Setiahati, Ignasius Putera
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemanfaatan Google Apps for Education (GAFE) sebagai Media Pembelajaran Sekolah Dasar Setiahati, Ignasius Putera; Triayomi, Ria; Sukarman, Sukarman; Wibagso, Stefanus Setyo
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2751

Abstract

Memilih media pembelajaran online perlu cermat dan tepat sesuai dengan kemampuan pendidik dan kebutuhan serta karakter peserta didik. Aplikasi Google untuk pendidikan adalah salah satu media online yang banyak pakai para pengajar dalam melakukan pembelajaran online termasuk guru Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana penggunaan GAFE (google apps for education) bagi para guru di SD Xaverius 9 Palembang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan 24 guru sekolah dasar sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang diggunakan adalah reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang didapat adalah aplikasi Google sangat membantu dalam proses pembelajaran online. Aplikasi google yang paling sering digunakan adalah google meet, google classroom, google forms di mana sebanyak 24 guru menggunakan atau sebasar 100% responden. Aplikasi google yang jarang digunakan oleh guru SD Xaverius 9 adalah google slide, google calender, google doc. Alasannya beberapa guru tidak mengerti fungsi aplikasi itu dan sudah terbiasa dengan aplikasi lainnya pada Microsoft.  
Analisis Kebutuhan Perancangan Website Sekolah Dasar Triayomi, Ria; Wibagso, Stefanus Setyo; Setiahati, Ignasius Putera; Sukarman, Sukarman
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.5231

Abstract

Penyebaran informasi cepat dan akurat berbasis ICT di zaman modern ini sangat dibutuhkan termasuk dunia pendidikan. Saat ini penerapan teknologi informasi salah satunya Website Sekolah sudah menjadi kebutuhan sebagai media komunikasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan sarana pelayanan terhadap peserta didik. Tujuan dari penelitian yaitu menghasilkan website sekolah dasar. Model pengembangan dengan menggunakan penelitian menurut Hannafin dan Peck terdiri dari 3 tahap pengembangan yaitu: (1) tahap analisa kebutuhan yaitu mengidentifikasi masalah dan kajian pustaka. Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada responden untuk memperoleh kebutuhan yang diperlukan. Informasi berupa analisis kebutuhan baik pada sarana dan prasarana yang digunakan, media komunikasi sekolah, serta mengumpulkan jurnal yang berkaitan dengan pengembangan website sekolah; (2) tahap desain/perencanaan yaitu tahap analisis kebutuhan dipindahkan ke dalam bentuk dokumen. Flowchart dan tata letak antarmuka yang akan diberikan kepada pengguna dan melakukan evaluasi dan revisi berdasarkan tinjauan literatur; dan (3) tahap pengembangan dan implementasi. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan bahwa perlu adanya website sekolah dasar di Xaverius 9. Selanjutnya melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil pengembangan website dengan menggunakan CMS (Content Management System) Joomla. Fitur-fitur yang dibuat berdasarkan analisis kebutuhan. Selanjutnya diuji coba dengan melibatkan responden 11 orang. Hasil uji coba yaitu dapat memahami penggunaan website.
Pemanfaatan Google Apps for Education (GAFE) sebagai Media Pembelajaran Sekolah Dasar Setiahati, Ignasius Putera; Triayomi, Ria; Sukarman, Sukarman; Wibagso, Stefanus Setyo
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2751

Abstract

Memilih media pembelajaran online perlu cermat dan tepat sesuai dengan kemampuan pendidik dan kebutuhan serta karakter peserta didik. Aplikasi Google untuk pendidikan adalah salah satu media online yang banyak pakai para pengajar dalam melakukan pembelajaran online termasuk guru Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana penggunaan GAFE (google apps for education) bagi para guru di SD Xaverius 9 Palembang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan 24 guru sekolah dasar sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang diggunakan adalah reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang didapat adalah aplikasi Google sangat membantu dalam proses pembelajaran online. Aplikasi google yang paling sering digunakan adalah google meet, google classroom, google forms di mana sebanyak 24 guru menggunakan atau sebasar 100% responden. Aplikasi google yang jarang digunakan oleh guru SD Xaverius 9 adalah google slide, google calender, google doc. Alasannya beberapa guru tidak mengerti fungsi aplikasi itu dan sudah terbiasa dengan aplikasi lainnya pada Microsoft.  
Analisis Kebutuhan Perancangan Website Sekolah Dasar Triayomi, Ria; Wibagso, Stefanus Setyo; Setiahati, Ignasius Putera; Sukarman, Sukarman
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.5231

Abstract

Penyebaran informasi cepat dan akurat berbasis ICT di zaman modern ini sangat dibutuhkan termasuk dunia pendidikan. Saat ini penerapan teknologi informasi salah satunya Website Sekolah sudah menjadi kebutuhan sebagai media komunikasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan sarana pelayanan terhadap peserta didik. Tujuan dari penelitian yaitu menghasilkan website sekolah dasar. Model pengembangan dengan menggunakan penelitian menurut Hannafin dan Peck terdiri dari 3 tahap pengembangan yaitu: (1) tahap analisa kebutuhan yaitu mengidentifikasi masalah dan kajian pustaka. Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada responden untuk memperoleh kebutuhan yang diperlukan. Informasi berupa analisis kebutuhan baik pada sarana dan prasarana yang digunakan, media komunikasi sekolah, serta mengumpulkan jurnal yang berkaitan dengan pengembangan website sekolah; (2) tahap desain/perencanaan yaitu tahap analisis kebutuhan dipindahkan ke dalam bentuk dokumen. Flowchart dan tata letak antarmuka yang akan diberikan kepada pengguna dan melakukan evaluasi dan revisi berdasarkan tinjauan literatur; dan (3) tahap pengembangan dan implementasi. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan bahwa perlu adanya website sekolah dasar di Xaverius 9. Selanjutnya melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil pengembangan website dengan menggunakan CMS (Content Management System) Joomla. Fitur-fitur yang dibuat berdasarkan analisis kebutuhan. Selanjutnya diuji coba dengan melibatkan responden 11 orang. Hasil uji coba yaitu dapat memahami penggunaan website.
ANALISIS DASAR FILOSOFIS PERUBAHAN KURIKULUM 2013 - KURIKULUM MERDEKA Sesrita, Afridha; Setiahati, Ignasius Putera; Amran; Sumatri, Mohamad Syarif; Utomo, Erry; Nurhasanah, Nina
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 2 (2024): Volume 09 No. 2 Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v9i2.15444

Abstract

Due to changing times, the curriculum must always change, from 2013 to Merdeka. The fundamental question is, what exactly is the basis of the change? Therefore, this article aims to determine what essentially underlies the change from the 2013 curriculum to the Merdeka curriculum. The method used is a descriptive qualitative method with literature analysis. This literature research found that the change occurred to answer the challenges of the existing era and the nature of education itself. The essence of education is to humanize humans, so with the Merdeka curriculum, humans are more human, not depressed, but can develop themselves optimally by being free. The Merdeka curriculum wants students to learn pleasantly rather than be depressed, and educators are expected to educate happily.