Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Kelas IV SDN Embung Karung Siswani, Siswani; Sudirman, Sudirman; Angga, Prayogi Dwina
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 4 (2024): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i4.2835

Abstract

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran agar selaras dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan siswa yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pemahaman mendalam mengenai persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan oleh guru. Metode penelitian yang digunkaan adalah metode kualitatif dengan desain deskriptif yang melibatkan guru dan siswa kelas IV SDN Embung Karung. Metode pengumpulan data dikakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yakni; pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji melalui triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Guru melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi melalui persiapan, pelaksanaan hingga pada tahap evaluasi dengan baik. Guru melakukan persiapan awal dengan melakukan tes diagnostik kemudian menyusun strategi pembelajaran yang sesuai. Diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk juga dilakukan oleh guru berdasarkan pemetaan kebutuhan siswa. Faktor pendukung berasal dari siswa yang antusias, suasana belajar yang menyenangkan dan sarana prasarana yang memadai. Faktor penghambat utama dalam pembelajaran ini membutuhkan waktu lebih lama. Sehingga,  guru  dan kepala sekolah melakukan refleksi bersama di setiap minggunya. Dapat disimpulkan bahwa guru di SDN Embung Karung berhasil menerapkan pembelajaran berdiferensiasi melalui persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi yang baik, meskipun terkendala waktu yang lebih lama dan memerlukan refleksi mingguan untuk perbaikan.
Analysis Of The Role Of Burnout In The Relationship Between Workload And Work-Family Conflict (Wfc) On The Performance Of Healthcare Workers At Air Saga Community Health Center Siswani, Siswani; Sinta, Sinta; Purwadhi, Purwadhi; Restiani Widjaja , Yani
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 6 No. 7 (2025): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v6i7.1801

Abstract

Puskesmas as a first-level health facility has the main responsibility in providing promotive, preventive, curative, and rehabilitative services to the community. Air Saga Health Center is one of 9 health centers under the Belitung Regency Health Office. This health center serves a working area consisting of 6 villages/sub-districts with a population of 5,304 people and the outpatient service load reaches more than 15,000 visits a year. To carry out its duties, the Air Saga Health Center is supported by 57 health workers and non-medical employees, including 18 nurses, 2 dental nurses, 13 midwives, as well as 2 dentists and 2 general practitioners. The organizational structure and role of human resources in the health service system greatly affect the effectiveness of the organization as a whole. When workload increases without adequate human resource management, the risk of burnout becomes high. is a condition of emotional, physical, and mental fatigue that occurs due to prolonged work pressure, and has been proven to reduce the quality of health workers' services. Some studies show that burnout does not stand alone, but is often mediated by other factors, such as high workload and Work-Family Conflict (WFC). International research shows that Work-Family Conflict and workload simultaneously affect and degrade the performance of nurses and other medical personnel, both in developing countries such as Iran and developed countries such as South Korea and China. Studies in Indonesia also show that work-family conflicts, burnout, and work stress contribute significantly to the decline in nurse performance in various hospital and health center contexts