Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERANAN GURU DALAM PEMBINAAN MORAL SISWA (Studi Kasus SMP Negeri 3 Tomia Kec. Tomia Timur Kab. Wakatobi) Masruddin, Masruddin; Reni, Wa Ode
SELAMI IPS Vol 3, No 47 (2018): JURNAL SELAMI UHO
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v3i47.8504

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan gutu PKn terhadap pembentukan moral siswa. Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam bentuk observasi, wawancara, penyeberan angket dan pengumpulan data dokumen sekolah. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu  data yang diperoleh dari hasil observasi aktifitas guru dan siswa wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa dalam pembelajaran guru selalu memberikan contoh moral yang baik kepada siswa untuk diteladani sebagai suatu moral yang baik. Contoh dari moral yang ditunjukan pleh guru dalam pembelajaran diantaranya adalah menjadi suri tauladan, membimbing siswa menjadi manusia dewasa yang cakap tutur kata,sebagai motivator yaitu memberikan pelajaran siswa tentang kebaikan. Dengan contoh moral yang dipraktekan dan ditekankan guru dalam pembelajaran, yang menjadikan siswa terbentuk moralnya. Dilihat dari hasil wawancara dengan guru menarik kesimpulan bahwa, siswa di SMP 3 Tomia Kec. Tomia Timur Kab. Wakatobi sudah memiliki moral yang baik meski belum keseluruhan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa guru dalam pembelajaran memiliki peranan dalam pembentukan moral siswa di SMP Negeri 3 Tomia Kec. Tomia Timur Kab. Wakatobi. Kata Kunci: Peranan Guru, dan Moral Siswa
ADAT PERTUNANGAN PADA MASYARAKAT LIYA (Studi di Desa Liya Onemelangka Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi) Saputra, Muhammad Hendri; Samiruddin T, Samiruddin T; Reni, Wa Ode
SELAMI IPS Vol 4, No 48 (2018): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v4i48.8509

Abstract

Abstrak: Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah prosedur pelaksanaan pertunangan menurut adat masyarakat Suku Liya Di Desa Liya Onemelangka. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pertunangan menurut adat Masyarakat Liya di Desa Liya Onemelangka Kecamatan Wangiwangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan secara sistematis mengenai tata cara atau proses pelaksanaan pertunangan (poheporae) pada masyarakat Liya di Desa Liya Onemelangka Kecamatan wangi wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Informan dalam penelitian ini yakni 5 orang yang terdiri dari Kepala Desa Liya Onemelangka, 2 orang tokoh adat, 2 orang tokoh agama, serta 2 (dua) orang responden yaitu satu (1) pasang suami-isteri yang pernah mengalami pertunangan sebelum Perkawinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Prosedur pelaksanaan pertunanga pada masyarakat Liya terdiri  dari beberapa tahapan, antara lain yaitu; Potandai (pemilihan jodoh),merupakan tahap pertama dalam adat pertunangan pada Masyarakat Liya  yaitu tahap pemilihan jodoh sekaligus penyelidikan yang dilakukan oleh pihak laki-laki terhadap perempuan atau gadis yang akan menjadi bakal calon istri untuk anak muda mereka), Pasola (menanyakan status perempuan) yaitu tahap yang dilakukan untuk mengetahui status dari perempuan yang akan di lamar apakah sudah memiliki pacar atau janda dan apakah ia mau menerima laki-laki yang hendak menjadikannya sebagai calon istri atau tidak), Dhua fala, merupakan tindak lanjut dari pasola yaitu menanyakan kembali jawaban atas lamaran yang disampaikan oleh pihak laki-laki sebelumnya apakah diterima ataukah ditolak, Potumpu, yaitu tahap peminangan, Kabutu’a, yaitu pemberian barang-barang kebutuhan pokok dan barang-barang perlengkapan wanita dari pihak laki-laki atau sebaliknya, Rangkami, yaitu pemberian pokok adat atau tanda pengikat sebagai bukti kesungguhan  hati dari  laki-laki terhadap perempuan/gadis yang telah dipinang. Berdasarkan uraian pembahasan di dalam penulisan hasil penelitian ini, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa prosedur pelaksanaan pertunanga pada masyarakat Liya terdiri  dari beberapa tahapan, antara lain yaitu Potandai, Pasola, Dhua Fala, Potumpu, Kabutu’a, dan Rangkami. Kata kunci: Adat, Pertunangan, Masyarakat
PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) TEPULE DESA TUDUNGANO KECAMATAN SAWA KABUPATEN KONAWE UTARA Hasrianto, Beni; Syahbuddin, Syahbuddin; Reni, Wa Ode
SELAMI IPS Vol 13, No 1 (2020): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v13i1.13618

Abstract

Abstrak: Masalah penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Tepule Desa Tudungano Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara; 2) Faktor penghambat apa saja yang dihadapi badan usaha milik desa (Bumdes) dalam pengelolaan Bumdes Tepule Desa Tudungano Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara; dan 3) Upaya apa saja yang dilakukan pengurus badan usaha milik desa (Bumdes) dalam mengatasi hambatan yang dihadapi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Tepule Desa Tudungano Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara.Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk  mengetahui bagaimanakah pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Tepule Desa Tudungano Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara; 2) Untuk  mengetahui Faktor penghambat apa saja yang dihadapi badan usaha milik desa (Bumdes) dalam pengelolaan Bumdes Tepule Desa Tudungano Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara; dan 3) Untuk mengetahui Upaya apa saja yang dilakukan pengurus badan usaha milik desa (Bumdes) dalam mengatasi hambatan yang dihadapi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Tepule Desa Tudungano Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara, dengan  menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu mendeskripsikan data dan informasi hasil penelitian.Hasil penelitian menunjukan bahwa badan  usaha  milik desa mempunyai dua unit usaha yaitu penambangan batu gunung, dan usaha sewa barang yaitu kursi, yang dijalanakan  mulai dari tahun terbentuknya Bumdes Tepule yaitu tahun 2016 yang terbentuk berdasarkan hasil musyawarah desa, akan  tetapi  kesenjagan yang  terjadi di Badan usaha milik Desa Tudungano Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara antara dimulai dari pembentukan unit-unit usaha yang tidak melibatkan masyarakat sebagai objek Bumdes ini, sumber daya manusia pengurus Bumdes yang kurang, transparansi anggaran kepada masyarakat termasuk pemerintah desa tidak dilakukan, terjadinya kerugian bumdes diakibatkan karena tidak adanya pemasaran dari hasil penambangan batu gunung sebagai program utama Bumdes Tepule, tidak terjalinnya komunikasi yang baik antar pengurus Bumdes, pemerintah dan pengurus Bumdes.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Faktor penghambat Bumdes Tepule di Desa Tudungano Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara, upaya telah dilakukan pemerintah bersama masyarakat. Kata Kunci: Bumdes, Peningkatan dan Ekonomi
PERARANAN TOKOH ADAT DALAM PERKAWINAN PINANG DI DESA NAPA KECAMATAN MAWASANGKA KABUPATEN BUTON TENGAH Nur, Rajuddin; Sulfa, Sulfa; Reni, Wa Ode
SELAMI IPS Vol 4, No 48 (2018): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v4i48.8515

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan tokoh adat dalam perkawinan pinang di Desa Napa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan maksud menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Adapun pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan maksud mendeskripsikan fenomena yang ada di dalam lokasi penelitian dengan menggunakan data kualitatif yaitu memperoleh data dalam bentuk uraian atau narasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan tokoh adat dalam perkawinan pinang di Desa Napa adalah (a) sebagai mediator yaitu sebagai perantara dan juru bicara dari pihak keluarga laki-laki dan pihak keluarga perempuan dalam pelaksanaan perkawinan pinang. (b) sebagai fasilitator yaitu menyiapkan kelengkapan-kelengkapan adat yang dibutuhkan dalam perkawinan pinang. (c) sebagai organisator yaitu mengelompokan diri bersama-sama keluarga laki-laki dan keluarga perempuan agar perkawinan pinang dapat berjalan lancar dan sesuai ketentuan adat setempat. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah peranan tokoh adat dalam perkawinan pinang di Desa Napa adalah sebagai mediator, fasilitator, dan organisator yaitu sebagai perantara kedua keluarga bela pihak dan menyiapkan kelengkapan adat serta mengelompokan diri bersama-sama keluarga calon mempelai agar perkawinan pinang dapat berjalan lancar. Kata kunci : Tokoh Adat, Perkawinan Pinang
PERANAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN PPKn STUDI DI SMPN 2 BOMBANA Marni, Marni; Sulfa, Sulfa; Reni, Wa Ode
SELAMI IPS Vol 12, No 2 (2019): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v12i2.10851

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) peranan guru sebagai motivator dalam pembelajaran PPKn di SMP Negeri 2 Bombana dan (2) kendala yang dihadapi guru PPKn dalam pelaksanaan pembelajaran PPKn di SMP Negeri 2 Bombana. Manfaat penelitian ini adalah (1) secara teoritis dan (2) secara praktis. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Subyek dan responden penelitian ini adalah guru PPKn sebanyak 3 orang dan siswa sebanyak 5 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitaif. Fokus penelitian ini adalah peranan guru sebagai motivator dan kendala guru dalam pembelajaran.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) peranan guru sebagai motivator diantaranya menjelaskan tujuan belajar kepada peserta didik, memberi hadiah kepada peserta didik, mengadakan saingan/kompetisi, memberi hukuman, membangkitkan dorongan siswa, menggunakan metode bervariasi dan menggunakan media yang baik, (2) kendala yang dihadapi guru PPKn dalam pelaksanaan pembelajaran PPKn di sekolah diantaranya kendala yang berasal dari siswa, kendala yang disebabkan oleh waktu pembelajaran dan kendala yang disebabkan oleh sarana dan prasarana pembelajaran.Kata Kunci: Peranan Guru, Motivator, Pembelajaran PPKn
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR PPKn KELAS VIII (Studi di SMPN 2 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan ) Nurfa, Nurfa; Karsadi, Karsadi; Reni, Wa Ode
SELAMI IPS Vol 12, No 1 (2019): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v12i1.10841

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar PPKn kelas VIII di SMPN 2 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan, 2) untuk mengetahui upaya yang dilakukan guru dan orang tua siswa dalam meningkatkan motivasi belajar kelas VIII di SMPN 2 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan.Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini yaitu 15 orang siswa kelas VIII, kepala sekolah, guru PPKn, guru BK, wali kelas, dan orang tua siswa. Teknik pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknis analisis data yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar PPKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Sampolawa dipengaruhi oleh dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmani (keadaan fisik), faktor psikologi, dan faktor kelelahan (mencatat, dan jalan kaki). Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor sekolah dan faktor keluarga, faktor sekolah meliputi guru (metode pembelajaran, alat pengajaran/media pembelajaran, hubungan guru dan siswa), fasilitas (keadaan gedung, fasilitas belajar); adapun faktor keluarga meliputi perhatian, cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga dan keadaan ekonomi keluarga. Upaya guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII yaitu : menyesuaikan pengajaran dengan bakat dan kemampuan siswa, memberikan penguatan, melengkapi sumber dan peralatan belajar, dan mempelajari hasil belajar yang di peroleh. Upaya yang dilakukan orang tua/keluarga dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu : mengontrol wakttu dan cara belajar anak, memantau perkembangan akademik anak, memantau efektifitas jam belajar di sekolah, dan menyiapkan fasilitas belajar.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar PPKn yaitu faktor internal dan faktor eksternal.  Keluarga dan sekolah harus menjadi elemen yang mampu bekerja sama dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Kesadaran baik dari guru maupun keluarga sangat diperlukan. Membangkitkan motivasi belajar siswa adalah hal yang penting. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Pelajaran PPKn
ASPIRASI PEREMPUAN DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERIODE 2014-2019 (Studi Pada Kantor DPRD Sulawesi Tenggara) K, A Resky Amaliyah; Safar, Misran Safar; RENI, WA ODE
SELAMI IPS Vol 12, No 1 (2019): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v12i1.10831

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini: (1) untuk mengetahui aspirasi perempuan dalam pembentukan peraturan daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara, (2)untuk mengetahui hambatan-hambatan apa yang dihadapi perempuan dalam memperjuangkan aspirasi perempuan di DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Subyek penelitian ini adalah perempuan yang menjadi anggota legislatif di DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Periode 2014-2019 dan informan ketua DPRD, sekretaris DPRD, pimpinan fraksi, dan LSM. Teknik analisis data adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat 1 (satu) aspirasi perempuan yang menjadi produk legislatif Periode 2014-2019. Namun dalam peraturan daerah tersebut telah memuat berbagai aspek aspirasi perempuan terkait dengan perlindungan perempuan yakni hak-hak perempuan sebagai korban kekerasan baik sebagai tindakan pencegahan dan penanganan yang melibatkan tanggung jawab pemerintah, partisipasi masyarakat dan aparat hukum. Adapun aspirasi perempuan meliputi penciptaan rasa aman, hak perempuan sebagai korban berbagai bentuk perlindungan dan tanggung jawab pihak pemerintah. Namun demikian, masih terdapat berbagai hambatan yang dijumpai yang bekum dilakukan oleh lembaga legislatif DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Periode 2014-2019 dalam memperjuangkan aspirasi perempuan di berbagai sektor kehidupan sosial masyarakat seperti kendala masih kurangnya anggota legislatif perempuan, latar belakang pembentukan peraturan daerah DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara anggota legislatif perempuan yang belum mengakomodir aktivis gerakan perempuan dan belum terbangunnya hubungan permanen antara legislatif dengan lembaga sosial gerakan perempuan. Kesimpulan penelitian ini adalah aspirasi perempuan di lembaga DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Periode 2014-2019 belum maksimal dan hanya terdapat 1 (satu) aspirasi perempuan  yang menjadi produk aspirasi perempuan DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. Hambatan upaya pemenuhan aspirasi perempuan di DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara adalah keterbatasan jumlah anggota legislatif perempuan, latar belakang sosial, dan penjaringan aspirasi perempuan.Kata Kunci: Aspirasi Perempuan, Pembentukan Peraturan Daerah, DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara
PELAYANAN PUBLIK E-KTP DI DESA TIRONGKOTUA KECAMATAN KABAENA KABUPATEN BOMBANA Erniati, Erniati; A, Salimin; Reni, Wa Ode
SELAMI IPS Vol 13, No 1 (2020): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v13i1.13621

Abstract

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap pemerintah desa dalam memberikan pelayanan publik, (2) Untuk mengetahui hambatan  pemerintah desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, (3) Untuk mengetahui upaya pemerintah desa dalam mengatasi hambatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.  Pendekatan penelitian ini adalan deskriptif kualitatif. Informan  penelitian  berjumlah 7 orang, yaitu kepala desa tirongkotua, sekretaris desa, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan masyarakat lainnya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan publik di Desa Tirongkotua pada pelayanan administrasi kependudukan (e-KTP) dalam memberikan pelayanan publik belum berjalan secara maksimal hal ini di sebabkan karena masih ada aparat pemerintah Desa yang kurang disiplin, belum adanya kecepatan dalam memberikan pelayanan dan belum adanya keadilan dalam memberikan pelayanan  oleh pemerintah Desa Tirongkotua. Hal ini terlihat dari indikator penelitian ini yang meliputi : prosedur pelayanan, kejelasan petugas pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan, kemempuan petugas pelayanan, kecepatan pelayanan, keadilan dalam pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kepastian, kepastian jadwal pelayanan. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) prosedur pelayanan publik di Desa Tirongkotua Kecamatan Kabaena dalam hal pelayanan administrasi penduduka e-KTP belum berjalan secara maksimal. (2) Faktor yang menghambat pemerintah Desa Tirongktoa dalam memberikan layana kepada mesrakat adalah faktor sumber daya aparatur , faktor kesadaran masyarakat, dan  faktor sarana dan prasaran. (3) Upaya yang dilakukan aparat pemerintah Desa untuk mengatasi hambatan dalam melekukan pelayanan kepada masyarakat, Memberikan pelatihan kepada aparat Desa, meningkatkan kedisiplinan, dan pengajuan pengadaan fasilitas pelayanan publik. Kata Kunci: Pelayanan Publik, Sikap Masyarakat.
PERHATIAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDI DI DESA LAKAPERA KECAMATAN GU KABUPATEN BUTON TENGAH Ramsia, Ramsia; Reni, Wa Ode
SELAMI IPS Vol 2, No 46 (2017): JURNAL SELAMI UHO
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v2i46.8523

Abstract

Abstrak: Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk-bentuk perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar  siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar  siswa  di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah  metode deskriptif kualitatif, sumber data yaitu data primer, data sekunder dan informan, dalam  penelitian ini, informan di ambil secara sengaja (purposive sampling), maka di tetapkan 11 orang tua  sebagai informan  kunci (informant key) dan informan tambahan 3 orang siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk-bentuk  perhatian orang tua dalam meningkatkan  prestasi belajar (Studi di Desa Lakapera Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) yaitu: a) pemberian bimbingan atau  nasehat adalah pada saat siswa belajar di rumah orang tua selalu memberikan bimbingan dan mendampingi siswa  belajar dirumah; b) pengawasan terhadap anak adalah orang tua siswa selalu mengingatkan dan mengontrol anak dalam belajar; c) pemberian penghargaan yaitu  orang tua selalu  memberikan  penghargaan kepada anaknya sesuai kemampuan ekonominya; d) Pemenuhan fasilitas, adalah orang tua  memberikan fasiltas kepada anaknya dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan; e) Penciptaan suasana yang tenang nyaman dan tentram adalah mendukung anak dengan mudah untuk  berkosentrasi belajar. Kesimpulan  dalam penelitian ini bahwa bentuk-bentuk perhatian orang tua dalam meningkatkan  prestasi belajar (studi di Desa Lakapera Kecamatan  Gu Kabupaten Buton Tengah)  yaitu: a) orang tua memberikan  bimbingan dan mendampingi siswa belajar; b) mengontrol dan mengingatkan waktu belajar anak; c) pemberian penghargaan atau hadiah kepada anaknya,memberikan fasiltas kepada siswa/anaknya  dalam  belajar; d) mendukung anak berkosentrasi belajar di rumah. Kata kunci:  Perhatian  Orang Tua, Prestasi Belajar
ANALISIS DAMPAK SOSIAL PENAMBANGAN NIKEL DI KECAMATAN PALANGGA SELATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Sumarwan, Sumarwan; Yusuf, Muh; Reni, Wa Ode
SELAMI IPS Vol 1, No 45 (2017): JURNAL SELAMI UHO 2017
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v1i45.8666

Abstract

Abstrak: Analisis dampak sosial penembangan nikel di Kecamatan Palangga Selatan  Kabupaten Konawe Selatan ini menunjukan pula  masyarakat di Kecamatan Palangga Selatan memiliki persepsi positif, yaitu meningkatnya nilai tambah ekonomi dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada, meningkatnya usaha-usaha kecil masyarakat maupun meningkatnya tenaga kerja lokal. Namun di lain pihak masyarakat juga memiliki pemikiran negatif hadirnya aktivitas pertambagan Nikel pemikiran negatifnya adalah adanya sikap penolakan dan ketidaksukaan masyarakat terhadap adanya tambang perusahaan dimana aktivitas pertambangan nantinya dapat berdampak negatif  bagi lingkungan seperti rusaknya hutan, polusi dimana-mana, rusaknya jalan, dan tercemarnya air akibat limbah Pabrik. Di lain pihak juga kearifan sosial masyarakat yang tidak akan terjaga baik lagi di sebabkan adanya permasalahan-permasalahan horizontal seperti tumpang tindih lahan antara masyarakat satu dan yang lainnya di Kecamatan Palangga Selatan kabupaten Konawe Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Kata Kunci: Analisis Dampak Sosial Penambangan Nikel