Durahim, Darwis
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Different Effects of Progressive Resistance Exercise and Knee Strengthening Exercise on Increasing Functional Capabilities in Case Knee Osteoarthritis in Paccerakkang Health Center Area Lestari, Virny Dwiya; Durahim, Darwis; Amalia, Nur Ilma
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 2 (2022): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v17i2.3145

Abstract

Knee osteoarthritis is a degenerative disease that occurs due to the aging process that attacks the knee joint. Knee OA is characterized by the erosion of joint cartilage and the formation of new bone on the joint surface. Symptoms that occur are Morning Sickness, Start Pain, Stiffness, and pain when supporting or walking, causing functional impairment of the knee. This study aims to determine the difference in the effect of Progressive Resistance Exercise and Knee Strengthening Exercise on functional ability in patients with knee osteoarthritis. The research is Quasi Experiment while the approach used is Two Group Pre Test-Post Test Design. The study population was taken from all patients with knee OA in the Paccerakg Health Center Makassar, South Sulawesi. Samples were taken by means of Accidental Sampling, totaling 16 people and divided into two groups, namely treatment group 1 with 8 people and treatment group 2 with 8 people. The data obtained were first tested using Shapiro-Wil and the results of the pre-test value of treatment group 1 were 0.922 >α 0.05 and post-test value was 0.336 >α 0.05, treatment group 2 pre-test was 0.781 >α 0 .05 and post test 0.845 >α 0.05. The data is said to be normal if p> 0.05. Then tested with Paired Simple T-test. The results of the study in treatment group 1 were 0.007 (p<0.05) and treatment group 2 was 0.001 (p<0.05), which means that there is a difference in the effect of Progressive Resistance Exercise and Knee Strengthening Exercise interventions on functional ability in patients with knee osteoarthritis.
EFEK ACTIVE STRETCHING DAN KINESIO TAPPING TERHADAP PERUBAHAN NYERI MUSCULUS HAMSTRING PADA PEMAIN SEPAKBOLA Durahim, Darwis; Awal, Muhammad; Syahruddin, Syahruddin
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 1 (2022): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v17i1.2718

Abstract

Otot hamstring bisa mengalami cedera tiba tiba, dengan gejala nyeri pada belakang paha atau sampai menghambat aktifitas. Setelah terjadi cedera hamstring,  knee tidak dapat melakukan gerakan lebih dari 30 - 40 derajat . Cedera hamstring dapat menghentikan aktivitas latihan atau olahraga. Pada atlet olahraga misalnya otot hamstring berperan sekali pada saat atlet melakukan perubahan posisi. Pengaruh Active stretching dan kinesio Tapping Terhadap Perubahan Nyeri Musculus Hamstring Pada Pemain Sepakbola. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “pengaruh active stretching dan kinesio tapping terhadap perubahan nyeri musculus hamstring pada pemain sepakbola Daya Fc di Daya Makassar”. Penelitian ini merupakan pre-experimental dengan desain one group pretest – post test. Pengambilan sampel penelitian dengan cara purposive sampling sebanyak 20 orang yang mengalami nyeri musculus hamstring. Intervensi yang diberikan adalah pemberian active stretching dan kinesio tapping 2 kali seminggu, selama 4 minggu. Alat ukur penelitian ini adalah VAS (Visual Analogue Scale).Kata Kunci: Sstretching, Kinesio tapping, nyeri, musculus hamstring, pemain sepakbola.
BEDA PENGARUH ANTARA PEMBERIAN CONTRACT RELAX DENGAN HOLD RELAX TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA ATLET SMAN 18 MAKASSAR: Different Effects Between Contract Relax and Hold Relax on Increasing Hamstring Muscle Flexibility In SMAN 18 Makassar Athletes Syarwan , La Ode Muhammad; Durahim, Darwis
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13 No 2 (2021): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v13i2.37

Abstract

Latar belakang : Fleksibilitas adalah kemampuan suatu jaringan atau otot untuk mengalami pemanjangan semaksimal mungkin sehingga tubuh dapat bergerak dengan lingkup gerak sendi yang penuh, tanpa disertai timbulnya rasa nyeri. Penurunan fleksibilitas hamstring dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pemendekan otot hamstring, cedera akut ataupun kronis pada otot hamstring, menurunnya sendi panggul, aktivitas yang berlebihan, serta pola latihan yang tidak benar. Metode : Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan metode two group pre test and post test design, bertujuan untuk mengetahui beda pengaruh pada intervensi Contract Relax, dibandingkan dengan Hold Relax terhadap peningkatan fleksibilitas otot Hamstring. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 18 Makassar, dengan sampel adalah siswa yang sesuai dengan kriteria inklusi. Jumlah sampel adalah 20 orang yang dibagi secara acak kedalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan I yang diberikan Contract Relax sebanyak 10 orang dan kelompok perlakuan II yang diberikan Hold Relax sebanyak 10 orang. Hasil : Berdasarkan analisis uji paired sample t-test pada kelompok perlakuan I diperoleh nilai p < 0,05 dengan hasil pre dan post test 0,00 untuk nilai Sit and Reach yang berarti bahwa pemberian Contract Relax dapat menghasilkan peningkatan fleksibilitas otot Hamstring yang signifikan. Sedangkan kelompok perlakuan II juga diperoleh nilai p < 0,05 dengan hasil pre dan post test 0,00 untuk nilai Sit and Reach yang berarti bahwa pemberian Hold Relax dapat menghasilkan peningkatan fleksibilitas otot Hamstring yang signifikan. Kemudian berdasarkan uji Indepentent sample t-test diperoleh nilai p < 0,05 untuk nilai Sit and Reach yang berarti bahwa pemberian Hold Relax lebih efektif secara signifikan dibandingkan dengan pemberian Contract Relax terhadap peningkatan fleksibilitas otot Hamstring. Kesimpulan : Hold Relax lebih baik dibandingkan dengan Contract Relax terhadap peningkatan fleksibilitas otot Hamstring Kata kunci: Contract Relax, Hold Relax, Fleksibilitas Hamstring
PENGARUH LATIHAN FISIK ZIG-ZAG RUN TERHADAP PERUBAHAN KELINCAHAN PEMAIN FUTSAL GALAXY FC DI SUDIANG MAKASSAR 2021: The Effect of Zig-Zag Run Physical Exercise on Changes in Agility of Galaxy Fc Futsal Players in Sudiang Makassar 2021 Islam, Fahrul; Suriani; Hendrik; Durahim, Darwis; Awal, Muhammad
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 1 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i1.41

Abstract

Kelincahan merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan sangat erat kaitannya dengan keseimbangan, karena atlet perlu untuk mengatur pergeseran dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh latihan fisik zig-zag run terhadap perubahan kelincahan pemain futsal Galaxy Fc Sudiang Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah pra- experimental dengan menggunakan desain penelitian one-group pretest posttest design dengan variabel independent adalah latihan fisik zig-zag run dan variabel dependent adalah kelincahan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 20 orang yang yang diberi perlakuan berupa latihan fisik zig-zag run. Penentuan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen atau alat pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Illinois Agility Run. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, Februari- Agustus 2021.Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh pemberian zig-zag run exercise terhadap perubahan kelincahan pemain Futsal Galaxy Fc Sudiang Makassar, dari niali pre test 18,269 menjadi 15,484 pada post test. Dari uji wilcoxon ada nilai beda rerata sebesar 2,5605 dengan nilai p=0,000 <0,05 yang berarti ada pengaruh yang bermakna pemberian zig-zag run exercise terhadap perubahan kelincahan dengan nilai 2,5605. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan ada pengaruh pemberian latihan fisik zig-zag run terhadap perubahan kelincahan pemain futsal Galaxy Fc Sudiang Makassar. Disarankan pemain Futsal Galaxy Fc Sudiang Makassar untuk tetap melakukan metode zig-zag run exercise pada saat latihan untuk meningkatkan level kelincahan. Kata Kunci : Zig-Zag Run Exercise, Kelincahan, Pemain Futsal
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA GANGGUAN FUNGSIONAL LUMBAL AKIBAT HERNIA NUCLEUS PULPOSUS (HNP) DI WILAYAH TAMALANREA MAKASSAR: Physiotherapy Management of Lumbal Functional Disorders Due To Hernia Nucleus Pulposus (HNP) In The Tamalanrea Area, Makassar Durahim, Darwis; Qisty, Aliya; Saadiyah, Sri; Halimah, Andi; Suharto, Suharto
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 2 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i2.46

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penatalaksanaan Fisioterapi pada Gangguan Fungsional Lumbal Akibat Hernia Nucleus Pulposus (HNP) di Wilayah Tamalanrea Makassar. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang mendalam pada 1 jenis kasus terhadap 2 sampel. Modalitas yang digunakan adalah Infraphill, Manual Traksi lumbal, Sustained Natural Apophyseal Glides (SNAG) dan Mc. Kenzie Exercise Hasil yang diperoleh yaitu gangguan aktivitas fungsional lumbal yang diukur menggunakan Oswestry Disability Indeks.(ODI). Problematik fisioterapi yang ditemukan melalui pemeriksaaan fisioterapis adalah terdapat nyeri radikular atau menjalar, nyeri tekan pada otot – otot erector spine, keterbatasan gerak lumbal, dan spasme otot – otot erector spine. Setelah dilakukan terapi berupa Infraphill, Manual Traksi lumbal, Sustained Natural Apophyseal Glides (SNAG) dan Mc. Kenzie Exercise sebanyak 6 kali intervensi didapatkan perubahan nilai VAS pada pasien 1 untuk nyeri diam dari 3,4 menjadi 0, nilai gerak dari 6,8 menjadi 2 dan nyeri tekan dari 7,2 menjadi 2, sedangkan pada pasien 3 untuk nyeri diam dari 5,2 menjadi 0, nilai gerak dari 7,5 menjadi 2 dan nyeri tekan dari 8,0 menjadi 4. Untuk perubahan aktivitas fungsional pada pasien 1 persentase skor awal yaitu 23% yang termasuk cacat sedang menjadi 3% yaitu kategori cacat minimal, sedangkan pasien 2 persentase skor awal 29% yang termasuk cacat sedang menjadi 2% yaitu kategori cacat minimal Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Infraphill, Manual Traksi lumbal, Sustained Natural Apophyseal Glides (SNAG) dan Mc. Kenzie Exercise dapat memberikan efek terhadap penurunan nyeri, penurunan spasme otot dan peningkatan aktivitas fungsional pada penderita Hernia Nucleus Pulposus (HNP). Kata kunci: Hernia Nucleus Pulposus (HNP), Infraphill, Manual Traksi lumbal, Sustained Natural Apophyseal Glides (SNAG) dan Mc. Kenzie Exercise.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA NYERI AKIBAT SPRAIN ANKLE DI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR SULAWESI SELATAN: Physiotherapy Management Of Pain Caused By Ankle Sprain In South Sulawesi Student Education And Training Center Mahdi, Nurzakia; Durahim, Darwis; Hendrik, Hendrik; Tang, Aco; Ramba , Yonathan
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 1 (2023): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v15i1.56

Abstract

Latar Belakang : Sprain ankle adalah cedera pada ligamen kompleks lateral dikarenakan overstretch dengan posisi inversi dan plantar fleksi yang terjadi secara tiba-tiba saat kaki tidak menumpu dengan sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penatalaksanaan Fisioterapi pada Nyeri akibat Sprain Ankle di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Sulawesi Selatan. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel sebanyak 2 orang. Problematik fisioterapi sesuai hasil pemeriksaan adalah terdapat nyeri pada Ankle yang dapat diukur menggunakan VAS (Visual Analog Scale) dan MMT (Manual Muscle Testing). Hasil Penelitian : Setelah dilakukan tindakan fisioterapi selama 8 kali, didapatkan hasil yaitu terjadinya penurunan nyeri pada kedua sampel. Kesimpulan : Dengan demikian dapatkan disimpulkan bahwa pemberian Infraphil dan Theraband Theraphy dapat memberikan efek terhadap penurunan nyeri dan peningkatan kekuatan otot pada penderita Sprain Anke. Kata Kunci : Sprain Ankle, Infraphil, Theraband Therapy
PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION, CORE STABILITY EXERCISE DAN MICROWAVE DIATHERMY TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL LUMBAL PADA PENDERITA CHRONIC LOW BACK PAIN : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation, Core Stability Exercise and Microwave Diathermy on Improving Lumbal Functional Activities in Chronic Low Back Pain Patients Islam, Fahrul; Amalia, Asda; Awal, Muhammad; Durahim, Darwis; Lestari, Virny Dwiya; Syarifuddin
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 1 (2024): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v16i1.697

Abstract

Chronic Low Back Pain disingkat CLBP atau nyeri punggung bawah kronik adalah sindrom nyeri kronis di daerah punggung bawah, berlangsung setidaknya selama 12 minggu. Banyak penulis menyarankan untuk mendefinisikan nyeri kronis sebagai nyeri yang berlangsung melewati masa penyembuhan normal. Penyebab CLBP utama dalam pekerjaan yang terlalu lama duduk dan mengangkat barang dengan posisi yang salah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian proprioceptive neuromuscular facilitation, core stability exercise dan microwave diathermy terhadap gangguan aktivitas fungsional lumbal pada chronic low back pain di RSUD Massenrempulu Enrekang. Metode Penelitian ini adalah pra eksperimen dengan metode one group pre test and post test design. Penelitian ini di lakukan pada RSUD Massenrempulu Enrekang dengan jumlah sampel yaitu 20 orang yang mengalami Chronic Low Back Pain. Penelitian ini dilaksakan di RSUD Massenrempulu Enrekang. Hasil Penelitian : Berdasarkan analisis uji paired sample t diperoleh nilai (p = 0.000< 0,05) untuk nilai Oswetry Disability Indeks yang berarti bahwa PNF, Core Stability Exercise dan MWD dapat peningkatan aktivitas fungsional yang signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian intervensi PNF, Core Stability Exercise, dan MWD terhadap peningkatan aktivitas fungsional lumbal pada penderita Chronic Low Back Pain.
ANALISIS FAKTOR RISIKO NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA LANSIA DI KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR : Analysis of Risk Factors for Low Back Pain in The Elderly in Biringkanaya District, Makassar City Islam, Fahrul; Sudaryanto; Syarifuddin, Syarifuddin; Hasbiah, Hasbiah; Durahim, Darwis; Awal, Muhammad
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 2 (2024): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v16i2.1201

Abstract

Nyeri punggung bawah (NPB) biasanya merupakan gejala disfungsi pada sistem muskuloskeletal NPB digambarkan sebagai perasaan nyeri, ketegangan otot, atau kekakuan lokal pada bagian bawah batas kosta dan di atas lipatan glutea inferior, tanpa disertai penjalaran ke tungkai sampai kaki (sciatica). Penyebab paling umum dari nyeri punggung bawah adalah kerobekan otot atau ligamen. Sejalan dengan meningkatnya usia akan terjadi degenerasi pada tulang dan keadaan ini mulai terjadi saat seseorang berusia 30 tahun. Pada usia 30 tahun terjadi degenerasi yang berupa kerusakan jaringan, penggantian jaringan menjadi jaringan parut, pengurangan cairan. Semakin tua seseorang, semakin tinggi risiko orang tersebut tersebut mengalami penurunan elastisitas pada tulang yang menjadi pemicu timbulnya gejala NPB. Pada umumnya keluhan muskuloskeletal mulai dirasakan pada usia kerja yaitu 25-65 tahun. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko nyeri punggung bawah di dengan menggunakan metode Observational analysis dengan Desain cross sectional study dimana penelitian ini terdiri atas dua tahapan yaitu tahap pertama pengumpulan data faktor risiko pada responden yang mengalami nyeri punggung bawah dan tahap kedua menganalisis risiko yang menyebabkan nyeri punggung bawah .Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari faktor usia ditemukan paling banyak penderita NPB adalah usia >46 tahun sebanyak 45 orang (76,3%). Dilihat dari faktor indeks massa tubuh (IMT) ditemukan paling banyak penderita NPB yang overweight (berdasarkan IMT) yaitu sebanyak 45 orang (76,3%). Dilihat dari faktor lingkar perut ditemukan paling banyak penderita NPB yang tergolong kategori obesitas sebanyak 32 orang (54,2%). Kemudian dilihat dari sikap tubuh saat memutar dan mengangkat/memindahkan barang/objek ditemukan lebih banyak penderita NPB yang memiliki sikap tubuh yang tidak ergonomis sebanyak 55 orang (93,2%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penderita NPB paling banyak terjadi pada usia > 46 tahun, kategori overweight (berdasarkan IMT), kategori obesitas (berdasarkan lingkar perut) dan sikap tubuh yang tidak ergonomis.
RHYTMIC INITIATION DAN CORE STABILITY BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL PASIEN POST STROKE NON HEMORHAGE: Rhythmic Initiation and Core Stability in Functional Improvement of Post Stroke Non Hemorrhage Patients Lestari, Virny Dwiya; Durahim, Darwis; Wahyuni, Sri; Islam, Fahrul; Awal, Muhammad; Syarifuddin
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17 No 1 (2025): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v17i1.1494

Abstract

Stroke merupakan kondisi gangguan motorik dan sensorik yang terjadi akibat adanya gangguan sirkulasi darah di otak berupa penyumbatan maupun perdarahan. Gangguan aktivitas funsional pada pasien post stroke terjadi karena adanya gangguan sensorik, motorik, maupun kognitif sehingga berdampak pada berpengaruh pada kemampuan bergerak, keseimbangan, dan kontrol postural. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain one group pre-post test, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik ryhtmic initiation dan  core stability terhadap peningkatan kemampuan fungsional pasien hemiparese post stroke non hemoragic. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan dengan sampel sebanyak 14 orang diukur dengan functional independence measure yang mengalami post stroke 2 sampai 6 bulan dan memiliki hambatan fungsional dengan penanganan sebanyak 12 kali. Hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian teknik ryhtmic initiation dan  core stability dengan uji statistik interferensial pre test dan post test pada kelompok sampel menunjukkan nilai (p=0,003) yang berarti bahwa intervensi teknik ryhtmic initiation dan  core stability dapat meningkatakan kemampuan yang signifikan pada pasien hemiparese post stroke non hemoragic. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya pengaruh pemberian teknik rhytmic initiation dan core stability terhadap peningkatan kemampuan fungsional pasien hemiparese post stroke non hemoragic di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan.