Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

MEDIA BONEKA TANGAN DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA Wulandari, Rizki; Nursyamsiyah, Siti; Akhyadi, Ade Sadikin; Jumiatin, Dedah Jumiatin; Sumitra, Agus
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 Nomor 2, Maret 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.859 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v2i2.p37-43

Abstract

One from of ability to tell stories is the listening process.in general, older brothers still have difficulty listening to and unerstanding the stories that the teacher conveyed, one of conditions is the influence of the teacher’s low creativity in determining the medium of learning to tell childeren. On the other hand children are still less focused and often talk to themselves with their friends so that children do  not concentrate and listen to the explanation from the teacher, this happens to the child and during the learning process. This phenomenon is a problem that needs to be found as an alternative solution. One methode that can be used is the storrytelling methode using hand puppet media. This study used a classroom action research methode which numbered 12 children. The results obtained from 12 children are significant, no children are undeveloped, if the value is obtained, it is 0 percent, 1 child begins to develop, if the value is obtained, it is8%, 4 children have developed as expected or if the value is obtained, it is 32%, and 7 children develop very well or if the value is obtained, its is 60%. From the percentage accumulated there was an average increase of 33%. According to the results of improvement in each cycle, the use of hand puppet media on story telling techniques can influence the listening skills of group B children in this kindergarten. From tehe data obtained it can be concluded that the media of hand puppets can improve the listening skill of children.Keywords: Listening Skill, tell stories, Hand Puppet
KONSEPTUAL MOTIVASI KERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM nursyamsiyah, siti
TARLIM : JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 3, No 1 (2020): TARLIM Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/tarlim.v3i1.3301

Abstract

The concept of motivation Maslow's ideas "" self-actualization is the person's motivation to transform perception of self into reality ". Motivation is the most basic factor in educational institutions to mobilize human resources potential to grow enthusiasm in working with organizational objectives. The second factor is the leader as a leader able to mobilize human resources. Sensitivity of a leader is expected to understand the nature and human needs. Hierarchy of human needs is expected to be another consideration in motivating staff, teachers (cleric) or employees. Five things humans need to note are: physiological, safety, social, esteem and self-actualization needs. If a leader promoting the values of humanity in motivating subordinates
Penguatan Pemahaman Keislaman di Era Digitalisasi bagi Aisyiyah Kabupaten Jember Nursyamsiyah, Siti; Huda, Hairul; Fauziyah, Fauziyah -
Mujtama Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2023): Mujtama’ Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/mujtama.v3i2.22171

Abstract

Penguatan pemahaman keislaman pada warga Aisyiyah kabupaten Jember dinilai penting sekali dilakukan di era digitalisasi. Ibu-ibu Aisyiyah sebagai pendidik pertama dan utama di lingkungan keluarga perlu memahami perkembangan perilaku buruk generasi bangsa di era digitalisasi. Perilaku tersebut merupakan faktor dari kurangnya pemahaman dan penguatan keimanan dan kepercayaan generasi pada Allah sehingga mudah diperngaruhi oleh perkembangan yang merusak perilakunya bahkan melanggar pada kwajiban. Salah satu contoh rendahnya minat anak untuk belajar agama, membaca al qur’an, menghormati dan menghargai orang lain, melakukan perkelahian antar teman dan sebagainya.Kegiatan ini sebagai solusi bagi warga Aisyiyah untuk memberikan penguatan pemahaman keislaman agar bisa diterapkan dalam pendidikan keluarga. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini menggunakan metode sosialisasi, kedua diskusi langsung untuk menemukan kerangka penting dalam membangun keislaman. Kegiatan ini dilakukan pada semua warga Aisyiyah kabupaten Jember baik tingkat Daerah, Cabang dan Ranting Kabupaten Jember.  
EPISTEMOLOGI SEKOLAH MUHAMMADIYAH DALAM MEMBANGUN BUDAYA ISLAM DITENGAH MASYARAKAT NON-MUSLIM Huda, Hairul; Utomo, Agus Prasetyo; Nursyamsiyah, Siti
AT-TAJDID Vol 7, No 2 (2023): JULI-DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/att.v7i2.2970

Abstract

Perkembangan Islam disekolah Muhammadiyah berlangsung secara evolusioner dengan penanamanan akidah islam dan Syariah amaliah serta menitik tekankan toleransi. Sekolah Muhammadiyah ini berada di purwoharjo yang secara demografis warga purwoharjo menganut beberapa agama, diantaranya umat Kristen, Islam dan Hindu serta beberapa yang beraliran kepercayaan. Sehingga SMK Muhammasiyah 7 Purwoharjo diapit oleh sector orang yang memiliki karakter yang berbeda secara agama, kultur dan adat istiadat yang ada. Metode Penelitian Tahapan awal berupa observasi. Tahapan selanjutnya pengumpulan data riset melalui interview, observasi, dan data dokumentasi terkait dengan epistemology sekolah muhammadiyah. Tahapan selanjutnya berkenan dengan mengecek validitas data atau keabsahan data dengan mengunakan (a) triangulasi, (b) ketekunan pengamatan, dan (c) pemeriksaan sejawat. Analisis data dengan (1) kondensasi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. hasil dan pembahasa a. kultur SMK Muhammadiyah 7 Purwoharjo dan membangun budaya keislaman diantarannya adalah : 1.Pembiasaaan Spiritual dan Sosial. 2.Pembiasaan Peribadatan Keummatan. 3.Pembiasaaan Kedisiplinan. 4.Toleransi keagamaan antar ummat beragama. b. System dan kurikulum SMK Muhammadiyah 7 Purwoharjo dalam membangun budaya islami ditengan masyarakat non musim yaitu : 1. Kekuatan visi, misi dan tujuan institusi. 2. Inovasi sistem kurikulum. 3. Prioritas Intra dan Ekstra kurikuler. 4. Pengembangan Penguatan Pendidikan Karakter siswa.
Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Kemampuan Public Speaking Santriwati Di Pondok Pesantren Baitul Hikmah Munawaroh, Siti Sofiatul; Nursyamsiyah, Siti; Putra, Dhian Wahana
Al-Fikri: Jurnal Studi dan Penelitian Pendidikan Islam Vol 5, No 2 (2022): Pendidikan Islam dalam Konteks Multikultural
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jspi.5.2.142-152

Abstract

Pendidikan merupakan penyaluran ilmu yang diberikan oleh guru kepada anak didiknya baik melalui kegiatan formal ataupun non formal. Ada banyak sekali pembelajaran yang harus di berikan oleh guru, diantaranya ialah public speaking.Public Speaking merupakan suatu kegiatan untuk melatih kemampuan dan keterampilan lisan yang perlu diasah dengan sering berlatih secara langsung di depan publik. Dengan melihat tingkat kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi sangatlah minim. Oleh karena itu perlunya pembelajaran dan pelatihan dalam public speaking. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang harus di dampingi langsung oleh guru Pendidikan Agama Islam. Dalam melaksanakan public speaking bisa dengan menggunakan beberapa metode diantaranya dengan metode impromtu, memoriter, naskah, dan ekstemporan. Oleh karena itu penelitian yakni peran guru dalam kegiatan public speaking di Pondok Pesantren Baitul Hikmah ini sangat membantu suksesnya kegiatan ini, karena para guru tersebut membimbing, mengajar, memotivasi dan juga memberikan evaluasi pada kegiatan tersebut. Oleh karena itulah kegiatan public speaking di Pondok Pesantren Baitul Hikmah berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan kegiatan tersebut.
Peran Guru Dalam Mengoptimalkan Kecerdasan Spiritual di SMP Muhammadiyah 1 Jember Tito Al-Fahrezi , Ramadhani; Nursyamsiyah, Siti
National Multidisciplinary Sciences Vol. 3 No. 4 (2024): SIGMA 2
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran, faktor pendukung dan penghambat, dampak, strategi guru pendidikan agama islam (PAI) dalam megoptimalkan kecerdasan spiritual siswa di SMP Muhammadiyah 1 Jember. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dukomentasi. Teknik analisis data pengumpulan data, reduksi data dan display data. Hasil penelitian guru telah berperan dalam membimbing perkembangan kecerdasan spiritual (SQ), hal tersebut tersebut terbukti dengan usaha yang dilakukan oleh guru yaitu berusaha membimbing, dan memberi contoh yang baik terhadap siswa terutama dalam kehidupan sosial di sekolah dan masyarakat. faktor pendukung guru adalah adanya kerjasama antar guru dan warga sekolah dan masyarakat, faktor penghambat adalah dari siswa itu sendiri dimana kurangnya kesadaran dari diri siswa. Dampak peran guru PAI dalam mengoptimalkan kecerdasan spiritual di SMP Muhammadiyah 1 Jember adalah siswa memiliki adab prilaku yang baik, sopan santun, dan kedisiplinan dalam beribadah. Sehingga siswa mampu menerapkan dalam kehidupan sehari – hari dan mampu hidup bersosialisasi dengan masyarakat atau lingkungan sekolah. Strategi guru PAI dalam mengoptimalkan kecerdasan spiritual di SMP Muhammadiyah 1 Jember adalah dengan dilakukan kegiatan keagamaan yaitu program amaliyah harian yang terdiri dari membaca Asmaul Husna bersama – sama, membaca Al – Qur’an, membaca surat pendek, do’a bersama, kegiatan amal atau infaq, shalat duha di jam istirahat, shalat dhuhur wajib berjamaah. Melalui kegiatan amaliyah tersebut dapat membantu siswa atau peserta didik dalam mengoptimalkan kecerdasan spiritual
Implementasi Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih Syihabuddin, Ahmad Ali; Nursyamsiyah, Siti; Putra, Dhian Wahana
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2023): October
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjpi.v1i1.28

Abstract

The purpose of this research is: (1) to examine the implementation of Islamic jurisprudence education through a problem-based learning (PBL) approach, (2) to determine whether the utilization of the PBL teaching model leads to an improvement in students' learning achievement, and (3) to explain the results of jurisprudence learning when using the PBL model. The research methodology used in this study is the classroom action research (CAR) method. CAR serves as a mechanism for addressing potential challenges in the educational environment. The procedure consists of four distinct phases, namely planning, implementation, observation, and reflection. The iterative process of these four phases is characterized by a consistent sequence of steps and is focused on discussion-based learning aimed at honing problem-solving skills through the PBL model. The research results indicate a significant improvement in student learning outcomes through the implementation of the PBL model. The observed improvement is evident through the cycles that were carried out. In cycle I, the average score for the pretest was 29.26, and the average score for the posttest was 73.68. In cycle II, the average pretest score was 47.68, and the average posttest score was 86. The use of the PBL model in jurisprudence subjects has been observed to yield optimal learning outcomes, as evidenced by an achievement score of 86.84%.
Implementasi Metode Diskusi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fiqih Wilda, Diah Awwanda; Nursyamsiyah, Siti; Huda, Hairul
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2024): January
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjpi.v1i2.45

Abstract

The discussion method is highly essential to be implemented in education with the aim of increasing students' motivation, leading them towards independence and responsibility. So far, fiqh learning has been carried out in a monotonous manner, involving memorization of theories, which has resulted in student boredom during the learning process. Therefore, the Madrasah Aliyah has transformed this method by incorporating the discussion method to address cognitive, affective, and psychomotor aspects. This research employs a qualitative approach, collecting data through observation, interviews, and documentation. The data analysis technique is inductive analysis, and data validity is ensured through source triangulation. Findings from this research indicate that the discussion method is capable of transforming students' knowledge from passive to active, thus improving fiqh learning outcomes. Additionally, the discussion model influences student motivation in enjoyable learning, making the material easier to remember and applicable in daily life.
Implementasi Pembelajaran Multikultural untuk Meningkatkan Kerukunan Beragama di Sekolah Al–Muwahideen Yaengkhunchao, Kantatee; Nursyamsiyah, Siti; Putra, Dhian Wahana
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2024): January
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjpi.v1i2.48

Abstract

This research examines the implementation of character education based on multiculturalism at Al-Muwahideen School in Thailand. This qualitative study involves interviews with teachers and students, observations during multicultural education, and the analysis of documents related to student behavior and daily grades. The research results identified four forms of character education implementation at the school, including collective prayer activities, the promotion of universal attitudes among religious communities, the internalization of tolerance values, and the use of lecture and practice methods in teaching. Positive impacts observed include the development of mutual respect among students, the creation of a school climate that promotes learning and tolerance, and the establishment of harmony in the learning process. Supporting factors for multicultural education include the community environment, the curriculum, and facilities, while differences in students' understanding of subjects and their emotional maturity level serve as inhibiting factors.
Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Melalui Pelatihan Startegi Pembelajaran Inovatif Nursyamsiyah, Siti; Wakit, Saipul
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Vol 6, No 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jiwakerta.v6i1.22636205

Abstract

Era digitalisasi dengan kurikulum merdeka belajar kompetensi guru-guru dinilai kurang kereatif dan berinovasi untuk membangkitkan semangat siswa belajar. Bahkan mayoritas guru-guru di sekolah masih cenderung menerapkan pendekatan konvensional dengan model ceramah (Teacher Centered). Hal ini menjadi faktor penghambat peningkatan mutu pembelajaran serta ketidaktercapaian tujuan pembelajaran. Sikap kris siswa yang tidak terbangun sehingga cenderung pasif berdampak padan terbatasnya interaksi baik antar individu, antar teman maupun siswa dan guru.  Maka kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi pedagogik dinilai penting sekali untuk merifres dan membuka wawasan guru-guru. Adapun metode pelaksanaan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan wokshop di sekolah. Pelaksanaan pelatihan dilapangan melalui beberapa tahapan yaitu: Tahap pertama peneliti melakukan persiapan kunjungan ke sekolah melakukan observasi dan wawancara pada kepala sekolah dan guru. Tahap kedua melakukan workshop startegi pembelajaran inovatif pada guru-guru. Tahap ketiga melakukan diskusi mendalam tentang strategi pemebelajaran inovatif yang mendukung kurikulum MBKM. Tahap keempat, pendampingan pada guru-guru dalam Menyusun RPP berbasis startegi pembelajaran problem based learning. Tahap kelima, evaluasi kegiatan pelaksanaan mulai pertama sampai akhir. Adapun hasil akhir dari kegiatan ini adalah melakukan perubahan startegi pemeblajaran guru yang selama ini cenderung konvensional menjadi strategi pembelajaran inovatif dianataranya: menerapkan strategi pembelajaran problem based learning dan startegi pembelajaran kontekstual. RPP yang sudah dibuat oleh guru diharapkan dimmplementasikan dalam pembelajaran sehari-hari serta dituntut guru untuk kreatif dan berinovasi dengan model strategi pembelajaran yang lainnya.Era digitalisasi dengan kurikulum merdeka belajar kompetensi guru-guru dinilai kurang kereatif dan berinovasi untuk membangkitkan semangat siswa belajar. Bahkan mayoritas guru-guru di sekolah masih cenderung menerapkan pendekatan konvensional dengan model ceramah (Teacher Centered). Hal ini menjadi faktor penghambat peningkatan mutu pembelajaran serta ketidaktercapaian tujuan pembelajaran. Sikap kris siswa yang tidak terbangun sehingga cenderung pasif berdampak padan terbatasnya interaksi baik antar individu, antar teman maupun siswa dan guru.  Maka kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi pedagogik dinilai penting sekali untuk merifres dan membuka wawasan guru-guru. Adapun metode pelaksanaan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan wokshop di sekolah. Pelaksanaan pelatihan dilapangan melalui beberapa tahapan yaitu: Tahap pertama peneliti melakukan persiapan kunjungan ke sekolah melakukan observasi dan wawancara pada kepala sekolah dan guru. Tahap kedua melakukan workshop startegi pembelajaran inovatif pada guru-guru. Tahap ketiga melakukan diskusi mendalam tentang strategi pemebelajaran inovatif yang mendukung kurikulum MBKM. Tahap keempat, pendampingan pada guru-guru dalam Menyusun RPP berbasis startegi pembelajaran problem based learning. Tahap kelima, evaluasi kegiatan pelaksanaan mulai pertama sampai akhir. Adapun hasil akhir dari kegiatan ini adalah melakukan perubahan startegi pemeblajaran guru yang selama ini cenderung konvensional menjadi strategi pembelajaran inovatif dianataranya: menerapkan strategi pembelajaran problem based learning dan startegi pembelajaran kontekstual. RPP yang sudah dibuat oleh guru diharapkan dimmplementasikan dalam pembelajaran sehari-hari serta dituntut guru untuk kreatif dan berinovasi dengan model strategi pembelajaran yang lainnya.