Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Variasi Jenis dan Ukuran Limbah Organik Terhadap Kadar Air Kompos Blok dan Pertumbuhan Tanaman Cabai Novita, Elida; Andriyani, Idah; Romadona, Zakina; Pradana, Hendra Andiananta
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 17, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.834 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v17i1.19-28

Abstract

Organic waste is potential as a compost material. It was supported by the amount of nutrient content. The compost block is a technology for utilizing organic material as a plant nursery. The research objective was to examine the variants of type and size of organic matter effect on the water content in compost blocks and vegetative growth of chili plants. The materials type of compost block were coffee pulp, tobacco petiole, and rice husks. Size variations in compost block were 10, 40 and 80 mesh. Experimental design on the types and sizes of organic materials using a Completely Randomized Design. The experimental results show that the highest value of water content in compost block with the watering of the same volume amount 51.22 mL of water is coffee pulp material with a range value of 40 - 50%. Coffee pulp and rice husk as compost block material influenced the vegetative growth of chili plants. The statistical tests that show a significant effect on the type and size of organic waste material on the chili plant growth i.e height and leaf area plants. The results become a consideration for variation type and size of organic waste choice for compost block materials.
FITOREMEDIASI AIR LIMBAH LABORATORIUM ANALITIK UNIVERSITAS JEMBER DENGAN PEMANFAATAN TANAMAN ECENG GONDOK DAN LEMBANG Novita, Elida; Wahyuningsih, Sri; Jannah, Dwi Andriana Na'imatul; Pradana, Hendra Andiananta
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 7 No. 1 (2020): June 2020
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1467.991 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v7i1.3850

Abstract

Phytoremediation of Analytical Laboratory of Jember University Waste Water by The Use of Water Hyacinth and Cattail PlantsAnalytical laboratory waste water at Jember University has organic and inorganic materials which can be categorized as biodegradable or non-biodegradable wastes. This study focused on comparing the ability between water hyacinth (Eichhornia crassipes) and cattail (Typha angustifolia) plant in reducing the pollutants as a consideration in selecting plants for waste water treatment at Jember University. The stages in this research consisted of filtration using silica sand, adsorption using activated carbon and zeolites, and phytoremediation using water hyacinth and cattail plants. The phytoremediation treatment was carried out during 14 days with a density of 40 g L–1. Cattail plant treatment had a higher value of pollutant reduction efficiency in waste water compared to water hyacinth. The reduction efficiency parameters. namely turbidity, TSS, BOD, COD, and Cr, were 92.18, 84, 74, 64, and 49%, respectively. The results of this study provide an alternative treatment for laboratory waste water which has an environmentally friendly character at Jember University.Keywords: Chromium (Cr), Eichhornia crassipes, filtration and adsorption, Typha angustifolia, water qualityABSTRAKAir limbah laboratorium analitik di Universitas Jember mengandung bahan organik dan anorganik yang bersifat mudah diuraikan maupun toksik. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kemampuan reduksi polutan oleh eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan lembang (Typha angustifolia) sebagai pertimbangan pemilihan tanaman untuk menangani air limbah laboratorium di lingkungan Universitas Jember. Tahapan penelitian terdiri atas filtrasi menggunakan pasir silika, adsorpsi menggunakan karbon aktif dan zeolit, serta fitoremediasi menggunakan eceng gondok dan lembang. Waktu tanaman eceng gondok dan lembang diinkubasi menggunakan teknik fitoremediasi selama 14 hari dengan densitas 40 g L–1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan air limbah menggunakan lembang memiliki nilai efisiensi reduksi polutan pada air limbah lebih tinggi daripada eceng gondok. Nilai efisiensi reduksi tersebut berupa parameter kekeruhan, TSS, BOD, COD, dan Cr secara berurutan sebesar 92,18, 84, 74, 64, dan 49%. Hasil penelitian ini menjadi alternatif penanganan air limbah laboratorium yang ramah lingkungan.
Identifikasi Kualitas Air dan Beban Pencemaran Sungai Bedadung di Intake Instalasi Pengolahan Air PDAM Kabupaten Jember Pradana, Hendra Andiananta; Wahyuningsih, Sri; Novita, Elida; Humayro, Aisyah; Purnomo, Bambang Herry
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.18.2.135-143

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Salah satu sumber air permukaan yang memiliki peran vital bagi ekosistem perairan dan makhluk hidup adalah sungai. Sungai Bedadung merupakan salah satu sungai besar yang melewati wilayah Perkotaan Kabupaten Jember. Air dari sungai tersebut dimanafaatkan sebagai pemasok air baku untuk PDAM Kabupaten Jember. Akan tetapi akibat tekanan aktivitas antropogenik menurunkan kualitas air sungai tersebut. Pemantauan kualitas air diperlukan sebagai salah satu pertimbangan pengendalian pencemaran pada air sungai tersebut. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi kondisi kualitas air dan beban pencemaran di intake intalasi pengolahan air (IPA) PDAM Kabupaten Jember.Metode: Pengambilan contoh air secara grab sampling dilakukan di intake IPA Tegal Gede dan IPA Tegal Besar dengan beberapa parameter kualitas air yang diamati yaitu suhu, kekeruhan, TDS, pH, DO, BOD, COD, yang dibandingkan dengan baku mutu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 serta debit air yang digunakan untuk menghitung beban pencemaran serta dilanjutkan uji t untuk mengetahui perbandingan kondisi beban pencemaran.Hasil: Hasil penelitian menujukkan bahwa kualitas air sungai di intake IPA Tegal Gede dan IPA Tegal Besar secara berurutan tergolong kelas I dan III. Nilai COD di intake IPA Tegal Besar tergolong kelas III. Nilai beban pencemaran menujukkan perbedaan yang signifikan pada kedua intake IPA. Beban pencamaran di IPA Tegal Gede dan Tegal Besar dengan nilai rata-rata secara berurutan yaitu 24,96 kg/hari dan 74,03 kg/hari.Simpulan: Kualitas air Sungai Bedadung berdasarkan parameter fisika dan kimia di intake IPA Tegal Gede di IPA Tegal Besar secara berurutan tergolong kelas I dan III serta kondisi beban pencemaranya beragam.ABSTRACTBackground: River as one of surface water resources has a vital role for ecosystems and organism. Jember Regency Municipal Waterworks utilized the river as water raw resources. However, the pressure of anthropogenic activity decreases the river's water quality. Water quality monitoring is needed as a consideration for pollution controlling in the river. The focus research identified the condition of water quality and pollution load in the water treatment plants (WTP) intake of Jember Regency Municipal Waterworkers.Method: The water sampling by grab sampling was carried out at intake of Tegal Gede and Tegal Besar WTP with several observed pysicochemical parameters i.e temperature, turbidity, TDS, pH, DO, BOD, COD compered with the quality standard of Government Regulation No. 82 of 2001 and stream flow for pollution load measurement and continued by t-test to compire the pollution load conditions.Result: The results denote that the water quality in Tegal Gede and Tegal Besar WTP intakes were classified into first (I) and third (III) class. COD caused water quality decreased in intake of Tegal Besar WTP. The t-test of the pollution load represented a significantly difference at the both water treatment plants locations. Pollution load at Tegal Gede and Tegal Besar WTP showed the average values of 24.96 kg/day and 74.03 kg/day. Conclusion: The water quality refer to physicochemical parameter in intake of Tegal Gede and Tegal Besar were categorized WTP into first (I) and third (III) class, furthermore the condition of the pollution load varies.
Variasi Jenis dan Ukuran Bahan pada Kompos Blok Berbasis Limbah Pertanian sebagai Media Pertumbuhan Tanaman Cabai Novita, Elida; Wahyuningsih, Sri; Minandasari, Fila Adilia; Pradana, Hendra Andiananta
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1136.735 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.3584

Abstract

ABSTRACT Agricultural waste is an organic material source. The organic matter was processed as compost. Compost block was one of composting technology developments. It has functioned as a planting medium. The type and size of raw materials are essential in the composting process. The purpose of this study was to examine variations in types and sizes of organic materials for compost blocks on the composting process and as a growth medium for chili plants. This study used a completely random design with two variables. The first variable was the variation of raw material type, i.e., coffee husk and pulp, tobacco petiole, and rice husk. The second variable was the variation of raw material size, i.e., 10, 40, and 80 mesh. The research data were analyzed using the analysis of variance test conducted with the Duncan test. The research data test show that compost from rice husks had the most C/N value of 19.71. The raw material on optimally composting refers to temperature and humidity parameters as rice husk. The most effective compost block as a planting medium is a rice husk with the size of 40 mesh. The variance analysis result showed the rice husk treatment with the size material of 0.06 cm had significant differences in the three parameters of vegetative growth of plants, i.e., plant growth rate, leaf growth rate, and leaf area. Keyword: composting, coffee husk and pulp,tabbaco petiole, rice husk, organic matter   ABSTRAK Limbah pertanian merupakan salah satu sumber bahan organik. Bahan organik tersebut berpotensi digunakan sebagai kompos. Kompos blok merupakan salah satu pengembangan teknologi pengomposan. Kompos ini digunakan sebagai media tanam. Jenis dan ukuran bahan baku berperan penting pada proses pengomposan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji variasi jenis dan ukuran pada bahan-bahan organik untuk kompos blok terhadap proses pengomposan dan sebagai media pertumbuhan tanaman cabai. Penelitian ini menggunakan rancang acak lengkap dengan dua variabel. Variabel pertama adalah jenis bahan baku kompos meliputi kulit kopi, limbah tangkai daun tembakau, dan sekam padi. Variabel kedua adalah variasi ukuran dengan menggunakan ayakan 10, 40, dan 80 mesh. Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan uji Analysis of Variance yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil pengujian unsur hara menunjukkan bahwa kompos dari sekam padi memiliki nilai C/N sebesar 19,71. Pengomposan bahan yang berjalan optimal berdasarkan parameter suhu dan kelembaban adalah sekam padi. Kompos blok yang paling efektif sebagai media tanam berdasarkan parameter laju jumlah daun adalah limbah sekam padi ukuran 40 mesh. Hasil uji Analysis of Variance menujukkan bahwa pelakuan ukuran sekam padi sebesar 0,06 cm memiliki perbedaan nyata terhadap tiga parameter pertumbuhan vegetatif tanaman, yaitu laju tinggi tanaman, laju jumlah daun, dan luas daun. Kata Kuci : pengomposan, kulit buah kopi, limbah tangkai tembakau, sekam padi, bahan organik
PENANGANAN AIR LIMBAH INDUSTRI KOPI DENGAN METODE KOAGULASI-FLOKULASI MENGGUNAKAN KOAGULAN ALAMI BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA L.) Novita, Elida; Salim, Moh. Bagus; Pradana, Hendra Andiananta
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 22, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2021.022.01.2

Abstract

ABSTRAKProses pengolahan kopi basah menghasilkan air limbah yang mengandung bahan organik yang tinggi dan berpotensi mencemari air dan tanah.  Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanganan air limbah pengolahan kopi adalah proses koagulasi-flokulasi. Faktor utama terjadinya proses koagulasi flokulasi adalah koagulan. Biji asam jawa berpotensi dimanfaatkan sebagai koagulan sebab mengandung protein yang cukup tinggi dan diharapkan dapat berperan sebagai polielektrolit yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan koagulasi-flokulasi terbaik dalam memperbaiki kualitas air limbah pengolahan kopi berdasarkan ukuran dan dosis koagulan dari biji asam jawa. Preparasi koagulan dari biji asam jawa dilakukan dengan tahapan pengeringan hingga mencapai kadar air 10% dan pengecilan ukuran mesh 80 (0,177 mm), 100 (0,149 mm), dan 150 (0,098 mm). Kecepatan yang digunakan pada proses koaguasi yaitu 300 rpm pengadukan cepat selama 1 menit dan 50 rpm pengadukan lambat selama 15 menit. Dosis yang digunakan yaitu 1500 mg/L, 2500 mg/L, dan 3500 mg/L. Indikator yang diamati yaitu TSS, TDS, kekeruhan, dan COD. Metode pengolahan data menggunakn uji Analysis of Variance (ANOVA) dan uji lanjut tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koagulasi-flokulasi menggunakan serbuk biji asam jawa dengan perlakuan ukuran mesh 150 dan dosis 1500 mg/L merupakan alternatif tertinggi dalam menurunkan konsentrasi bahan pencemar pada air limbah pengolahan kopi. Kombinasi tersebut menghasilkan nilai efisiensi penurunan parameter TSS, TDS, kekeruhan, dan COD secara berurutan yaitu 79,24 %; 82,74 %; 61,79 %; dan 61,63 %. Biji asam jawa dalam bentuk serbuk berpotensi dimanfaatkan sebagai koagulan alami dalam penanganan air limbah pengolahan kopi menggunakan metode koagulasi-flokulasi.Kata kunci: Biji Asam Jawa; Flokulasi; Koagulasi; Kopi ABSTRACTThe wet treatment process of coffee processing produces wastewater which contains mainly organic matter which can water and soil pollution impact. One of treatment for coffee processing wastewater is coagulation-flocculation. Coagulant is key factor in the coagulation-flocculation. Tamarind seeds as natural coagulant contain high protein which is expected to act as a more environmentally friendly polyelectrolyte. This study aims to determine the best coagulantion-flocculation treatment in improving the quality of coffee processing wastewater based on variations in the size and dose of the coagulant from tamarind seed. The coagulant preparation from tamarind seeds was dried (water content < 10%) and size reduction i.e. 80 (0.177 mm), 100 (0.149 mm), and 150 (0.098 mm) mesh. The speed used in the coagulation process is 300 rpm fast stirring for 1 minute and 50 rpm slow stirring for 15 minutes. The coagulant doses were 1500 mg/L, 2500 mg/L, and 3500 mg/L. The indicators observed were TSS, TDS, turbidity, and COD. Methods of data processing using the analysis of variance (ANOVA) test and Tukey's continued test. The results showed that coagulation-flocculation using tamarind seed powder using size 150 mesh and dose 1500 mg/L was the highest alternative for pollutant concentration reduction in coffee processing wastewater. The combination treatment resulted in the reduction efficiency value of TSS 79.24%, TDS 82.74%, turbidity 61.79%, and COD 61.63%. Tamarind seed powder has the potential as a natural coagulant in the treatment of coffee processing wastewater using the coagulation-flocculation method.Keywords : Coagulation-Flocculation; Coffee; Tamarind Seeds
Variasi Jenis dan Ukuran Bahan pada Kompos Blok Berbasis Limbah Pertanian sebagai Media Pertumbuhan Tanaman Cabai Novita, Elida; Wahyuningsih, Sri; Minandasari, Fila Adilia; Pradana, Hendra Andiananta
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1136.735 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.3584

Abstract

ABSTRACT Agricultural waste is an organic material source. The organic matter was processed as compost. Compost block was one of composting technology developments. It has functioned as a planting medium. The type and size of raw materials are essential in the composting process. The purpose of this study was to examine variations in types and sizes of organic materials for compost blocks on the composting process and as a growth medium for chili plants. This study used a completely random design with two variables. The first variable was the variation of raw material type, i.e., coffee husk and pulp, tobacco petiole, and rice husk. The second variable was the variation of raw material size, i.e., 10, 40, and 80 mesh. The research data were analyzed using the analysis of variance test conducted with the Duncan test. The research data test show that compost from rice husks had the most C/N value of 19.71. The raw material on optimally composting refers to temperature and humidity parameters as rice husk. The most effective compost block as a planting medium is a rice husk with the size of 40 mesh. The variance analysis result showed the rice husk treatment with the size material of 0.06 cm had significant differences in the three parameters of vegetative growth of plants, i.e., plant growth rate, leaf growth rate, and leaf area. Keyword: composting, coffee husk and pulp,tabbaco petiole, rice husk, organic matter   ABSTRAK Limbah pertanian merupakan salah satu sumber bahan organik. Bahan organik tersebut berpotensi digunakan sebagai kompos. Kompos blok merupakan salah satu pengembangan teknologi pengomposan. Kompos ini digunakan sebagai media tanam. Jenis dan ukuran bahan baku berperan penting pada proses pengomposan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji variasi jenis dan ukuran pada bahan-bahan organik untuk kompos blok terhadap proses pengomposan dan sebagai media pertumbuhan tanaman cabai. Penelitian ini menggunakan rancang acak lengkap dengan dua variabel. Variabel pertama adalah jenis bahan baku kompos meliputi kulit kopi, limbah tangkai daun tembakau, dan sekam padi. Variabel kedua adalah variasi ukuran dengan menggunakan ayakan 10, 40, dan 80 mesh. Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan uji Analysis of Variance yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil pengujian unsur hara menunjukkan bahwa kompos dari sekam padi memiliki nilai C/N sebesar 19,71. Pengomposan bahan yang berjalan optimal berdasarkan parameter suhu dan kelembaban adalah sekam padi. Kompos blok yang paling efektif sebagai media tanam berdasarkan parameter laju jumlah daun adalah limbah sekam padi ukuran 40 mesh. Hasil uji Analysis of Variance menujukkan bahwa pelakuan ukuran sekam padi sebesar 0,06 cm memiliki perbedaan nyata terhadap tiga parameter pertumbuhan vegetatif tanaman, yaitu laju tinggi tanaman, laju jumlah daun, dan luas daun. Kata Kuci : pengomposan, kulit buah kopi, limbah tangkai tembakau, sekam padi, bahan organik
KAJIAN PERBAIKAN KUALITAS AIR LIMBAH PENGOLAHAN KOPI MENGGUNAKAN METODE FITOREMEDIASI DENGAN TANAMAN ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) Novita, Elida; Pradana, Hendra Andiananta
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v11i1.45298

Abstract

Air limbah pengolahan kopi berpotensi mencemari lingkungan. Eceng gondok merupakan biofilter yang dapat mereduksi polutan pada air limbah. Tujuan penelitian adalah menganalisis variasi panjang eceng gondok terhadap kemampuan reduksi polutan pada air limbah pengolahan kopi menggunakan metode fitoremediasi dengan penambahan aerasi. Terdapat 4 perlakuan fitoremediasi pada pengolahan air limbah menggunakan tanaman eceng gondok yaitu panjang akar 30 cm tanpa aerasi dan panjang akar (10, 20, dan 30 cm) dengan aerasi. Evaluasi reduksi polutan pada air limbah pengolahan kopi diidentifikasi menggunakan analisis efisiensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitoremediasi menggunakan eceng gondok dengan aerasi (panjang akar 30 cm) memiliki nilai efisiensi lebih tinggi dari pada tanpa aerasi pada pengolahan air limbah pengolahan kopi. Persentase nilai efisiensi penurunan polutan air limbah pengolahan kopi pada perlakukan panjang akar eceng gondok 30 cm dengan penambahan aerasi yang diindikasikan oleh parameter kekeruhan, BOD, COD, NH3-N, dan PO4-P yaitu sebesar 89,19%; 75,80%; 75,69%; 76,73%; dan 64,99%.
Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Bedadung Ruas Kaliwates Berdasarkan Keberadaan Agroindustri Tahu Menggunakan WASP Novita, Elida; Amaliya, Risky; Pradana, Hendra Andiananta; Harsono, Soni Sisbudi; Lestari, Ning Puji; Rusdianto, Andrew Setiawan; Purnomo, Bambang Herry
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 3 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.3.332-343

Abstract

Sungai Bedadung ruas Kaliwates digunakan sebagai sumber air baku sehingga harus memenuhi baku mutu air kelas I. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya tampung beban pencemaran Sungai Bedadung dari adanya keberadaan agroindustri tahu dengan menggunakan WASP. Parameter kualitas air yang digunakan berupa BOD dan TSS. Hasil nilai model kualitas air menggunakan WASP memenuhi baku mutu air sungai kelas I pada BOD namun pada TSS tidak memenuhi. Berdasarkan perhitungan daya tampung beban pencemaran, Sungai Bedadung ruas Kaliwates masih mampu menerima beban pencemar yang masuk karena memiliki nilai daya tampung beban pencemaran sebesar 545.86 kg/hari untuk BOD namun tidak mampu menerima beban pencemar yang masuk pada TSS karena nilai daya tampung beban pencemarannya sebesar -2270.01 kg/hari. Simulasi dengan menurunkan konsentrasi sumber pencemar sesuai dengan baku mutu mampu meningkatkan daya tampung beban pencemaran Sungai Bedadung menjadi 688.33 kg/hari untuk parameter BOD dan -1564.72 kg/hari untuk parameter TSS.
Analisis daya tampung beban pencemaran sungai bedadung Jember menggunakan software wasp Novita, Elida; Bisri, Moch. Imron Mustofa; Pradana, Hendra Andiananta
Jurnal Teknosains Vol 13, No 1 (2023): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/teknosains.81383

Abstract

The distribution of pollution sources from domestic, agricultural, and industrial activities has the potential to reduce the water quality of the Bedadung River, thereby negatively impacting its self-purification. The aim of this research is to model the parameters, specifically the values of Biochemical Oxygen Demand (BOD) and Total Suspended Solid (TSS), and to determine the river's capacity to carry the pollution load using the Water Quality Analysis Simulation Program (WASP). The input parameters for this study include BOD, TSS, and water discharge data collected at 21 monitoring points along the Bedadung River, with the river water sampling technique employing the grab sampling method. The output validation of the modeling is assessed using the Root Mean Square Error (RSME) equation, and the research results indicate that the water quality modeling with WASP software effectively reflects the dynamics of BOD and TSS parameters in the Bedadung River, as supported by an average output validation value of 9%. The pollution load capacity values for the Bedadung River in the Patrang - Ajung segment are found to be 361.48 kg/day for BOD and 5368.31 kg/day for TSS. The positive values suggest that the Bedadung River still has the capacity to naturally degrade organic pollutants.
Pemanfaatan Slurry Biogas dari Penanganan Air Limbah Agroindustri Kopi sebagai Pupuk Cair Novita, Elida; Rizki, Khofifah Faulina; Pradana, Hendra Andiananta
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 19, No 2 (2025): TEKNOTAN, Agustus 2025 (In Progress)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol19n2.10

Abstract

Air limbah pengolahan kopi dari metode olah basah mengandung bahan organik yang tinggi. Bioremediasi menjadi salah satu alternatif penanganan air limbah pengolahan kopi dengan beberapa jenis reaktor anaerobik  yang mampu mereduksi bahan organik berkonsentrasi tinggi dan dapat memproduksi biogas sebagai sumber energi dan memproduksi slurry. Slurry proses bioremediasi ini berpotensi dimanfaatkan sebagai sumber input unsur hara tanah. Tujuan penelitian ini yaitu karakterisasi berdasarkan nilai C/N dan merekomendasikan aplikasi konsentrasi slurry dari reaktor biogas konvensional, Up-flow Anaerobic Sludge Blanket (UASB), dan Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) sebagai pupuk cair guna mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman tomat. Metode penelitian meliputi karakterisasi slurry dari reaktor tiga jenis reaktor, pengamatan pertambahan jumlah daun, tinggi tanaman, dan diameter batang tanaman tomat dengan aplikasi variasi konsentrasi slurry 25%, 50%, dan 100%. Uji Anova dilakukan menggunakan taraf nyata 5% dilanjutkan dengan Uji DMRT untuk analisis post hoc. Nilai C/N slurry biogas dari CSTR yakni 1,47 dan lebih kaya unsur hara daripada dua reaktor lainnya. Variasi pupuk cair dari ketiga reaktor biogas konvensional, UASB, dan CSTR tidak berbeda nyata pada semua parameter pertumbuhan vegetatif tanaman tomat yang mencakup jumlah daun, tinggi tanaman, dan diameter batang. Pemberian konsentrasi pupuk cair slurry hanya berpengaruh pada diameter batang minggu ke-2 (14 hari setelah tanam) sampai dengan ke-4 (30 hari setelah tanam) dengan konsentrasi terbaik yaitu 100% (200 ml pupuk cair + 0 ml air) dengan persentase kenaikan sebesar 20,18 ± 1%. Pupuk cair dari biogas slurry dari pengolahan air limbah kopi dapat mendukung pertumbuhan tanaman tomat dan aplikasi zero waste pada agroindustri.