Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENERAPAN MEDIA AJAR TENTANG PROFESI KERJA BERBASIS DEKSTOP MENGGUNAKAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MOTIVASI BELAJAR UNTUK ANAK-ANAK USIA DINI (STUDI KASUS TK BUDI MULIA II YOGYAKARTA) Ariatmanto, Dhani; Slameto, Andika Agus; Sulistiyono, Mulia
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 11, No 33 (2016)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.205 KB) | DOI: 10.35842/jtir.v11i33.107

Abstract

AbstrakPerkembangan teknologi IT sebagai alat bantu media ajar menjadi daya tarik dalam memotivasi anak-anak khususnya usia dini untuk mempelajari sesuatu. Penerapan teknologi dalam pembelajaran membantu guru-guru untuk menguasai dan memanfaatkan teknologi dalam proses mengajar didalam kelas.TK Budi Mulia II Yogyakarta merupakan tempat belajar dan menuntut ilmu bagi anak-anak usia dini. Pemanfaatan teknologi komputer dan proyektor dalam pengajarannya pun sudah digunakan dalam kelas. Hal ini menjadi salah satu daya tarik untuk peserta didik apabila dalam prosesnya digabungkan dengan teknologi Augmented Reality.Augmented Reality (selanjutnya disebut AR), adalah sebuah teknologi yang pada awal dikembangkannya (1968) memiliki lingkup utama di “visual augmentation”, penambahan objek digital dalam visualisasi. Dalam perjalanannya, teknologi AR telah berkembang pesat. Dengan peningkatan ketersediaan perangkat imaging device yang semakin murah dengan konsumsi daya yang semakin rendah, kita melihat peningkatan yang pesat dalam integrasinya dengan perangkat desktop mapun perangkat yang lain seperti tablet ataupun mobile.Dengan penggabungan teknologi Augmented reality dalam media ajar penelitian ini ingin menghasilkan permodelan 3D mengenai karakter-karakter profesi kerja baik kepolisian, dokter, pilot, antariksawan, dosen, guru, dan lain-lain. Untuk dapat meningkat motivasi peserta didik tidak hanya terimajinasikan saja namun dapat terlihat visualisasi dalam layar proyektor, sehingga menumbuhkan semangat belajar pserta didik.Kata kunci: Augmented Reality, Media Pembelajaran, Permodelan 3D
Inovasi Peta Digital Lokasi Bengkel Tambal Ban Untuk Smartphone Slameto, Andika Agus; Pramono, Eko
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 12, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.743 KB) | DOI: 10.35842/jtir.v12i3.184

Abstract

INTISARIAndroid merupakan salah satu sistem operasi untuk perangkat mobile yang mempunyai pengguna terbanyak pada saat ini. Berdasarkan data Statista.com pada rentang waktu antara bulan Januari 2012 sampai bulan Juli tahun 2017 sistem operasi Android telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dimana saat ini sudah mengusai 73,39% pangsa pasar didunia[1]. Dari data International Data Corporation (IDC) pada semester 1 tahun 2017 sebanyak 292 juta perangkat Android didistribusikan ke seluruh dunia dimana dari jumlah itu sebanya 90% perangkat sudah dibekali dengan sistem GPS[2]. Dengan adanya GPS memudahkan pengguna smartphone untuk menjangkau lokasi-lokasi dimana informasi berada. Di Indonesia  berdasarkan data dari Technasia pengguna smartphone pada tahun 2018 diperkirakan sebanyak 100 juta pengguna aktif.[3]Informasi lokasi bengkel tambal ban merupakan informasi yang sangat penting bagi pengendara kendaraan beroda (baik itu sepeda, sepeda motor maupun mobil). Hal ini terkait dengan permasalahan ban bocor yang merupakan hal wajar karena bagian dari resiko. Pada umumnya apabila terjadi masalah ban bocor pengendara akan bertanya kepada lingkungan sekitar untuk mendapatkan informasi tersebut. Hasilnya ada dua kemungkinan, mendapat informasi lokasi tempat tambal ban atau tidak ada yang mengetahui. Apalagi jika hal itu terjadi daerah asing yang belum ketahui.Sebuah aplikasi untuk smartphone yang berbasiskan GPS untuk mencari lokasi bengkel tambal ban tentu saja akan menjadi solusi yang sangat tepat bagi para pengendara yang mempunyai smartphone. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi mobile yang bersifat interaktif yang dapat diinstall pada smarphone berbasiskan sistem operasi android dimana pengguna aplikasi nantinya dapat melihat lokasi tempat menambal terdekat dari posisinya berada dan dapat menambahkan lokasi tambal ban yang belum tercatat didalam aplikasi.Kata Kunci :  Location Based Service, Google API, Web Service, Android, Maps Google ABSTRACTAndroid is one of the operating system for mobile devices that have the most users at this time. Based on Statista.com data in the span of time between January 2012 to July 2017 Android operating system has experienced a very rapid growth which currently has 73.39% market share worldwide. Based on data from International Data Corporation (IDC) in the first half of 2017, 292 million Android devices are distributed worldwide, of which 90% of devices are equipped with GPS systems. With the GPS allows smartphone users to reach locations where information is located. In Indonesia based on data from Technasia smartphone users in 2018 is estimated as many as 100 million active users.Information on the location of the tire repair shop is very important information for wheeled motorists (be it bicycles, motorcycles or cars). This is related to the leak tire problem which is normal because part of the risk. In general, if there is a problem leaking tires rider will ask the surrounding environment to get the information. The result is two possibilities, get information about the location of the tire or no one knows. Especially if it happens unfamiliar areas.An app for a GPS-based smartphone to locate a tire repair workshop would certainly be the perfect solution for riders who have smartphones. The result of this research is an interactive mobile application that can be installed on smarphone based on android operating system where application users can see the location of the nearest patch from its position and can add the location of tire that has not been recorded in the application.Keywords : Location Based Service, Google API, Web Service, Android, Maps Google
PENERAPAN OPENSSH DAN BASH SCRIPT UNTUK SIMULTANEOS REMOTE ACCESS CLIENT PADA LABORATORIUM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Slameto, Andika Agus; Lukman, Lukman
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 9, No 27 (2014)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.547 KB) | DOI: 10.35842/jtir.v9i27.79

Abstract

Openssh merupakan aplikasi open source yang dibuat oleh para pengembang sistem operasi OpenBSD dan pada akhirnya dijadikan aplikasi remote shell pada platform Unix termasuk di dalamnya adalah GNU/Linux. Openssh memungkinkan seseorang untuk menjalankan sebuah komputer berplatform Unix secara remote. Bash (Bourne Again Shell) merupakan antarmuka awal antara pemakai dan komputer pada sistem operasi berbasis Unix. Bash memungkinkan pemakai untuk membuat program. Program Bash ditulis pada file sebagai file teks dan biasa disebut skrip Bash atau Bash Scripting. Skrip Bash dapat berupa perintah internal Bash, perintah GNU/Linux (utilitas-utilitas GNU/Linux atau Unix), program aplikasi atau skrip yang lain. Pada penelitian ini dengan menggabungkan antara Openssh dengan skrip Bash yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan jaringan yang memiliki platform GNU/Linux dan dapat dilakukan secara simultan. Selain itu penelitian ini juga sebagai alternatif untuk mentransfer atau mendistribusikan file atau direktori pada komputer klien. Penelitian ini dapat diterapkan pada jaringan dengan skala lebih besar yaitu internet misalkan untuk perawatan atau mengendalikan pc router, gateway, proxy, atau server dengan berbagai kegunaanya. Kata kunci: OpenSSH, Bash Script, Linux, Remote Access, server
ANALISIS DAN DESAIN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI PELAPORAN KERUSAKAN KOMPUTER DENGAN ZACHMAN FRAMEWORK Slameto, Andika Agus; Utami, Emma; Pangera, Abas Ali
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 7, No 21 (2012)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1289.729 KB) | DOI: 10.35842/jtir.v7i21.41

Abstract

Dalam pembangunan sebuah sistem informasi dibutuhkan perencanaan yang baik agar sistem informasi yang dikembangankan dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan bisnis.Sehingga data dan informasi yang dihasilkan dapat berkualitas, konsisten dan tidak terpisah-pisah.Langkah pertama dalam pembangunan sistem informasi yang terintegrasi adalah Planningyang menggambarkan perencanaan strategi sistem informasi dalam mendukung kebutuhan bisnis (James Martin, 1989). Spewak (1992) mengembangakan sebuah metode Enterprise Architecture Planning (EAP) untuk perencanaan pengembangan sisem informasi.Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan Zachman Framework.Dimana Zachman merupakan salah satu metode EAP yang banyak digunakan diseluruh dunia dalam perancangan sistem dimana didalam metode ini perencanaan dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis, mudah dipahami dan dapat dijadikan kontrol untuk pengembangan sistem informasi ke depan.                Hasil dari penelitian ini adalah berupa blue print rancangan sistem yang dipetakan didalam bentuk matrik Zachman yang berjumlah 36 selyang terdiri dari 6 kolom dan 6 baris. Dimana masing-masing baris mewakili berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Dari hasil blue print tersebut kemudian diimplementasikan kedalam sebuah prototype sistem. Kata Kunci: Zachman Framework, Enterprise Architecture Planning (EAP),Sistem Pelaporan Kerusakan, Organisasi, Teknologi Informasi
DIAGNOSA PENYAKIT PADA KAMBING DENGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ANDROID Setyawan, Muhammad Rizki; Slameto, Andika Agus
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 13, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jtir.v13i2.227

Abstract

INTISARIPengetahuan yang kurang akan penyakit pada kambing ditengah masyarakat dalam upaya identifikasi awal penyakit mempengaruhi pengambilan keputusan secara mandiri. Ketergantungan terhadap pengetahuan seorang pakar atau dokter hewan sangatlah tinggi, tetapi keberadaannya tidak selalu ada dan sangat susah ditemui, terutama di daerah pedesaan. Ditambah dengan masalah biaya dan sangat tidak efisien dari segi waktu.Oleh karena itu dalam penelitian ini dirancang sebuah sistem pakar dengan metode forward chaining yang merupakan teknik pencarian dimulai dari fakta yang diketahui, kemudia mencocokkan fakta-fakta tersebut dengan bagian IF dari rule IF-THEN. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF, maka rule tersebut dieksekusi sebagai penarik kesimpulan untuk mendiagnosa penyakit pada kambing.Aplikasi sistem pakar dibuat berbasis Android karena penggunanya yang banyak dan dapat mudah digunakan dimana saja dan kapan pun. Diharapkan aplikasi dapat memberikan solusi dan penanganan sementara pada ternak berupa panduan untuk mengantisipasi terjadinya kematian pada kambing sebelum ditanyakan langsung kepada seorang pakar untk penanganan lebih lanjut.Dengan adanya sistem pakar untuk diagnose penyakit pada kambing berbasis android ini maka memudahkan peternak dalam melakukan tindakan yang diperlukan secara tepat dalam menangani penyakit pada kambing.Kata kunci:  Android, penyakit, sistem pakar, forward chaining, kambing, android, mobile ABSTRACTLow knowledge of goat disease in the community in an attempt to identify early disease affects decision-making independently. Dependence on the knowledge of an expert or veterinarian is very high, but its existence is not always present and very difficult to find, especially in rural areas. Coupled with cost issues and very inefficient in terms of time.Therefore in the study designed an expert system with forward chaining method which is a search technique starting from known facts, then match those facts with the IF part of the IF-THEN rule. If there are facts that match the IF section, then the rule is executed as a conclusion to diagnose the disease in goats.Expert system applications are made based on Android because of its many users and can be easy to use anywhere and anytime. It is expected that the application can provide solutions and temporary handling of livestock in the form of a guide to anticipate the occurrence of death in goats before being asked directly to an expert for further handling.With the expert system for diagnosis of disease in goats android-based this makes it easier for farmers in performing the necessary actions appropriately in dealing with disease in goats.Keywords : android, disease, expert system, forward chaining,  goat, android, mobile.
Sistem Monitoring dan Smart Farm untuk Ayam Pedaging Berbasis Internet Of Think Putra, Arik Andrian; Slameto, Andika Agus
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 15, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jtir.v15i3.361

Abstract

INTISARI Penelitian menjelaskan sistem monitoring, pemberian pakan otomatis dan pemberian minum otomatis. Sistem ini bekerja dengan mengirimkan informasi kondisi suhu dan kelembapan yang ada didalam kandang ayam pedaging, kemudian sistem juga akan memberikan pakan serta minum otomatis sesuaidengan jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya. Secara umum sistem ini terdiri dari  Wemos D1 sebagai mikrokontroler, Sensor DHT11 sebagai pendeteksi suhu dan kelembapan pada kandang ayam, Motor servo sebagai motor penggerak katup tandon pakan ayam, dan Submersile Watherpump sebagai pompa pemberian minum. Cara kerja dari sistem ini adalah sensor DHT11 akan mengirimkan data kepada mikrokontroler kemudian akan ditampilkan melalui aplikasi smartphone yaitu Blynk. Kemudian RTC akan mengirimkan data waktu kepada mikrokontroler secara berkala dan jika waktu sudah menunjukkan waktu yang sudah ditentukan maka mikrokotroler akan menghidupan Servo ataupun Watherpump secara otomatis.Kata kunci— IoT, Sensor, Mikrokontroler, Motor Servo, Watherpump. ABSTRACTThis study describes a monitoring system, automatic feeding and automatic drinking. This system works by sending information on the temperature and humidity conditions in the broiler cage, then the system will also provide automatic feed and drink according to a predetermined schedule. In general, this system consists of Wemos D1 as a microcontroller, DHT11 sensor as a temperature and humidity detector in chicken coops, a servo motor as a motor to drive a chicken feed reservoir valve, and a Submersile Watherpump as a drinking pump. The way this system works is where the DHT11 sensor will send data to the microcontroller then it will be displayed through the smartphone application, namely Blynk. Then the RTC will send time data to the microcontroller periodically and if the time has shown the predetermined time, the microcontroller will turn on the Servo or Watherpump automatically..Kata kunci—  IoT, Sensor, Mikrokontroler, Motor Servo, Watherpump.
Penerapan IPTV pada Local Area Network Slameto, Andika Agus; Juniardy, Aziz
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 14, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jtir.v14i1.264

Abstract

INTISARIIPTV merupakan protikol internet yang digunakan untuk mengirimkan siaran televisi digital melalui jalur internet. IPTV mengacu pada Protokol Televisi berbasis Internet di mana internet digunakan untuk menyampaikan program siaran langsung TV dan Video atau sesuai permintaan. IPTV adalah sistem di mana layanan televisi digital dikirimkan ke pelanggan melalui teknologi protokol Internet melalui media koneksi broadband atau internet.  Dimana siaran televisi digital dapat disaksikan melalui media streaming yang dapat diakses melalui internet dari berbagai jenis perangkat mobile. Karena layanan dikirim melalui koneksi internet maka tentu saja membutuhkan bandwith agar dapat mengakses siaran televisi digital tersebut. Yang sudah tentu akan membutuhkan bandwith yang tidak sedikit karena pada umumnya siaran televisi memakan waktu yang lama. Belum lagi bandwith yang dibutuhkan sesuai dengan kualitas gambar yang digunakan. Semakin baik kualitas gambar maka semakin besar pula bandwith yang digunakan. Oleh karena itu diperlukan sebuah metode bagaimana cara mengakses siaran televisi digital tanpa harus menggunakan bandwith internet yaitu dengan cara akses secara lokal. Untuk melakukan akses secara lokal dibutuhkan mekanisme pendistribusian sinyal satelit yang ditangkap melalui dua protokol yaitu MPEG-TS dan SAT>IP. Dari dua protokol ini nantinya akan dibandingkan mana yang terbaik untuk distribusi siaran televisi digital secara lokal menggunakan standar QoS (Quality of Service) dengan berbagai parameternya..Kata kunci— IPTV, MPEG-TS, SAT>IP, QoS, Tiphon ABSTRACTIPTV is an internet protocol that is used to send digital television broadcasts through the internet. IPTV refers to the Internet-based Television Protocol where the internet is used to deliver live TV and Video programs or on demand. IPTV is a system in which digital television services are sent to customers through Internet protocol technology through a broadband or internet connection media. Where digital television broadcasts can be watched through streaming media that can be accessed via the internet from various types of mobile devices. Because the service is sent via an internet connection, of course, it requires bandwidth to be able to access the digital television broadcasts. Which of course will require a lot of bandwidth because in general television broadcasts take a long time. Not to mention the bandwidth needed in accordance with the quality of images used. The better the image quality, the greater the bandwidth used. Therefore we need a method of how to access digital television broadcasts without having to use internet bandwidth by accessing it locally. To access locally, a mechanism for distributing satellite signals is needed through two protocols, MPEG-TS and SAT> IP. From these two protocols, it will be compared which one is best for the distribution of digital television broadcasts locally using QoS (Quality of Service) standards with various parameters..Keyword—  IPTV, MPEG-TS, SAT>IP, QoS, Tiphon.
Komparasi Kinerja Facebook Messenger dan Telegram Sebagai Controller Pada Internet Of Thing Pratama, Ilham Hendra; Slameto, Andika Agus
Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Vol 16, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jtir.v16i3.416

Abstract

INTISARIDalam penerapan Internet of Things dibutuhkan platform untuk keperluan sebagai perangkat pengendali atau sering disebut controller. Aplikasi chat merupakan salah satu platform yang dapat digunakan sebagai controller pada IoT, seperti Whatsapp, Telegram dan Facebook Messenger, dan lain sebagainya. Controller menggunakan aplikasi chat ini biasanya dikenal dengan nama chat bot. Tentunya masing-masing aplikasi chat mempunyai kelebihan dan kekurangan jika dijadikan sebagai controller.Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai controller IoT adalah Facebook Messenger dan Telegram. Dimana kedua aplikasi chat tersebut diintegrasikan dengan perangkat IoT untuk penyiraman kebun mini. Dimana keduanya akan diuji menggunakan skenario komunikasi data IoT. Pengujian bertujuan untuk mengetahui mana yang lebih efektif digunakan sebagai pengendali (controller) untuk Internet of Things, apakah aplikasi Telegram atau Facebook Messenger. Pengujian meliputi dua skenario, yang pertama adalah perhitungan response time dan konsumsi kuota paket data internet. Dan skenario yang kedua adalah pengujian menggunakan dua jenis koneksi internet yaitu internet seluler dan wifi.Hasil penelitian membuktikan bahwa berdasarkan parameter kebutuhan response time perangkat dan waktu pesan konfirmasi masuk, aplikasi Facebook Messenger terbukti lebih efektif dibandingkan aplikasi Telegram. Dengan selisih 2,48 detik untuk response time dan 6,69 detik untuk pesan konfirmasi yang masuk. Sedangkan dari sisi parameter penggunaan kuota paket data internet, aplikasi Telegram terbukti lebih efektif dibandingkan aplikasi Facebook Messenger. Dengan selisih 1,89 KB untuk mengirim pesan dan 3,95 KB untuk menerima pesan.Kata kunci— Internet of Things, Telegram, Facebook Messenger, Komunikasi Data, Platform Pengendali ABSTRACTIn the application of the Internet of Things, a platform is needed for the purpose of being a controlling device or often referred to as a controller. The chat application is one of the platforms that can be used as a controller on IoT, such as Whatsapp, Telegram, Facebook Messenger, and so on. Controllers using this chat application are usually known as chat bots. Of course, each application has advantages and disadvantages when used as a controller.In this study, the IoT controllers are Facebook Messenger and Telegram. Where the two chat applications are integrated with IoT devices for watering mini gardens. Where both will be tested using IoT data communication scenarios. The test aims to find out which one is more effectively used as a controller for the Internet of Things, whether the Telegram application or Facebook Messenger. The test includes two scenarios, the first is the calculation of response time and internet data packet quota consumption. And the second scenario is testing using two types of internet connections, namely cellular internet and wifi.The results of the study prove that based on the parameters of the device's response time requirements and the time of incoming confirmation messages, the Facebook Messenger application is proven to be more effective than the Telegram application. With a difference of 2.48 seconds for response time and 6.69 seconds for incoming confirmation messages. Meanwhile, in terms of parameters for using internet data package quotas, the Telegram application has proven to be more effective than the Facebook Messenger application. With a difference of 1.89 KB for sending messages and 3.95 KB for receiving messages.Kata kunci—  Internet of Things, Telegram, Facebook Messenger, Data Communication, Controller
Evaluation of Wireless LAN Quality of Service (QoS) in Primary Education Using TIPHON Standards Oktaseli, Hizkiana Ruli; Slameto, Andika Agus
Journal of Applied Informatics and Computing Vol. 9 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jaic.v9i2.8979

Abstract

In the current digital era, internet connectivity in schools is crucial to support teaching and learning activities. SD Negeri 2 Sumber has implemented a wireless LAN network to provide internet access for students and teachers. This study aims to evaluate the network performance by measuring Quality of Service or QoS parameters, namely throughput, packet loss, delay, and jitter. The evaluation was conducted using Wireshark to monitor network traffic. The results show that the average throughput for video streaming is 4.251 Kbps, browsing is 1.425 Kbps, and downloading is 3.106 Kbps. The average packet loss is 1.66 % for video streaming, 4.6 % for browsing, and 2.66 % for downloading. The average delay for video streaming is 1.64 ms, browsing is 5.92 ms, and downloading is 2.32 ms. The average jitter is 1.62 ms for video streaming, 5.92 ms for browsing, and 2.16 ms for downloading. Based on the QoS parameters, the network quality is categorized as good according to TIPHON standards with a final score of 3.75. Although the overall network quality is good, there are several areas that need optimization, such as browsing activities, which show slightly higher throughput and jitter compared to other activities. This study provides a clear overview of wireless network performance and offers recommendations for further optimization to enhance user experience, particularly in activities involving browsing and school administration.
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI DI SDN SUMBER 2 Andriani, Ria; Slameto, Andika Agus; Mahnunah, Nimah; Sa'di, Ahmad
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.1822

Abstract

The use of social media as a means of information and promotion has become an important strategy in the world of education, including in elementary schools. The purpose of this community service is to provide training on the use of Social Media as a Means of Information and Promotion in order to improve the ability of human resources responsible for managing Social Media, in this case we focus on Instagram. The methods used in this activity include training, mentoring, and evaluation of the use of school social media. This training has succeeded in improving the understanding and skills of teachers and school staff in using social media and managing digital assets of SDN Sumber 2. In addition, training participants now understand how to use social media effectively as a tool for information and promotion. They learned about the importance of consistency in posting, how to create interesting content, and strategies to increase audience engagement.