Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Religious Service Paradigm in Managing Theological Seminary Nugroho, Fibry Jati; Octavianus, Steaven; Yuono, Yusup Rogo; Sari, Dwi Novita
Sinergi : Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen Vol. 9 No. 2 (2019)
Publisher : Economic and Bussiness Faculty, Dr Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.637 KB) | DOI: 10.25139/sng.v9i2.1438

Abstract

STT is one of the formal higher education organizations in Indonesia which was built as a place to prepare prospective Christian religious leaders, both pastors and religious teachers with legal diplomas. STT has a different understanding and philosophy than other formal universities in Indonesia. Based on this phenomenon, this research will show how the religious service paradigm affects organizational behaviour in Indonesian’s theological Seminary (STT). This research is designing only to map the phenomena that occur in the field, in this case how the service paradigm influences organizational behaviour in STT institutions through observation and interview. It is found that the service organizational culture in the STT environment has a significant influence on the performance of its employees.
Local Practical Religious Moderation in Indonesia: A Case Study of Churches in Getasan District, Semarang Regency Nugroho, Fibry Jati; Sari, Dwi Novita
KAMASEAN: Jurnal Teologi Kristen Vol. 4 No. 2 (2023): December
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/kamasean.v4i2.257

Abstract

This paper is a qualitative study that describes the phenomenon of religious moderation in the Getasan District, Semarang Regency, Central Java Province. Many mass media highlight the high tolerance in the Getasan area, which makes it interesting to investigate it deeper related to religious management in the community. By using the analysis of Miles and Huberman and mixing it with the perspective of Citizenship Pluralism, the results showed that Christian religious leaders taught church members about three things, including doctrinal teaching that educated the law of love as their foundation, contextualization by mixing and matching culture in the development of faith and social devotion in terms of religiosity in society. From the perspective of civic pluralism, Christian religious leaders carried out recognition, representation, and redistribution as a way of teaching religious moderation in society, which aims to create social harmony in society. A good understanding of religious moderation, by linking religious texts and religious contexts, then internalizing it into their daily lives, makes church members have an important role in creating harmony in the community in Getasan District, Semarang Regency.
Ritual Mistis di Dunia Politik: Studi pada Ritual Ngalab Berkah di Gunung Kemukus Nugroho, Fibry Jati
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama Vol 3, No 1 (2020): Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.6 KB) | DOI: 10.15575/hanifiya.v3i1.8431

Abstract

Mystical rituals are still very thick in people's lives. Even though the times are modern, rituals in the supernatural are still performed. Community life cannot be separated from mystical rituals, which are then manifested in their spiritual practice. In this study presented a mystical ritual performed by pilgrims who Ngalab Berkah on Gunung Kemukus. Theritual Ngalab Berkah will be used as an object of study in relation to contestation in the political world. By using a qualitative approach and descriptive analysis, it was found that theframe Javanese religious and Max Weber's theory regarding charismatic leadership caused mystical rituals to remain in demand among political contestants. The results of mystical rituals in the form of Ngalab Berkah on Gunung Kemukus, make ritual performers get harmonization between macrocosm and microcosms, charisma as a leader, get pulung (kebegjan), and get wisdom and mercy from Prince Samudra. Mystical rituals carried out by pilgrims proved to be a powerful enough path for political contestants to win their contest in the political world.
PRAKTIK SOSIAL ENTREPRENEUR GUNA PENGEMBANGAN LIFE SKILL PENYANDANG DISABILITAS DI BALAI KARYA BERKAT SALATIGA Sari, Dwi Novita; Nugroho, Fibry Jati
TEOLOGIS, RELEVAN, APLIKATIF, CENDIKIA, KONTEKSTUAL Vol 4 No 1 (2025): TRACK: JURNAL KEPEMIMPINAN KRISTEN, TEOLOGI, DAN ENTREPRENEURSHIP
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI DAN ENTREPRENEURSHIP PRINGGADING (STEP) SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61660/track.v4i1.211

Abstract

Social entrepreneurship is an innovative approach that combines social goals with entrepreneurial principles. This study aims to explore the practice of social entrepreneurship at Balai Karya Berkat Salatiga and its role in developing life skills for persons with disabilities. Using a qualitative method with a case study approach, the research found that Balai Karya Berkat Salatiga successfully created an inclusive environment that supports the economic and social empowerment of persons with disabilities. The results show that social programs in the form of entrepreneurship skills training can enhance the independence and self-confidence of persons with disabilities. These findings have significant implications for developing a sustainable community-based empowerment model.
Dalek esa sebagai “integrating force”: Sebuah konstruksi teologis interaksi sosial masyarakat multikultural berbasis kearifan lokal di Kabupaten Rote Ndao Pandie, Daud Alfons; Nugroho, Fibry Jati
KURIOS Vol. 11 No. 1: April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v11i1.1018

Abstract

There has been substantial research within Indonesian community contexts attempting to understand violent conflicts in inter-ethnic, religious, and cultural interactions. Conversely, research exploring how people can live harmoniously in social interactions across ethnic, spiritual, and cultural boundaries remains limited. This study examines the local wisdom of "Dalek Esa," which has underpinned inter-ethnic and inter-religious interactions in the context of Rote Ndao Regency, East Nusa Tenggara Province. Employing qualitative research methods with phenomenological and ethnographic approaches, the study involved the author's full immersion in the context of the community's life. The research reveals that "Dalek Esa" has served as a foundation in the mechanism of ethnic and religious agreements. At the same time, differences in livelihoods have constructed the peaceful and harmonious life of the culturally and religiously diverse Rote Ndao community.   Abstrak Terdapat banyak penelitian dalam konteks komunitas masyarakat di Indonesia yang berupaya memahami tentang konflik kekerasan dalam interaksi antar etnis, agama dan budaya. Sementara, di sisi yang lain, penelitian tentang bagaimana orang-orang bisa hidup rukun dalam interaksi sosial antar etnis, agama dan budaya masih belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi kearifan lokal “Dalek Esa” yang telah mendasari interaksi antar etnis dan agama dalam konteks masyarakat Kabupaten Rote Ndao- Propinsi Nusa Tenggara Timur. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan etnografi yang dilakukan berupa keterlibatan penuh penulis dalam konteks kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa “Dalek Esa” telah menjadi pondasi dalam mekanisme kesepakatan etnis, agama dan perbedaan mata pencaharian telah mengkonstruksi kehidupan masyarakat Rote Ndao yang berbeda budaya dan agama yang rukun dan damai.
PELATIHAN DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK DESA MANDALLE BAGI IBU-IBU PKK DAN PEMUDA KARANG TARUNA DI DESA MANDALLE KEC. BAJENG BARAT KAB. GOWA Rachmawati, Meida; Mariana, Lina; Sanusi, M Dakhri; Nugroho, Fibry Jati; Supriyanto, Eko Eddya
Jurnal Bakti Humaniora Vol. 1 No. 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jbh.v1i1.1056

Abstract

Keberadaan sampah plastik semakin hari semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap air minum mineral. Untuk mengurangi sampah plastik, diperlukan daur ulang agar bernilai manfaat. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara pengelolaan sampah plastik menjadi suatu kreasi yang dapat di daur ulang, dan untuk mengajak masyarakat dalam mengelolah sampah menjadi kreasi yang dapat di daur ulang. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ibu-ibu PKK dan pemuda arang taruna. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa kegiatan ceramah dan demonstrasi. Kegiatan ceramah berupa penjelasan tentang sampah, jenis sampah, pengelolalaan sampah, dan 3R (reduce, reuse, recycle). Untuk kegiatan demonstrasi yaitu pengelolaan sampah anorganik menjadi kreasi daur ulang. Pelaksanaan dari kegiatan ini berjalan baik, antusias peserta yang bersemangat mengikuti pelatihan ini. Dalam mengerjakan kegiatan latihan peserta bersemangat mengikutinya. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dikatakan baik dan berhasil, dilihat dari keberhasilan target jumlah peserta pelatihan (100%), 100% peserta hadir dalam kegiatan ini memahami materi yang disampaikan,dan setuju dengan daur ulang sampah anorganik. Sebelum pelatihan lebih 80% peserta kurang paham tentang daur ulang, dan tidak bisa membuat daur ulang sampah anorganik.Kegiatan pengabdian dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah anorganik menjadi aneka kreasi daur ulang serta memberdayakan mereka dalam pengelolaan sampah anorganik (botol plastik bekas) menjadi aneka kreasi daur ulang (bunga, bros, dan aksesoris lainnya).
Pendidikan Teologi dan Tantangan Komunikasi Misi Multikultural di Era Digital Nugroho, Fibry Jati; Sirait, Rajiman Andrianus
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/kqvfs791

Abstract

Artikel ini mengkaji peran pendidikan teologi dalam menghadapi tantangan komunikasi misi multikultural di era digital. Globalisasi, perkembangan teknologi, serta meningkatnya pluralitas budaya menuntut gereja untuk mengembangkan strategi komunikasi Injil yang kontekstual, relevan, dan transformatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian pustaka terhadap literatur teologi kontekstual, komunikasi misi, dan pendidikan teologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan teologi kontekstual menjadi fondasi utama bagi keberhasilan komunikasi misi lintas budaya. Era digital menghadirkan peluang baru melalui media sosial dan teknologi interaktif, namun juga membawa risiko dangkalnya spiritualitas jika tidak diimbangi refleksi teologis yang mendalam. Sementara itu, masyarakat multikultural menuntut gereja untuk membangun komunikasi yang dialogis, partisipatif, dan menghargai keragaman budaya. Kesimpulannya, pendidikan teologi yang responsif terhadap perubahan sosial, budaya, dan teknologi mampu membentuk pemimpin gereja yang reflektif, kreatif, serta transformatif dalam menyampaikan Injil. Dengan demikian, integrasi pendidikan teologi, teologi kontekstual, dan komunikasi digital menjadi kunci keberhasilan misi di era global. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah perlunya lembaga teologi merancang kurikulum yang relevan dengan tantangan digital dan multikultural, melatih pemimpin gereja dalam pemanfaatan media digital secara bijaksana, serta mendorong praktik komunikasi misi yang dialogis dan sensitif budaya untuk menjawab kebutuhan nyata jemaat dan masyarakat luas.