Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS RMSE DALAM HOLT-WINTERS EXPONENTIAL SMOOTHING METHODS PADA FORECASTING EKSPOR MIGAS PROVINSI JAWA TIMUR Aprilia, Ira; Achmadin, Wahyu Nur; Masruroh, Zuwidatul; Ghofur, Abdul
ESTIMATOR : Journal of Applied Statistics, Mathematics, and Data Science Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Statistika Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/estimator.v2i1.1911

Abstract

Penelitian ini dimulai dengan memvisualisasikan semua data dalam bentuk grafik untuk memudahkan analisis lebih lanjut. Data yang digunakan adalah nilai ekspor minyak dan gas (migas) Provinsi Jawa Timur dari Januari 2021 hingga Desember 2023, dengan pencatatan bulanan. Analisis ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor musiman dalam peramalan untuk memahami dinamika data dengan lebih baik. Grafik ini menampilkan pola fluktuatif yang terlihat dalam data, dengan nilai yang naik-turun tidak stabil, yang disebabkan oleh pengaruh musiman yang terjadi setiap bulan. Dalam forecasting, struktur utama terdiri dari level, tren, musiman, dan forecast. Penelitian ini menggunakan persamaan yang telah ditentukan untuk menghitung level dan tren dari data time series tersebut. Penggunaan parameter ?, ?, dan ?, yang bersifat arbitrer, diteliti dalam rentang nilai (0,1 – 0,5) untuk menentukan kombinasi yang optimal. Setelah melakukan perhitungan, evaluasi dilakukan terhadap nilai error, dengan menghitung Mean Absolute Error (MAE) dan Root Mean Square Error (RMSE). Tabel-tabel RMSE menunjukkan hasil dari berbagai kombinasi beta dan gamma dengan konstanta ? yang berbeda, menyoroti pentingnya pemilihan parameter yang tepat untuk meningkatkan akurasi model peramalan. Analisis ini juga menunjukkan bahwa nilai RMSE cenderung meningkat seiring dengan nilai ? yang lebih tinggi, mengindikasikan bahwa bobot yang lebih besar pada data terbaru dapat meningkatkan kesalahan prediksi. Selain itu, variasi signifikan dalam RMSE antara kombinasi beta dan gamma menunjukkan bahwa eksperimen untuk menemukan kombinasi yang optimal dapat menghasilkan prediksi yang lebih akurat. Dalam penelitian ini, pemilihan kombinasi beta dan gamma yang menghasilkan RMSE terendah menjadi fokus utama dalam mengoptimalkan model peramalan. Hasil peramalan untuk periode mendatang juga dipresentasikan, memberikan gambaran tentang prediksi nilai ekspor migas di Provinsi Jawa Timur selama 12 bulan ke depan.
Feasibility Analysis of Industrial-Scale Pyrolysis of 200 kg Polyethylene and Polystyrene Plastic Waste Dewi, Indah Noor Dwi Kusuma; Muhammad, Alief; Achmadin, Wahyu Nur; Andrie; Helsinky, Mava Nurhaliza; Aprillia, Wulan
Jurnal Inotera Vol. 10 No. 1 (2025): January-June 2025
Publisher : LPPM Politeknik Aceh Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31572/inotera.Vol10.Iss1.2025.ID461

Abstract

This study analyzes the feasibility of industrial-scale pyrolysis of polyethylene (PE) and polystyrene (PS) plastic waste with a feedstock capacity of 200 kg per day. PE and PS plastics are pyrolyzed at temperatures of 400°C, 450°C, and 500°C until the feedstock is fully decomposed, indicated by the cessation of smoke emission from the reactor. The optimal conditions obtained are then used as a reference for energy calculations in a 200 kg industrial-scale process. The pyrolysis duration varies depending on the type of plastic and operating temperature, with the longest time recorded for PE pyrolysis at 450°C for 98 minutes, while the shortest time was observed for PS pyrolysis at 400°C for 31 minutes. The resulting heating rate indicates that higher temperatures lead to lower heating rates for both PE and PS plastics. The results indicate that increasing the temperature enhances the oil yield (v/wo) up to a certain limit before it begins to decline. The pyrolysis oil yield from PS plastic is higher than that from PE, as styrene monomers naturally exist in a liquid phase. The oil yield from PS remains relatively constant despite temperature increases, whereas the yield from PE follows an increasing trend before declining at the highest temperature. The decrease in PS pyrolysis oil density at higher temperatures also suggests differences in physical characteristics compared to PE. The energy consumption analysis indicates that PS plastic pyrolysis requires more energy than PE, with an average energy consumption of 75.14–77.57 kJ/g for PS and 18.7–33.94 kJ/g for PE. However, the oil yield from PS reaches approximately 79–80% of its initial weight, which is higher than that of PE pyrolysis oil. From an economic perspective, converting PE and PS plastic waste into fuel is not entirely feasible, as the energy produced is insufficient to sustain the pyrolysis process itself. The revenue from selling PE pyrolysis oil amounts to Rp 14,729,000 per month, while PS pyrolysis oil generates Rp 30,927,000 per month. Nevertheless, the social benefits of reducing plastic waste provide an added value that cannot be overlooked.
Identifikasi Pola Spasial Kejadian Banjir di Jawa Timur Tahun 2018 Menggunakan Pendekatan Analisis Spasial: Identification of Spatial Patterns of Flood Events in East Java in 2018 Using a Spatial Analysis Approach achmadin, wahyu Nur; Herdianto, Agung
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 2 No. 02 (2024): JERNIH: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jernih.v2i02.2185

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi spasial kejadian banjir di Jawa Timur pada tahun 2018. Data yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, mencakup jumlah kejadian banjir di setiap kabupaten/kota. Analisis dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dan pemetaan spasial untuk mengidentifikasi pola distribusi risiko banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa kabupaten, seperti Trenggalek, Ponorogo, Situbondo, Jember, dan Banyuwangi, termasuk dalam kategori High-High, yaitu daerah dengan kejadian banjir tinggi dan dikelilingi oleh wilayah berisiko tinggi lainnya. Faktor utama yang mempengaruhi pola ini meliputi topografi rendah, curah hujan tinggi, deforestasi, serta buruknya infrastruktur drainase. Sebaliknya, kabupaten seperti Pacitan, Blitar, dan Tulungagung termasuk dalam kategori Low-Low, yang ditandai dengan kejadian banjir rendah akibat topografi yang lebih tinggi dan vegetasi alami yang masih terjaga. Pola peralihan seperti High-Low dan Low-High juga ditemukan di beberapa wilayah, menunjukkan pengaruh lokal dari mitigasi bencana dan penggunaan lahan. Penelitian ini menegaskan pentingnya mitigasi struktural dan non-struktural untuk mengurangi risiko banjir, seperti peningkatan infrastruktur drainase dan pengelolaan tata guna lahan. Dengan pendekatan spasial-temporal, penelitian ini dapat menjadi landasan untuk perencanaan kebijakan mitigasi bencana banjir yang lebih efektif di Jawa Timur.
Analisis Efektivitas Operasional Unit Pengelola Sampah (UPS) Pulau Merah Terhadap Jumlah dan Komposisi Sampah Terkelola di Kawasan Wisata Pantai Pulau Merah Banyuwangi: Analysis of the Operational Effectiveness of the Pulau Merah Waste Management Unit (UPS) on the Amount and Composition of Managed Waste in the Pulau Merah Beach Tourism Area, Banyuwangi Muyasaroh, Siti; Defriatno, Mawan Eko; Yanik, Carri Noer Fida; Achmadin, Wahyu Nur
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 3 No. 1 (2025): JERNIH: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jernih.v3i1.2443

Abstract

Implementasi Unit Pengolahan Sampah (UPS) di kawasan wisata Pantai Pulau Merah, Banyuwangi, bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sampah melalui pemilahan, daur ulang, dan pengomposan. Penelitian ini menganalisis dampak UPS terhadap perubahan timbulan dan komposisi sampah dengan membandingkan data bulanan sebelum (November 2020–Oktober 2021) dan setelah implementasi (November 2021–November 2022). Data diperoleh dari laporan bulanan UPS dan divalidasi melalui wawancara terstruktur. Analisis statistik deskriptif dan inferensial (Independent T-test, uji Chi-square) digunakan untuk menguji signifikansi perubahan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan volume sampah dari rata-rata 5.298,56 kg/bulan (SD = ±2.092,77) menjadi 13.010,15 kg/bulan (SD = ±6.278,42), diduga akibat perluasan cakupan layanan dan peningkatan kunjungan wisatawan. Komposisi sampah mengalami perubahan dengan dominasi organik meningkat dari 42,1% menjadi 63,2%, residu turun dari 46,3% menjadi 30,5%, dan anorganik daur ulang berkurang dari 11,6% menjadi 6,3%. Temuan ini mengindikasikan efektivitas UPS dalam meningkatkan pemilahan organik dan mengurangi residu, meskipun perlu penguatan sistem daur ulang anorganik. Implikasi penelitian menekankan pentingnya integrasi UPS dengan pendekatan ekonomi sirkular dan edukasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk optimalisasi pengelolaan sampah di kawasan wisata pesisir.