Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Influence of Teenagers’ Perception about Sex Behavior towards Their Interest in Doing Risky Sex Behavior Sumiatin, Titik; Purwanto, Hadi; Tri Ningsih, Wahyu
Jurnal Keperawatan Vol 8, No 1 (2017): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1508.384 KB) | DOI: 10.22219/jk.v8i1.4022

Abstract

PENGARUH PERSEPSI REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS TERHADAPNIAT REMAJA DALAM MELAKUKAN PERILAKU SEKS BERESIKOThe Influence of Teenagers’ Perception about Sex Behavior towardsTheir Interest in Doing Risky Sex BehaviorTitik Sumiatin1, Hadi Purwanto2, Wahyu Tri Ningsih3123Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi Keperawatan TubanJalan Dr. Wahidin S.H No. 2 Tuban, 623141email : bojoneahsan@yahoo.comABSTRAKRemaja mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, diantaranya adalah masalahseksualitas.Keingintahuan remaja tentang seksualitas disebabkan masa perkembangan remaja yangmemasuki masa pubertas yang ditandai dengan maturasi sistem reproduksi dan produksi hormon seks.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi remaja tentang perilaku seks dan niatremaja dalam melakukan perilaku seks beresiko. Penelitian menggunakan desain analitik denganpendekatan cross sectional.Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa SMA wilayah kecamatanTuban sebesar 349 orang dengan menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukandengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah regresi logistic ordinal untukmenguji pengaruh antar variabel. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh persepsi terhadapintensi/niat remaja dalam berperilaku seks (p= 0,000). Jika sikap remaja memiliki persepsi positif makaremaja tidak berniat dalam melakukan perilaku seks yang beresiko. Remaja dapat mempertahankan danmeningkatkan pengetahuan dengan cara dapat memilah dan menyaring informasi yang didapat darimedia massa tentang perilaku seksKeywords: Persepsi, perilaku seks, niat, remajaABSTRACTAdolescents have high curiosity, including the issue of sexuality. Adolescent curiosity about sexuality dueto the development phase of teenagers is characterized by the maturation of the reproductive system andthe production of sex hormones. This study aims to determine the influence of perception towardadolescent intention of doing risky sexual behavior. This study used analytic design with cross sectionalapproach. The sample in this study was high school students in the districts of Tuban amounted to 349people by using simple random sampling. The data collection done by using the questionnaire. Thestatistical test used is ordinal logistic regression to examine the influence between variables. The resultshowed that there was influence adolescent attitudes toward intention in sexual behavior (p = 0.000). Ifthe adolescent has positive perception, the teen has no intention of doing risky sexual behavior. Teens canmaintain and improve the knowledge and a positive attitude so that they can sort and filter theinformation which was gathered from the mass media about sexual behavior.Keywords: Perception, adolescent, intention, risky sex behaviour
Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah (Ttd) Pada Remaja Putri Di Wilayah Kerja Puskesmas Prambontergayang ANGGITA PUTRI, KELVIN; TRI NINGSIH, WAHYU; TRIANA NUGRAHENI, WAHYUNINGSIH
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 17 No. 3 (2023)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v17i3.89

Abstract

ABSTRAK Peningkatan kasus anemia remaja putri tertinggi Kabupaten Tuban berada di wilayah Kerja Puskesmas Prambontergayang. Hal tersebut akan berdampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangannya, mereka calon ibu yang akan hamil dan melahirkan hal tersebut memperbesar risiko kematian ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan kepatuhan terhadap konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Prambontergayang. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 186 orang, dengan besar sampel 127 remaja putri. Teknik pengambilan sampel simple random sampling.  Variabel penelitian pengetahuan, sikap dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di wilayah kerja puskesmas Prambontergayang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui google form. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan hampir setengah (36,2%) remaja putri memiliki pengetahuan kurang terhadap konsumsi tablet tambah darah, sebagian besar (56,7%) memiliki sikap positif terhadap konsumsi tablet tambah darah dan hampir seluruhnya (79,5%) memiliki kepatuhan rendah terhadap konsumsi tablet tambah darah. Oleh sebab itu pengawasan dalam konsumsi tablet tambah darah yang rutin (52 butir) setiap tahun diperlukan untuk mencegah anemia.   Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Kepatuhan, Tablet Tambah Darah  ABSTRACT The highest increase in anaemia cases among adolescent girls in Tuban Regency is in the Prambontergayang Health Centre working area. This will have a negative impact on their growth and development, they are future mothers who will become pregnant and give birth it increases the risk of maternal and infant mortality. This study aims to determine the description of knowledge, attitudes and compliance with the consumption of blood supplement tablets (BST) in adolescent girls in the Prambontergayang Health Centre working area. The research design used descriptive with a cross sectional approach. The population in this study was 186 people, with a sample size of 127 adolescent girls. Simple random sampling technique.  Research variables of knowledge, attitude and compliance of blood supplement tablets consumption in adolescent girls in the working area of the Prambontergayang Health Centre. Data collection using a questionnaire through google form. Data analysis using frequency distribution. The results of this study showed that almost half (36.2%) of adolescent girls had insufficient knowledge of blood tablet consumption, most (56.7%) had a positive attitude towards blood tablet consumption and almost all (79.5%) had low compliance with blood tablet consumption. Therefore, supervision in the consumption of blood supplement tablets regularly (52 grains) every year is necessary to prevent anaemia.  Keywords: Knowledge, Attitude, Compliance, Iron Supplement
Karakteristik Usia Dan Pengetahuan Masyarakat Dalam Pencegahan Penularan Covid 19 Di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Tuban NINDITO, MELDHA ERLIAN; TN, Wahyuningsih; Tri Ningsih, Wahyu
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 18 No. 1 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v18i1.98

Abstract

ABSTRAK   Kenaikan kasus covid-19 disebabkan karena tingginya mobilitas dan kurangnya pengetahuan, kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.Berdasarkan survei awal di Kelurahan Sidorejo masyarakat tidak melakukan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun, menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi dengan baik dan benar.  Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara karakteristik usia dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penularan Covid-19. Desain penelitian yang digunakan adalah studi korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga RT : 03 Kelurahan Sidorejo dengan jumlah 150 dengan sampel 109 orang yang diambil dengan teknik Purposive Sampling. Variable dependendalam penelitian ini adalah pengetahuan dalam pencegahan penularan Covid-19, sedangkan variabel independen adalah karakteristik usia. Cara pengambilan data dengan menggunakan kuesioner yang kemudian dianalisis dengan menggunaka uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat berusia 17-45 Tahun (56,9 %), hampir setengahnya  (44,4%) memiliki pengetahuan tentang pencegahan covids 19 yang kurang .kelurahan sidorejo yaitu sebanyak tingkat pengetahuan masyarakat terbanyak berpengetahuan kurang dan cukup. Ada hubungan p=0,000  (p< 0,05) antara karakteristik usia dengan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penularan Covid-19, dimana masyarakat  yang berusia dibawah 46 tahun cenderung memiliki pengetahuan yang lebih baik dibanding yang berusia di atas 46 tahun. Masyarakat diharapkan mendapatkan penyuluhan atau sosialisasi menggunakan media promosi yang disesuaikan dengan tingkat usia dan tingkat pendidikan masyarakat.           Kata kunci : Karakteristik Usia, Pengetahuan, Covid-19   ABSTRACT The increase in covid-19 cases is due to high mobility and lack of knowledge, public awareness in efforts to prevent Covid-19 transmission. Based on an initial survey in Sidorejo Village, people did not do the 5Ms, namely wearing masks, maintaining distance, washing hands using soap, staying away from crowds, limiting mobilization and interaction properly and correctly.  This study aims to determine the relationship between age characteristics and the level of community knowledge about preventing Covid-19 transmission. The research design used was an analytic correlation study with a cross sectional approach. The population in this study were all heads of families of RT: 03 Sidorejo Village with a total of 150 with a sample of 109 people taken with purposive sampling technique. The dependent variable in this study is knowledge in preventing Covid-19 transmission, while the independent variable is age characteristics. How to collect data using a questionnaire which was then analyzed using the Chi Square test. The results showed that most of the people aged 17-45 years (56.9%), almost half (44.4%) had knowledge about the prevention of covids 19 which was lacking. There is a relationship of p=0.000 (p<0.05) between age characteristics and community knowledge about preventing Covid-19 transmission, where people under 46 years old tend to have better knowledge than those over 46 years old. The community is expected to get counseling or socialization using promotional media tailored to the age level and education level of the community. Keywords: Age Characteristics, Knowledge, Covid-19
Pendidikan Dan Pengetahuan Masyarakat Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun Dalam Pencegahan Penularan Covid-19 -, Inggrid Tiara Aditami; TN, Wahyuningsih; Tri Ningsih, Wahyu
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 18 No. 1 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v18i1.105

Abstract

ABSTRAK   Kenaikan kasus Covid-19 disebabkan karena tingginya mobilitas dan kurangnya pengetahuan, kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 salah satunya adalah cuci tangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang cuci tangan pakai sabun dalam pencegahan penularan Covid-19. Desain penelitian yang digunakan adalah studi korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga RT : 03 Kelurahan Sidorejo dengan jumlah 150 dengan sampel 109 orang diambil dengan teknik Purposive Sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan masyarakat,  sedangkan variabel dependen adalah pengetahuan masyarakat tentang cuci tangan pakai sabun dalam pencegahan penularan Covid-19. Cara pengambilan data  menggunakan kuesioner kemudian dianalisis menggunaka uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya (44,0%) pendidikan masyarakat adalah pendidikan dasar, hampir seluruhnya (80,7%) masyarakat memiliki pengetahuan kurang tentang cuci tangan pakai sabun. Ada hubungan antara pendidikan dengan  pengetahuan masyarakat tentang cuci tangan pakai sabun dalam pencegahan penularan Covid-19 di Kelurahan Sidorejo (p=0,000). Perlu upaya sosialisasi yang lebih tentang cuci tangan. Pengembangan program pendidikan dan intervensi yang lebih efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap cuci tangan sebagai langkah pencegahan COVID-19             Kata kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Covid-19 ABSTRACT The increase in Covid-19 cases is due to high mobility and lack of knowledge, public awareness in efforts to prevent Covid-19 transmission, one of which is hand washing. The purpose of this study was to determine the relationship between education level and the level of public knowledge about hand washing with soap in preventing Covid-19 transmission. The research design used was an analytic correlation study with a cross sectional approach. The population in this study were all heads of families of RT: 03 Sidorejo Village with a total of 150 with a sample of 109 people taken with purposive sampling technique. The independent variable in this study is community education, while the dependent variable is community knowledge about hand washing with soap in preventing Covid-19 transmission. The data collection method used a questionnaire and then analyzed using the Chi Square test. The results showed that almost half (44.0%) of the community's education was primary education, almost all (80.7%) of the community had insufficient knowledge about hand washing with soap. There is a relationship between education and public knowledge about hand washing with soap in preventing Covid-19 transmission in Sidorejo Village (p=0.000). More socialization efforts about hand washing are needed. Development of educational programs and interventions that are more effective in increasing awareness and compliance with hand washing as a preventive measure for COVID-19 Keywords : Education, Knowledge, Hand Washing with Soap, Covid-19
Perilaku Merokok Dengan Kepercayaan Diri Anggota Club Twenty Two Project Di Kabupaten Tuban Moh. Akmal Inzaki; Retna P.D, Teresia; Wahyurianto, Yasin; Tri Ningsih, Wahyu
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 18 No. 2 (2024): .
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v18i2.190

Abstract

ABSTRAK Kepercayaan diri adalah perasaan atau sikap yang percaya pada kemampuan diri sendiri sehingga orang tidak terlalu cemas dengan tindakannya, dapat merasa bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan melakukan apa yang disukai, ramah dan hangat saat berhubungan dengan orang lain, dapat menerima dan menghargai sesama manusia, memiliki keinginan untuk berprestasi dan menyadari keunggulan dan kelemahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara perilaku merokok dengan kepercayaan diri. Desain penelitian menerapkan Analitik korelasional melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian yaitu anggota Club Twenty Two Project yang berusia 19-23 tahun dengan besar sampel yang dipilih dengan Total Sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisis data menggunakan Uji Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruhya (76,67 %) anggota Club Twenty Two Project  sebagai perokok sedang, sebagian kecil perokok ringan (20%) dan perokok berat (3,33); sebagian besar (53,33%) memiliki kepercayaan tinggi dan hampir setengah (36,67%) memiliki kepercayaan diri sedang. Tidak ada hubungan perilaku merokok dan kepercayaan diri (p= 0,781), artinya  kepercayaan diri tinggi tidak terkait perilaku merokok. Diharapkan dinas terkait seperti pemuda dan olahraga, dinas kesehatan atau lainnya  lebih aktif dalam memberikan penyuluhan atau promosi kesehatan dengan materi bahaya perilaku merokok, sebagai upaya dalam pencegahan perilaku merokok. Kata kunci: Perilaku Merokok, Kepercayaan Diri ABSTRACT Self-confidence is a feeling or attitude that believes in one's own abilities so that people are not too anxious about their actions, can feel responsible for what is done and do what they like, are friendly and warm when dealing with others, can accept and appreciate fellow human beings, have a desire for achievement and realize their strengths and weaknesses. The purpose of this study was to analyze the relationship between smoking behavior and self-confidence. The research design applies correlational analytics through a cross sectional approach. The population in the study were members of Club Twenty Two Project aged 19-23 years with a sample size selected by Total Sampling. The research instrument was a questionnaire. Data analysis using the Spearman rank test. The results showed that almost all (76.67%) members of Club Twenty Two Project as moderate smokers, a small proportion of light smokers (20%) and heavy smokers (3.33); most (53.33%) have high confidence and almost half (36.67%) have moderate confidence. There is no relationship between smoking behavior and self-confidence (p = 0.781), meaning that high self-confidence is not related to smoking behavior. It is expected that related agencies such as youth and sports, health services or others are more active in providing counseling or health promotion with material on the dangers of smoking behavior, as an effort to prevent smoking behavior. Keywords: Smoking behavior, Self-Confidence
Pengaruh Abdominal Stretching Exercise Terhadap Tingkat Dismenore Pada Mahasiswa D3 Keperawatan Tuban Puji Lestari, Anita; Tri Ningsih, Wahyu; Triana Nugraheni, Wahyuningsih
Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 9 (2023): Jurnal Multidisiplin Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jmi.v2i9.507

Abstract

Dismenore masih banyak dialami oleh wanita, nyeri haid muncul hingga beberapa hari selama menstruasi. Dismenore dapat menganggu aktivitas sehari-hari. Abdominal stretching exercise yang merupakan latihan peregangan otot terutama pada perut, latihan ini dapat mengurangi nyeri haid. Data dismenore di indonesia sebanyak 55%, dimana 15% diantaranya mengeluhkan aktivitas menjadi terganggu akibat dismenore. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh abdominal stretching exercise terhadap tingkat dismenore pada mahasiswa D3 Keperawatan Tuban. Penelitian ini mengunakan penelitian kuantitatif, rancangangan penelitian menggunakan pra-eksperimental (one group pra-post test design). Populasi dalam penelitian ini adalah 62 responden, dengan besar sampel 17 responden yang diambil dengan proportionate stratified random sampling. Variabel independen pada penelitian ini abominal stretching exercise. Variabel dependen pada penelitian ini adalah tingkat dismenore. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi dengan instrumen skala numerik Numerical Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah melakukan abdominal stretching exercise. Data dianalisis mnenggunakan uji wilcoxon. Hasil uji statistic Wilcoxon dengan sig (2-tailed) p=<0,001 berarti nilai p <0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak artinya ada pengaruh abdominal stretching exercise terhadap tingkat dismenore pada mahasiswa D3 Keperawatan Tuban. Pemberian abdominal stretching exercise dapat menurunkan tingkat dismenore. Latihan abdominal stretching exercise yang dilakukan selama dismenore terbukti berpengaruh terhadap penurunan kadar hormon prostaglandine dan intensitas nyeri pada dismenore sehingga abdominal stretching exercise ini membantu mengatasi dismenore.
Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenore Pada Siswi Di Mts Muhammadiyah 2 Palang Kabupaten Tuban Salsabila Putri, Jihan; Triana Nugraheni, Wahyuningsih; Tri Ningsih, Wahyu
Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 9 (2023): Jurnal Multidisiplin Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jmi.v2i9.508

Abstract

Dismenore merupakan nyeri kram di perut bagian bawah yang dimulai sebelum atau saat menstruasi. Angka kejadian dismenore cukup tinggi di dunia, prevalensi dismenore tertinggi ditemui pada remaja putri. Dismenore dipengaruhi beberapa faktor risiko seperti usia menarche <12 tahun, status gizi (IMT rendah/tinggi), dan riwayat keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanfaktor risiko yang mempengaruhi kejadian dismenore pada siswi di MTs Muhammadiyah 2 Palang Kabupaten Tuban. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 47 siswi dan menggunakan teknik sampling total sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, microtoicedan timbangan berat badan. Analisa data yang digunakan yaitu analisa deskriptif. Hasil penelitian didapatkan bahwahampir seluruhnya siswi mengalami dismenore saat menstruasi yaitu 41 siswi (87%), sebagian besar siswi mengalami menarche di usia ?12 tahun yaitu 35 siswi (74%), sebagian besar siswi memiliki status gizi tidak normal yaitu 34 siswi (72%), hampir seluruhnya siswi memiliki riwayat keluarga dengan dismenore yaitu 37 siswi (79%), hampir seluruhnya siswi yang mengalami menarche di usia ?12 tahun mengalami dismenore saat menstruasi yaitu 30 siswi (85,7%), hampir seluruhnya siswi yang memiliki status gizi tidak normal mengalami dismenore saat menstruasi yaitu 31 siswi (91,2%), hampir seluruhnya siswi yang memiliki riwayat keluarga dengan dismenore mengalami dismenore saat menstruasi yaitu 33 siswi (89,2%). Kejadian dismenore dipengaruhi faktor usia menarche, status gizi, dan riwayat keluarga dengan dismenore.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwabanyak siswi yang mengalami dismenorejuga memiliki faktor tersebut. Kejadian dismenore ini dapat mengganggu aktivitas dan pembelajaran siswi.
Kebiasaan Merokok Dengan Gangguan Pola Tidur Pada Remaja Di Smk Taruna Jaya Prawira (TJP) Tuban Bagus Setiawan, Ardi; Tri Ningsih, Wahyu; Triana Nugraheni, Wahyuningsih
Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 9 (2023): Jurnal Multidisiplin Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jmi.v2i9.521

Abstract

Rokok mengandung zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan remaja. Timbulnya kebiasan merokok pada remaja ini biasanya diawali dengan rasa penasaran untuk mencoba merokok dari melihat orang sekitarnya yang merokok, serta tekanan teman sebaya turutan dildalam mempengaruhi remaja untuk mulai merokok, oleh karena itu banyak terjadinya kasus merokok pada remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan kebiasaan merokok dengan gangguan pola tidur pada remaja di SMK Taruna Jaya Perwira (TJP) Tuban. Desain pada penelitian ini analitik korelasi, Populasi penelitian adalah seluruh Siswa kelas XI Teknik Pemesinan (TPM) di SMK Taruna Jaya Prawira (TJP) Tuban berjumlah 278 siswa. Besar sampel 164 siswa menggunakan teknik Purposive Sampling. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, variable independen yaitu kebiasaan merokok dan variable dependen yaitu gangguan pola tidur. Pengambilan data dengan kuesioner dan Analisis uji spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruhnya (100%) remaja yang memiliki kebiasaan merokok ringan, sedang maupun berat mengalami pola tidur terganggu, dan tidak satupun (0%) remaja yang memiliki kebiasaan merokok ringan, sedang maupun berat mengalami pola tidur tidak terganggu. Dari hasil uji statistic dengan menggunakan Spearman diperoleh nilai?=0,017 (p<0,05) dan korelasi koefisien 0,186 yang berarti terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan gangguan pola tidur pada remaja di SMK Taruna Jaya Perwira (TJP) Tuban. Semakin banyak jumlah batang rokok yang dikonsumsi remaja maka akan semakin beresiko mengalami gangguan pola tidur. Karena nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulasi pada tubuh. Akibatnya remaja yang memiliki kebiasaan merokok seringkali mengalami kesulitan untuk tidur dan mudah terbangun dimalam hari.
Pengetahuan Dan Tingkat Sedentary Lifestyle pada Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Tuban Ririn Krisnawati; Wahyuningsih; Tri Ningsih, Wahyu; Retna P.D, Teresia
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 18 No. 2 (2024)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v18i2.166

Abstract

Sedentary lifestyle adalah perilaku duduk atau berbaring dalam sehari-hari, baik di tempat kerja, di rumah, maupun di perjalanan/transportasi yang tidak termasuk waktu tidur. Sedentary lifestyle paling banyak terjadi di kalangan mahasiswa di seluruh dunia karena sebagian besar waktu yang dimilikinya digunakan untuk menghadap gadget atau komputer ketika belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan tingkat sedentary lifestyle pada mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Tuban. Desain penelitian menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Tuban TA. 2023/2024 dengan besar sampel sejumlah 123 mahasiswa dan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan dan Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ). Analisis data menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang sedentary lifestyle kategori cukup dan sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat sedentary lifestyle kategori sedang. Hasil uji spearman rank didapatkan p-value = 0,001 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat sedentary lifestyle pada Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Tuban. Pengetahuan berkaitan erat dengan tingkat sedentary lifestyle. Artinya, semakin baik pengetahuan seseorang, semakin rendah pula tingkat sedentary lifestyle karena dengan pengetahuan yang baik, seseorang mampu mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan sehingga terwujud perilaku yang sehat. Kata kunci: Pengetahuan, Tingkat Sedentary Lifestyle, Mahasiswa
Perilaku Merokok Dengan Kepercayaan Diri Anggota Club Twenty Two Project Di Kabupaten Tuban Moh. Akmal Inzaki; Retna P.D, Teresia; Wahyurianto, Yasin; Tri Ningsih, Wahyu
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 18 No. 2 (2024)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v18i2.190

Abstract

ABSTRAK Kepercayaan diri adalah perasaan atau sikap yang percaya pada kemampuan diri sendiri sehingga orang tidak terlalu cemas dengan tindakannya, dapat merasa bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan melakukan apa yang disukai, ramah dan hangat saat berhubungan dengan orang lain, dapat menerima dan menghargai sesama manusia, memiliki keinginan untuk berprestasi dan menyadari keunggulan dan kelemahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara perilaku merokok dengan kepercayaan diri. Desain penelitian menerapkan Analitik korelasional melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian yaitu anggota Club Twenty Two Project yang berusia 19-23 tahun dengan besar sampel yang dipilih dengan Total Sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisis data menggunakan Uji Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruhya (76,67 %) anggota Club Twenty Two Project  sebagai perokok sedang, sebagian kecil perokok ringan (20%) dan perokok berat (3,33); sebagian besar (53,33%) memiliki kepercayaan tinggi dan hampir setengah (36,67%) memiliki kepercayaan diri sedang. Tidak ada hubungan perilaku merokok dan kepercayaan diri (p= 0,781), artinya  kepercayaan diri tinggi tidak terkait perilaku merokok. Diharapkan dinas terkait seperti pemuda dan olahraga, dinas kesehatan atau lainnya  lebih aktif dalam memberikan penyuluhan atau promosi kesehatan dengan materi bahaya perilaku merokok, sebagai upaya dalam pencegahan perilaku merokok. Kata kunci: Perilaku Merokok, Kepercayaan Diri ABSTRACT Self-confidence is a feeling or attitude that believes in one's own abilities so that people are not too anxious about their actions, can feel responsible for what is done and do what they like, are friendly and warm when dealing with others, can accept and appreciate fellow human beings, have a desire for achievement and realize their strengths and weaknesses. The purpose of this study was to analyze the relationship between smoking behavior and self-confidence. The research design applies correlational analytics through a cross sectional approach. The population in the study were members of Club Twenty Two Project aged 19-23 years with a sample size selected by Total Sampling. The research instrument was a questionnaire. Data analysis using the Spearman rank test. The results showed that almost all (76.67%) members of Club Twenty Two Project as moderate smokers, a small proportion of light smokers (20%) and heavy smokers (3.33); most (53.33%) have high confidence and almost half (36.67%) have moderate confidence. There is no relationship between smoking behavior and self-confidence (p = 0.781), meaning that high self-confidence is not related to smoking behavior. It is expected that related agencies such as youth and sports, health services or others are more active in providing counseling or health promotion with material on the dangers of smoking behavior, as an effort to prevent smoking behavior. Keywords: Smoking behavior, Self-Confidence