Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BILANGAN BULAT Irawati, Tri Novita
Gammath : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2018): Gammath : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.115 KB) | DOI: 10.32528/gammath.v3i2.1599

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah pada materi bilangan bulat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data menggunakan metode observasi, tes, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan tingkat tinggi yang terdiri dari analisis tingkat kemampuan analisis siswa rata-rata mencapai 30%, tingkat mengevaluasi mencapai 32%, dan tingkat mencipta mencapai 23% dari skor maksimal 100. Berdasarkan hasil wawancara, kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sangat rendah karena mereka masih belum terbiasa mengerjakan soal tes. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi harus selalu ditingkatkan salah satunya melalui soal pemecahan masalah.Kata Kunci: Kemampuan berpikir tingkat tinggi, soal pemecahan masalah
Pentingnya Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking Skills) Kaitannya dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Matematika Tri Novita Irawati; Muhlisatul Mahmudah
Jurnal Educazione : Jurnal Pendidikan, Pembelajaran dan Bimbingan dan konseling Vol. 6 No. 2 (2018): November
Publisher : FKIP Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to discuss the importance of High Order Thinking Skills in relation to solve mathematical problem solving. The method used is to describe the learning of mathematics related to problem solving using high-level thinking skills based on the results of a supportive reference study. Problem solving is a high-level mental process and requires a more complex process of thinking. Problem solving is a non-routine problem, meaning that the problem cannot be solved directly. This problem requires higher thinking skills in solving them. High Order Thinking Skills in Bloom Taxonomy in the cognitive domain consist of six levels: remembering, understanding, understanding, applying, analyzing, analyzing and evaluating (create). With high-level thinking skills a person will be able to solve problem solving problems properly. Given the importance of high-level thinking skills, these skills must be possessed by each student in answering mathematical problem solving. Keywords: High order thinking skills, problem solving questions
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BILANGAN BULAT Tri Novita Irawati
Gammath : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2018): Gammath : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/gammath.v3i2.1599

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah pada materi bilangan bulat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data menggunakan metode observasi, tes, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan tingkat tinggi yang terdiri dari analisis tingkat kemampuan analisis siswa rata-rata mencapai 30%, tingkat mengevaluasi mencapai 32%, dan tingkat mencipta mencapai 23% dari skor maksimal 100. Berdasarkan hasil wawancara, kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sangat rendah karena mereka masih belum terbiasa mengerjakan soal tes. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi harus selalu ditingkatkan salah satunya melalui soal pemecahan masalah.Kata Kunci: Kemampuan berpikir tingkat tinggi, soal pemecahan masalah
EFEKTIVITAS PRISMA LEKER WAIZ TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Arinatul Aniza; Tri Novita Irawati; Sholahudin Al-Ayubi
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/axiom.v10i2.9087

Abstract

Abstrak:Pembelajaran berbasis online memiliki kendala yaitu siswa mengalami kesulitan belajar secara mandiri, salah satunya menunjukkan hasil belajar matematika yang tergolong rendah. Berpandangan pada kondisi tersebut memunculkan ide bagaimana cara mengajar matematika yang mudah dipahami siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas PRISMA LEKER WAIZ terhadap hasil belajar matematika siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan one group pretest posttest design. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data meliputi beberapa tahapan diantaranya yaitu: uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas dan uji . Hasil penelitian menunjukkan bahwa PRISMA LEKER WAIZ efektif terhadap hasil belajar matematika siswa. Dengan kata lain, PRISMA LEKER WAIZ dalam penelitian ini layak digunakan di masa pandemi karena media ini sudah dikembangkan sebelum penelitian, memiliki isi yang menarik (dilengkapi beragam bentuk latihan soal, kunci jawaban, desain menarik dan ringkasan materi), mudah diakses dalam pembelajaran online dan mudah dipahami siswa yaitu bisa mengerjakan soal matematika dengan baik menggunakan media ini. Kata Kunci:PRISMA LEKER WAIZ, Hasil Belajar Abstract:Online-based learning has problems, namely students have difficulty learning independently, one of which shows low mathematics learning outcomes. Looking at these conditions led to the idea of how to teach mathematics that is easy for students to understand. The purpose of this study was to determine the effectiveness of PRISMA LEKER WAIZ on students' mathematics learning outcomes. This type of research is an associative research with a quantitative approach. The research design used was one group pretest posttest design. Data collection techniques used in the form of tests and documentation. The data analysis technique includes several stages including: validity test, reliability test, normality test and t test. The results showed that PRISMA LEKER WAIZ was effective on students' mathematics learning outcomes. In other words, PRISMA LEKER WAIZ in this study is suitable for use during the pandemic because this media was developed prior to the research, has interesting content (equipped with various forms of practice questions, answer keys, attractive designs and material summaries), is easily accessible in online learning and It is easy for students to understand, that is, they can do math problems well using this media. Keywords:PRISMA LEKER WAIZ, Learning Outcomes
Analisis Kelayakan Butir Soal pada Media INTERMATHLY (Interesting Mathematic Monopoly) Fury Styo Siskawati; Angel Ardila Suci Qurrota A'yun; Tri Novita Irawati
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i1.1181

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan kelayakan butir soal pada media intermathly berbasis power point yang diterapkan di kelas VIII SMPN 6 Jember ditinjau dari validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Perangkat pendukung game ini menggunakan software Affinity Designer Versi 1.8.5.703. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 31 siswa dengan triangulasi yang berupa triangulasi sumber. Metode pengumpulan datanya menggunakan tes dan metode analisis datanya menggunakan kolaborasi antara kualitatif yang meliputi reduksi, penyajian dan penarikan simpulan sedangkan kuantitatifnya menggunakan SPSS. Selanjutnya hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa soal yang digunakan pada media pembelajaran interaktif di kelas VIII SMPN 6 Jember termasuk dalam kategori validitas yang baik, reliabilitasnya sangat tinggi, dan memiliki daya pembeda yang baik namun belum memiliki tingkat kesukaran yang baik. Perlunya hasil penelitian ini agar media intermathly tetap memperhatikan kriteria soal yang baik dan menghasilkan soal yang berkualitas serta nantinya menjadi acuan dalam peningkatan kualitas soal mendatang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kualitas terbaiknya bagi dunia pendidikan di Indonesia khususnya pada pembelajaran matematika.
Miskonsepsi Konsep Matematika Menggunakan Metode Certainty Response Index (CRI) pada Pembelajaran dalam Jaringan Dwi Apriyanto; Tri Novita Irawati; Sholahudin Al’Ayubi
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami oleh siswa kelas VII di SMP Negeri 8 Jember pada materi bilangan bulat dengan menggunakan metode CRI (Certainty Response Index). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes diagnostik dalam bentuk pilihan ganda yang dilengkapi dengan skala CRI dan wawancara. Berdasarkan data penelitian ditemukan sebanyak 32% siswa mengalami miskonsepsi. Jenis-jenis miskonsepsi yang teridentifikasi adalah (1) miskonsepsi terjemahan dialami oleh S14 yaitu tidak mampu memahami permasalahan, (2) miskonsepsi tanda dialami oleh S25 yaitu tidak mampu mengkorelasikan simbol, (3) miskonsepsi hitung dialami oleh S27 yaitu melakukan kesalahan perhitungan, (4) miskonsepsi sistematis dialami oleh S27 yaitu tidak mampu mengarahkan langkah-langkah penyelesaian secara logis, (5) miskonsepsi konsep dialami oleh S11 yaitu tidak mampu menghubungkan konsep materi, (6) miskonsepsi strategi dialami oleh S26 yaitu tidak dapat menghubungkan permasalahan dengan rumus. Faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi yaitu guru hanya memberikan tugas dan siswa jarang berlatih soal pada saat pembelajaran dalam jaringan.
Kolaborasi Realistics Mathematics Education (RME) dan Two Stay Two Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fury S. Siskawati; Eni Y. Aningsih; Tri N. Irawati
MARISEKOLA: Jurnal Matematika Riset Edukasi dan Kolaborasi Vol. 3 No. 1: April 2022
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/marisekola.v3i1.3203

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui kolaborasi Realistics Mathematics Education (RME) dan Two Stay Two Stray (TSTS). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan yang digunakan yaitu kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Sultan Agung Puger. Dengan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Metode analisis data dilakukan menggunakan rumus persentase untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar matematika siswa. Selanjutnya hasil yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini yaitu kolaborasi Realistics Mathematics Education (RME) dan Two Stay Two Stray (TSTS) dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar matematika elas XI IPA SMA Sultan Agung Puger pokok bahasan statistika.
Improving Mathematic Communications Skill by Using Mathematic Realistic Setting Cooperative Learning with Student Teams Achievement Divisions (STAD) type Tri Novita Irawati
Jurnal Axioma : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol. 2 No. 1 (2017): Januari
Publisher : Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.552 KB)

Abstract

Mathematical communication of students is the ability of students to communicate both orally and in writing in the process of learning mathematics. The ability of students' mathematical communication can increase if there is a change in learning one of them through application  of Realistic Mathematics learning with STAD Type Cooperative Setting. This type of research is a classroom action research. Data analysis is done qualitatively and quantitatively to the ability of oral and written communication of students. Based on the results of analysis on the cycle I and II students' communication skills in cycle I and cycle II has increased. Student's oral communication ability in cycle I got the average score of 9.17 with the category of "Good Enough" and on cycle II increased with category "Very Good" and obtained average score 12.62. The students' writing communication skills also improved. In the first and second cycles of students' writing communication skills increased with the category of "Very Good" and obtained score 63.76 and in cycle II increased with the category "Very Good" and obtained an average score of 82.18. Based on these things then this learning can be used as an alternative in learning mathematics to improve the ability of oral and written communication of students.Key words: PMR, STAD, communication skill
The Critical Thinking Analysis of Middle School Students in Solving Open Ended Mathematical Problems at Social Arithmetic Material Tri Novita Irawati
Jurnal Axioma : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol. 2 No. 2 (2017): Juli
Publisher : Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.37 KB)

Abstract

The ability to think critically is a thinking skill used to systematically investigate one's thinking process in using evidence and logic to the thinking process. This capability can be developed through the application of open ended problems. This type of research is qualitative. The research approach used is case study. Analysis of research data using the method of observation, test, and interview. In addition, validity and reliability tests were conducted on the instruments used. Based on the results of the validation level analysis for all aspects of 0.9 with high interpretation. The level of reliability of the test questions reached a high level with a coefficient of 0.92. The critical thinking ability of junior high school students in solving the problem of open ended problem math on the material of social arithmetic is still low reaching 50%. While the result of critical thinking ability analysis on each indicator is ability to give simple explanation 27%, build basic skill 24%, conclusion 18% make further explanation 10% and strategy and tactics reach 21%. Based on the above, there needs to be an alternative solution in improving students' critical thinking skills through the application of open ended problem in every learning mathematics.Keywords: Critical thinking ability,  open ended problem
Developing Student Critical Thinking Ability by Using Problem Based Learning (PBL) Tri Novita Irawati
Jurnal Axioma : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol. 3 No. 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.366 KB)

Abstract

The ability to crittical thinking skills can develop through the application of learning that gives students opportunities in developing critical thinking skills. One of them through the problems applied in learning Problem-based learning (PBL). This type of research is Classroom Action Research (CAR). This study aims to determine the learning process of PBL and the level of students' critical thinking ability to know the application of Problem-based learning (PBL) learning model. Based on the results of the analysis of the application of PBL runs well and smoothly. The presentation of students' critical thinking ability increases from cycle 1 to cycle 2 which provides basic explanation of 25% increase, kemambuan, basic skill building skills increased 25% and concluding ability increased by 8%.Keywords: Critical Thinking Skills, Problem Based Learning (PBL) Learning