inang untuk ketahanan dan pertumbuhan menjadi dasar pemanfaatan mikrorganisme simbiotan.  Penelitian ini bertujuan membandingkan aktivitas beberapa jenis fungi dan bakteri dalam menggiatkan pertumbuhan vegetatif tanaman lada.  Mikrobia yang digunakan adalah cendawan endofit 10 butir per tanaman dalam bentuk granula, Trichoderma harzianum 10 butir per tanaman dan bakteri Burkholderia 50 ml per tanaman dalam bentuk molases yang diinokulasi pada bibit lada varietas Natar-1 yang berumur 3 bulan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pemberian Trichoderma harzianum secara tunggal menghasilkan tinggi tanaman (22.79 cm) dan pertambahan jumlah ruas sulur (6.44) terbaik. Perlakuan cendawan endofit + bakteri Burkholderia + Trichoderma harzianum menghasilkan jumlah cabang terbanyak (0.63) dan pemberian bakteri Burkholderia + Trichoderma harzianum menghasilkan berat basah dan berat kering tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi mikroorganisme lainnya.  Meskipun demikian, berdasarkan uji statistik perlakuan aplikasi mikroba berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan tanaman lada yang diuji, namun terdapat perlakuan inokulasi mikroba baik secara tunggal maupun kombinasi mikroba yang menghasilkan pertambahan tumbuh tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman kontrol.  Dengan demikian, inokulasi mikroba menyebabkan ketersedian hara dan zat pengatur tumbuh sehingga menstimulir pertumbuhan vegetatif tanaman inang.
Pemberdayaan Masyarakat Tani dalam Input Teknologi Agribisnis Cabe di Kab. Tanatoraja Wahyuni Zam; Ilyas Ilyas; Syatrawati Syatrawati
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 19 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v19i2.1502

Abstract

Musim panen cabai yang menyebabkan harga cabai sangat murah oleh karena itu petani membutuhkan teknologi penanganan pasca panen cabai. Peningkatan nilai jual produk cabai dapat ditingkatkan dengan mengolah cabai segar menjadi bubuk. Program ini sangat memungkinkan untuk diterapkan bagi petani cabai karena Cabai yang dikembangkan adalah sistem budidaya ramah cabai lokal. Teknologinya mudah diterapkan, penggunaan alat sederhana dan biaya lebih murah. Melalui program ini telah mengedukasi petani tentang pentingnya input teknologi agribisnis dalam pengolahan komersial cabai skala petani sebagai sumber pendapatan tambahan. Program ini bertujuan untuk memberdayakan petani secara mandiri dalam penanganan pasca panen cabai dan pengolahan yang bernilai jual, meningkatkan keterampilan petani dalam produksi cabai bubuk, menerapkan pengembangan teknologi agribisnis cabai. Demonstrasi dan Pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 petani perempuan terampil dalam pengolahan cabai segar menjadi cabai bubuk, pengemasan dan pemasaran.