Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

DESIGN OF EARLY FLOOD DETECTION (EFDe) SYSTEM BASED ON IoT FOR FLOOD VOCATIONAL AREAS Alamsyah, Wan; Mutia, Eka; Ismida, Yulina; Suria, Asmadi; Putra, Rachmad Almi
Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 12, No 1 (2019): October
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.449 KB) | DOI: 10.18860/neu.v12i1.7596

Abstract

There is an early flood detection tool that has been successfully designed called the Early Flood Detection (EFDe) a system that uses the Internet of Things system which can be accessed by the users through a browser or an Android smartphone. In general, this tool has an accurate sensor response to the water level reading by the sensor. The time needed for the sensor to send data to the server is 10-15 seconds. The speed of this delivery time is influenced by several factors, including sensor response, server response, and the cellular network used. The EFDe system is equipped with an alarm around the location and has 10-15 second response when the indicator shows FLOOD POTENTIAL and will not stop until the signal changed to SAFE. This EFDe System is equipped with a solar panel and solar control charger and has an independent energy source that comes from the sun and stored in batteries. That is why the EFDe system is able to send information in real-time.
IMPLEMENTASI DISPENSASI PERKAWINAN MENURUT PASAL 7 UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (Studi Penelitian di Mahkamah Syar’iyah Kuala Simpang) Mutia, Eka; Fuadi, Fuadi; Zulfiani, Zulfiani
Meukuta Alam : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol 5, No 1 (2023): JURNAL ILMIAH MAHASISWA : MEUKUTA ALAM
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/ma.v5i1.762

Abstract

Perkawinan merupakan suatu proses yang melibatkan kedua insan yakni laki-laki dan perempuan untuk membentuk rumah tangga yang kekal berdasarkan ketentuan agama yang dianutnya. Dalam UU Perkawinan Pasal 7 ayat (1) menyebutkan “perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun” kemudian ayat ke (2) berbunyi “jika terjadi penyimpangan umur maka harus mendapatkan dispensasi oleh Pengadilan”. Meningkatnya angka pernikahan anak di bawah umur di kabupaten Aceh Tamiang sejak tahun 2019 hingga bulan juli 2020 menunjukan Implementasi batas umur pernikahan belum sesuai pasal 7 Undang-Undang Perkawinan. Dilihat dari data diatas, bahwa salah satu faktor meningkatnya angka pernikahan di bawah umur di kabupaten Aceh Tamiang karena adanya dispensasi batas usia anak untuk melakukan pernikahan yang diberikan oleh Mahkamah Syariah melalui pertimbangan hakim yang dilakukan dalam proses persidangan. Penulisan ini menggunakan metode empiris yang merupakan penelitian yang lebih mengarah pada data lapangan dan didukung dengan tambahan data Primer. Beberapa aspek yang dijadikan patokan bagi hakim mahkamah syar’iah dalam memberikan putusan yaitu Pertama dilihat dari undang-undang perkawinan nomor 16 tahun 2019, Kedua, Hukum Islam yang dijadikan ukurannya yaitu aqil dan baligh, Ketiga, Dari segi kemanusiaan dan faktor sosial. Implementasi Dispensasi Perkawinan Menurut Pasal 7 sudah berjalan sebagaimana mestinya. Namun dalam pelaksanaannya cenderung mencederai hak-hak anak yang telah diatur dalam UU perlindungan anak, Pasal 28B ayat (2), dan Pasal 28C ayat (1) UUD NRI Tahun 1945.
Perbandingan antara RAB dengan RAP pada Proyek Pembangunan Aula Serbaguna SMP Negeri 11 Langsa Sihite, Okta Enjelin; Mutia, Eka; Firdasari, Firdasari
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v8i2.15534

Abstract

Proyek merupakan suatu rangkaian aktivitas terencana yang didalamnya menggunakan uang dan tenaga kerja untuk mendapatkan hasil di masa yang akan datang. Kontraktor akan menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan memperkirakan biaya pekerjaan yang dibutuhkan proyek, namun selama berlangsungnya suatu proyek dikenal juga dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) yang merupakan biaya di lapangan sampai proyek selesai. RAB dengan RAP terdapat selisih biaya dari masing-masing jenis kegiatan, begitu pula dengan pembangunan Aula Serbaguna SMP Negeri 11 Langsa, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui perbandingan antara RAB dengan RAP pada proyek pembangunan Aula Serbaguna SMP Negeri 11 Langsa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai RAP, selisih antara RAB dan RAP serta selisih item pekerjaan yang menggunakan biaya terbesar antara RAB dan RAP pada proyek pembangunan Aula Serbaguna SMP Negeri 11 Langsa. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode kuantitatif yaitu bentuk penelitian dimana hasil penelitian dipresentasikan dalam bentuk hasil penghitungan matematis. Hasil penelitian diperoleh nilai RAP lebih kecil dari RAB dengan nilai RAB sebesar Rp.784.610.750,00 sudah termasuk PPN, sedangkan total Rencana Anggaran Pelaksanaan sebesar Rp.667.559.973,56. Selisih perbandingan biaya Rencana Anggaran Biaya dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan pada pekerjaan seluruh item pekerjaan yaitu Rp.117.050.776,44 atau sebesar 15%, dimana pekerjaan yang menggunakan biaya terbesar yaitu pekerjaan beton bertulang dlihat dari perhitungan harga bahan sebesar Rp.69.032.403,21. Hal ini dapat dilihat pada rekap kebutuhan material yang dihitung berdasarkan volume Mutual Check (MC) akhir.
Penilaian Kriteria Green Building Pada Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kota Langsa Berdasarkan Penilaian Greenship Haikal, M.; sari, Firda; Mutia, Eka
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v7i1.38492

Abstract

Global warming is one of the things that causes environmental damage. Factors causing environmental damage include development that is not environmentally friendly, such as wasting energy, reducing green land, and others. The Green Building concept is one of the solutions to reduce global warming related to Civil Engineering buildings. The City of Langsa has recently rehabilitated the Integrated Hajj and Umrah Service Center (IHUSC) office, from a simple building to a 2-storey building, therefore the building has become the object of the author's research to assess how much the building has implemented the Green Building concept. The purpose of this study is to provide information regarding the value of the Green Building concept obtained by the Langsa City IHUSC building and provide advice regarding the suitability of implementing the Green Building concept in the IHUSC building so that it can be implemented as well as possible. The research steps use interview techniques and field observations and adapted to the Greenship assessment tool. Based on the results of the green building assessment, that have been carried out, the Langsa City Hajj and Umrah Service Center building received 43 points out of 117 maximum points. The Langsa City Integrated Hajj and Umrah Service Center building succeeded in obtaining a Bronze rating. ABSTRAK Pemanasan global adalah salah satu hal yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan tersebut diantaranya pembangunan yang tidak ramah pada lingkungan, seperti pemborosan energi, berkurangnya lahan hijau, dan lainnya. Konsep Green Building adalah salah satu solusi untuk mereduksi pemanasan global terkait bangunan Teknik Sipil. Kota Langsa baru saja merehabilitasi kantor Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT), dari yang sebelumnya bangunan sederhana menjadi sebuah gedung yang memiliki 2 lantai, maka dari itu gedung tersebut menjadi objek penelitian penulis untuk menilai seberapa besar gedung tersebut sudah menerapkan konsep Green Building. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi terkait nilai dari konsep Green Building yang diperoleh gedung PLHUT Kota Langsa dan memberikan saran terkait kesesuaian implementasi konsep Green Building pada gedung PLHUT agar dapat diterapkan sebaik-baiknya. Tahapan penelitian ini menggunakan suatu metode dengan teknik wawancara dan pengamatan di lapangan dan disesuaikan dengan perangkat penilaian Greenship. Berdasarkan dari hasil penilaian grren building, gedung PLHUT Kota Langsa memperoleh poin sebesar 43 dari 117 poin maksimal. Dengan demikian gedung PLHUT Kota Langsa berhasil memperoleh peringkat Perunggu.
Evaluation of Green Material Selection at PGSD Laboratory Building Universitas Samudra Lestari, Hilda; Mutia, Eka; Lisa, Nova Purnama
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 25, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v25i2.43948

Abstract

In today's modern era, infrastructure development should take into account environmental considerations, such as the use of green materials and eco-labeling. This approach is vital for ensuring the long-term well-being of humanity and preventing further increases in global warming caused by construction practices that disregard safe and environmentally friendly materials. This study is focused on evaluating the selection of green materials in the PGSD Laboratory at Universitas Samudra. The assessment is based on the standards set by the Green Building Council Indonesia (GBCI) for Material Sources and Cycles. Data collection involved interviews with the technical team responsible for construction, on-site observations to assess material usage, and a review of various building documentation files. The interviews revealed that the PGSD Laboratory at Universitas Samudra was designed with a 'green campus' or 'green building' concept, emphasizing the use of environmentally friendly materials. Analysis of the materials used in both the structural and architectural aspects of the PGSD Laboratory found that it met 8 out of 10 green building requirements, achieving an overall percentage of 80% in accordance with the Material Sources and Cycle assessment for Greenship GBCI. The use of such materials has had a positive impact, contributing to energy conservation, the preservation of natural resources, environmental health, user comfort, and waste reduction.
SOSIALISASI KEPADA MASYARAKAT DESA SELAMAT, KECAMATAN TENGGULUN, KABUPATEN ACEH TAMIANG DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR SEBAGAI POTENSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PLTMH Apriana, Winda; Mutia, Eka; Yusri, Azwar
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v1i3.9532

Abstract

Utilization of renewable energy using water flow as a power generator is one of the easiest solutions to implement. Microhydro Power Plants are small-scale water power plants with an output capacity of less than 100 kW, which are environmentally friendly and relatively inexpensive to maintain. Desa Selamat has five waterfalls and river streams, indicating its potential for utilizing natural resources as microhydro power plants (PLTMH). Socialization activities are conducted to ensure that the community understands PLTMH before construction begins. The methods used include socialization, discussions, and Q&A sessions. Gunung Pandan Waterfall has a height of 11.8 meters, a width of the river below of 7 meters, and a depth of less than 1 meter. The outcome shows that the community and local government are very enthusiastic and receptive to the suggestions and inputs provided.
SOSIALISASI PENTINGNYA AIR BERSIH DI PULAU PUSONG LANGSA: UPAYA UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Mutia, Eka; Purwandito, Meilandy; Novita Lydia, Ellida; Jehan Virgi, Azhemi; Asmarrini; Farhan, Muhammad
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v1i3.9556

Abstract

challenges regarding access to and understanding the importance of clean water for its community's well-being. In this context, raising awareness about clean water becomes an urgent necessity. This paper aims to summarize and analyze the efforts of socialization carried out on Pusong Island to enhance awareness and access to clean water. The socialization depicts strategies implemented by the PKM Team in introducing the importance of clean water for health and daily life. The results show an increased awareness among the populace regarding the significance of clean water, reflected in behavioral changes regarding water usage and efforts to maintain environmental cleanliness. Additionally, socialization efforts have had a positive impact in reducing the prevalence of diseases caused by contaminated water. Nonetheless, challenges persist, including limited resources and adequate infrastructure. Therefore, recommendations are provided to increase investment in providing broader and sustainable access to clean water, and to strengthen existing socialization programs to reach more people and ensure sustained awareness of the importance of clean water. In conclusion, socialization regarding clean water on Pusong Island has brought significant positive impacts in enhancing awareness and access to this vital resource. However, sustained efforts are necessary to maintain and enhance these achievements to support the future well-being and health of the community on Pusong Island Telaga Tujuh Village Langsa City.
Evaluasi Angkutan Sampah Pada Kecamatan Langsa Baro Rahmad, Aldino; Purwandito, Meilandy; Mutia, Eka
Jurnal Media Teknik Sipil Samudra Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jmtss.v3i2.5091

Abstract

Kecamatan Langsa Baro merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Langsa. Seperti kota pada umumnya, Kota Langsa juga menghasilkan sampah tiap tahunnya yang bersumber dari berbagai tempat baik dari kawasan penduduk, sekolah, pasar, tempat wisata maupun dari perkantoran. Sampah-sampah tersebut dibuang ke TPS dan timbulan sampah untuk diangkut nantinya, namun ternyata masih banyak sampah dilokasi tertentu yang belum terangkut dan dilalui truk sampah. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi mengenai jumlah truk sampah yang dibutuhkan serta rute pembuangan sampah yang ada di Kecamatan Langsa Baro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode survey dan observasi yang menggunakan persamaan Stationary Container System (SCS), penelitian dilakukan dengan mengikuti truck sampah yang sedang beroperasi untuk mengetahui rute angkutan sampah di Kecamatan Langsa Baro dan lokasi TPS/Timbulan sampah yang tersedia, selanjutnya data yang didapat dihitung dengan menggunakan persamaan SCS, data yang didapatkan dilapangan berupa 1 kali ritase mengunakan 6 unit truk sehingga diperlukan evaluasi lebih karena jumlah sampah yang tidak terangkut sebanyak 32.695,05 Liter. pada penelitian ini menggunakan 3 kali perhitungan evaluasi yang hasilnya berjumlah -3304,95 liter pada percobaan ke-1 artinya truk yang beroperasi dapat mengangkut sebanyak 3304,95 liter sampah lagi. Selanjutnya dibuat peta yang memuat tentang rute angkutan sampah, TPS dan Timbulan Sampah, peta dibuat dengan 2 jenis, peta yang telah ada dan peta evaluasi.
MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN BENCANA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF Novita Lydia, Ellida; Mutia, Eka; Purwandito, Meilandy
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 12 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i12.5122-5132

Abstract

Program literasi kesiapsiagaan bencana pada anak usia dini sangat penting, terutama di Indonesia, yang merupakan wilayah rawan bencana alam. Program Pembelajaran Interaktif Kesiapsiagaan Bencana (PIKB) diimplementasikan di TK Negeri Nurul A’la untuk meningkatkan pemahaman anak-anak tentang bencana dan mitigasinya. Kegiatan ini melibatkan senam gempa, permainan ular tangga siaga bencana, dan presentasi visual mengenai berbagai jenis bencana. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan di kalangan siswa, dengan rata-rata peningkatan dari 41% menjadi 81% setelah kegiatan. Kegiatan fisik seperti senam gempa juga berhasil membantu siswa menginternalisasi tindakan perlindungan yang harus diambil saat terjadi bencana. Permainan ular tangga, yang menggabungkan konsep mitigasi bencana dalam bentuk permainan interaktif, berhasil menarik minat siswa dengan tingkat jawaban benar mencapai 98% terkait tindakan yang harus diambil dalam situasi gempa bumi. Partisipasi aktif siswa dalam program ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran interaktif efektif dalam meningkatkan kesiapsiagaan mereka. Program ini juga didukung oleh para guru yang menyatakan bahwa kegiatan ini membantu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran kesiapsiagaan bencana. 
SOSIALISASI KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR IRIGASI PADA DESA SEUNEBOK ACEH, KECAMATAN BENDAHARA, KABUPATEN ACEH TAMIANG Hanifah Hanni, Puteri; Zakia, Siti; Sihotang, Efrinton; Qausar, Riyal; Mutia, Eka; Fajri, Haikal
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v2i3.11193

Abstract

The need for water by all living creatures is a need that cannot be separated from every day of life. In the use of water, especially for rice fields, in order to meet food needs and regional development, the Indonesian Government is carrying out development efforts in the irrigation sector which aims to make it directly felt by the community in meeting water needs. Therefore, it is necessary to analyze the availability and need for irrigation water in the Seunebok Aceh village with the Seunebok Bacee irrigation area which is a rice field with a planting pattern of only rice. The research method is direct observation in the field. The results of the evaluation of the availability and need for irrigation water in this study show that the availability of water in Seunebok Village, Aceh, is 134.56 m3/s, which is very sufficient to support the irrigation water needs in the rice fields in the village, namely with an NFR of 6.06 mm/day and the need for irrigation water. water (DR) of 1.08 l/sec/ha. And the planned flood discharge at the smallest return period (Q2) was 20,153 m3/s and at the largest return period (Q50) was 31,952 m3/s and the main discharge using the F.J Mock Method was 12,078 m3/s.