Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Faktor Risiko Penderita Kanker Ovarium di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar St.Fatimah, St.Fatimah; Latief, Shofiyah; Syahruddin, Febie Irsandy; Nulanda, Mona; Mokhtar, Shulhana
Wal'afiat Hospital Journal Vol 4 No 1 (2023): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v4i1.101

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan data International Agency of Research on Cancer (GLOBOCAN) tahun 2020, tumor ganas atau kanker ovarium memiliki jumlah kasus baru sejumlah 313.959 orang kasus di dunia dengan angka mortalitas sejumlah 207.252 orang. Di Indonesia kasus keganasan ovarium menempati urutan ke 10 sebagai kanker paling umum terjadi dengan kasus baru sebesar 14.979 orang dengan angka mortalitas sebesar 9.581 orang. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kejadian kanker ovarium di antaranya yakni: usia, usia menarche, paritas, riwayat keluarga, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan riwayat kontrasepsi. Tujuan: Untuk mengetahui faktor risiko penderita kanker ovarium di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif retrospektif study dengan menggunakan desain cross sectional berdasarkan data sekunder dari rekam medik di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Hasil Penelitian: Didapatkan distribusi usia terbanyak adalah kelompok usia lebih dari 40 tahun sebanyak 44 pasien (62%), distribusi usia menarche terbanyak adalah lebih dari 12 tahun sebanyak 45 pasien (63,4%), distribusi jumlah paritas terbanyak adalah dengan kriteria ≤2 sebanyak 51 orang (71,8%), distribusi riwayat keluarga terbanyak adalah tidak memiliki riwayat keluarga sebanyak 67 pasien (94,4%), distribusi indeks massa tubuh (IMT) terbanyak adalah kategori normal sebanyak 32 pasien (45,1%), dan distribusi riwayat kontrasepsi terbanyak adalah tidak memiliki riwayat menggunakan kontrasepsi sebanyak 57 pasien (80,3%). Kesimpulan: Faktor risiko kanker ovarium terbanyak ditemukan pada usia lebih dari 40 tahun, usia menarche lebih dari 12 tahun, jumlah paritas ≤2, tidak memiliki riwayat keluarga, indeks massa tubuh (IMT) dalam kategori normal, dan tidak memiliki riwayat kontrasepsi.
Riwayat Hipertensi Kehamilan pada Ibu sebagai Faktor Risiko Gangguan Perkembangan Saraf pada Anak Wardayani A, Wardayani A; Nulanda, Mona; Mustafa, Susiawaty
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seribu hari pertama kehidupan merupakan masa kritis bagi perkembangan saraf anak. Pertumbuhan otak anak yang baik tentu hal penting bagi pertumbuhan anak. Setiap bayi lahir dengan enam juta sel saraf di indung telur ibunya. Jumlah anak dengan gangguan spektrum autis (selanjutnya ditulis autis) pada setiap negara di seluruh dunia ini terus meningkat. Hipertensi dan edema ibu hamil dapat menyebabkan perfusi dan fungsi plasenta yang buruk, dan berpotensi merusak perkembangan janin melalui hipoksia. Literatur ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat hipertensi kehamilan pada ibu dengan gangguan perkembangan saraf pada anak. Metode yang digunakan yaitu literature review dengan desain Narrative Review. Hasil yang didapatkan pada lietratur ini yaitu terdapat 11 artikel yang didapatkan dengan batasan dari tahun 2019 – 2023 dan sudah dilakukan analisis mendalam kekuatan dan keterbatasan masing-masing artikel mengenai hubungan antara riwayat hipertensi kehamilan pada ibu dengan gangguan perkembangan saraf pada anak, 11 artikel menyebutkan terdapat hubungan signifikan, 1 artikel menyebutkan terdapat tidak hubungan signifikan, odds ratio rata-rata 2-5 kali berisiko terhadap gangguan perkembangan saraf. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian anak lahir dengan Autism Spectrum Disorder dapat dibagi ke dalam 3 kelompok antara lain prenatal, perinatal dan neonatal. Kesimpulan dari literatur ini, terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat hipertensi kehamilan pada ibu dengan gangguan perkembangan saraf pada anak.
Literature Review: the Effect of Ajwa Dates on Hemoglobin Levels in Perimenopause Women Cahyani, Eka Saputri Ananda; Andi Mappaware, Nasrudin; Arfah, Arni Isnaini; Irwan, Irwan; Nulanda, Mona; Yuniati, Lisa
Journal La Medihealtico Vol. 5 No. 2 (2024): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v5i2.1190

Abstract

Ajwa dates or often called prophet dates are types of dates that grow in Saudi Arabia / Al-Madinah Al-Munawara and have significant value in healing several diseases. The content of active substances contained in date extracts such as vitamins B1, B2, nicotinic acid, vitamin complex A, magnesium, calcium and iron which has a function to help the formation of hemoglobin. Perimenopause is an indefinite period of time that surrounds the final years of a woman's reproductive life, usually between the ages of 30-40 years when estrogen levels slowly decline causing menstrual abnormalities. The decrease in estrogen levels in perimenopausal women causes excessive blood loss so that iron deficiency anemia will occur. Objective : To determine the effect of consumption of ajwa dates (Pheonix Dactylifera L) on hemoglobin levels in perimenopausal women. Method : Literature Review with Design Narrative review. Results : Based on the results of research from several literatures that discuss the effects of giving Ajwa Dates (Phoenix Dactylifera L) before and after administration, it shows that there are differences in hemoglobin levels. Especially in perimenopausal women who are prone to iron deficiency anemia because Ajwa dates contain high iron, which increases hemoglobin levels. So it is highly recommended for consumption. Conclusion : Ajwa Dates (Phoenix Dactylifera L) can increase hemoglobin levels in perimenopausal women.
SKRINING HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DENGAN PEMERIKSAAN MEAN ARTERIAL PRESSURE (MAP) AND ROLL OVER TEST (ROT) DALAM PENCEGAHAN PREEKLAMSIA Haq, Muhammad Syahidul; Mappaware, Nasrudin Andi; Basyar, Basyar; Madya, Fatmawati; Nulanda, Mona
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.33068

Abstract

Berdasarkan survey demografi dan kesehatan (SDKI) tahun 2012 AKI di Indonesia per 100.000 kelahiran hidup adalah sebesar 359 kejadian. AKI di Indonesia masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu pendarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi. Hipertensi  merupakan penyebab kematian utama pada kehamilan. Salah satu masalah yang terkait dengan hipertensi pada ibu hamil adalah preeklamsia. Deteksi lebih dini dapat dilakukan dengan perhitungan Mean Arterial Pressure (MAP) dan Roll Over Test (ROT). Peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Skrining hipertensi dalam kehamilan dengan pemeriksaan MAP dan ROT dalam pencegahaan preeklamsia melalui studi pengkajian dengan pendekatan literatur review. Tinjauan literature review dalam penelitian ini menggunakan desain narrative review. Berdasarkan Tinjauan 10 literature didapatkan bahwa pengukuran dengan metode Mean Arterial Pressure (MAP) & Roll Over Test (ROT) dapat membantu mendeteksi resiko preeklamsia pada ibu hamil. Penelitian menunjukkan bahwa MAP & ROT sensitivitas dan spesifisitas dikategorikan baik untuk mendeteksi preeklamsia. dari hasil yang didapatkan faktor resiko seperti Umur, IMT, riwayat kehamilan serta riwayat preeklamsia sangat berpengaruh. Skrining preeklamsia menggunakan MAP & ROT perlu dilakukan dari awal pemeriksaan kehamilan  dan setiap kunjungan ANC sehingga bisa dilakukan tindakan penatalaksanaan lebih awal jika terdeteksi preeklamsia dan wajib di lakukan pencatatan di buku KIA agar dapat dipantau perkembangannya sehingga menghindari komplikasi yang tidak diinginkan.
LITERATUR REVIEW : KARAKTERISTIK SISTITIS PADA PASIEN DEWASA Resha Febriansyah, M.; Nulanda, Mona; Widyaningrum, Widyaningrum
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.34892

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang umum terjadi di rumah sakit berdampak tingginya angka morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Infeksi saluran kemih tergantung banyak faktor; seperti usia, gender, prevalensi bakteriuria, dan faktor predisposisi yang menyebabkan perubahan struktur saluran kemih termasuk ginjal. Menurut perkiraan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, jumlah penderita ISK di Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahunnya atau sekitar 180.000 kasus baru per tahun. ISK terbagi menjadi ISK atas (pielonefritis) dan ISK bawah (sistitis). ISK bawah yaitu urethritis, sistitis, epididymis, prostatitis. ISK bawah adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari uretra. Penyebab lainnya adalah aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung kemih (refluks uretrovesical). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sistitis pada pasien dewasa. Literature review ini menggunakan literatur terbitan tahun 2019-2024 yang dapat diakses full. Dari beberapa jurnal yang telah dibahas, persentase pasien dengan sistitis menunjukkan perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Untuk penyakit penyerta yang diderita pasien didapatkan diabetes melitus merupakan penyakit penyerta terbanyak pada pasien sistitis diikuti dengan hipertensi dan penyakit jantung koroner sebagai penyakit penyerta terbanyak. Untuk Bakteri penyebab yang paling banyak adalah Escherichia coli. Dalam pemilihan antibiotik dalam pengobatan sistitis sendiri didapatkan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah Trimethoprim, diikuti dengan nitrofurantoin.
Hubungan Kehamilan Usia Dini Dengan Kejadian Bayi Lahir Prematur Bali, Andi Azizah Nabila Tenri; Arfah, Arni Isnaini; Kamaluddin, Irna Diyana Kartika; Nulanda, Mona; Darussalam, Andi Husni Esa
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 2 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i2.13252

Abstract

This study aims to determine the relationship between early pregnancy and the incidence of premature births and also the relationship between the incidence of premature births and LBW (Low Birth Weight Babies) in 2019-2023. The method used in this study is quantitative research with a descriptive research design conducted at RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar in May 2024. This sample uses total sampling. The results of the study showed that out of 655 samples, 47 samples were taken that met the inclusion criteria, so that from the 47 samples, the prevalence of premature births from early mothers at RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar in 2019-2023 was 21.3% for the extreme premature category, 29.8% for the very premature category, and 48.9% for the moderate to late premature category. The prevalence of BBLR (Low Birth Weight Babies) at RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar in 2019-2023 was 61.7% for the low birth weight category and 38.3% for the very low birth weight category. The results of the bivariate test of early pregnancy with the incidence of premature birth obtained a p-value of 0.084 and the results of the bivariate test of the incidence of premature birth with BBLR (Low Birth Weight Babies) obtained a p-value of 0.003. The conclusion of this study is that there is no relationship between early pregnancy and the incidence of premature birth. There is a relationship between the incidence of premature birth and BBLR (Low Birth Weight Babies). Keywords: BBLR (Low Birth Weight Babies), Early Pregnancy, Incidence Of Premature Birth
Case Report: The Effect of Ajwa Dates on Calcium Levels in Perimenopausal Women Rahma, Muftihatur; Mappaware, Nasrudin Andi; Diana, Ajar; Nulanda, Mona; Hamsah, M.; Surdam, Zulfiah
Journal La Medihealtico Vol. 5 No. 2 (2024): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v5i2.1265

Abstract

Perimenopause itself is defined as the permanent cessation of menstruation due to loss of ovarian activity confirmed by the onset of amenorrhea for 12 consecutive months in the absence of other pathological or physiological causes, occurring at the age of 42 years until menopause. In perimenopausal women, besides decreasing estrogen levels, there is also a decrease in calcium absorption which causes osteoporosis. Where dates contain iron, magnesium, calcium, phosphorus and potassium, but it also contains phytochemical compounds such as phytosterols and phytoestrogens. Phytoestrogens have the same structure and function as endogenous estrogens that serve to exert a major effect on women on bone remodeling and also control the timing of osteoclast apoptosis. Objective : To determine the relationship between giving ajwa dates to calcium levels in perimenopausal women. Method : Literature review with narrative review design. Results : Based on several journals that have been reviewed, it can be concluded that giving ajwa dates can inhibit the decrease in bone density in elderly women, where the active substances that play a role in this are calcium and phytoestrogens. Conclusion : Giving ajwa dates can inhibit the decrease in bone density in elderly women. Keywords : ajwa date (Phoenix dactylifera L), perimenopause, calcium.
Identifikasi Faktor Resiko Terjadinya Peningkatan Tekanan Darah di Wilayah Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Tahun 2024 Akbar, Muhammad Arsy; Syahril, Erlin; Nulanda, Mona
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i1.54965

Abstract

Hipertensi merupakan kondisi kesehatan yang serius, dengan prevalensi yang terus meningkat, terutama di kalangan usia muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah di kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia pada tahun 2024. Metode observasional cross-sectional digunakan untuk mengumpulkan data melalui kuesioner yang dibagikan kepada 96 responden. Hasil menunjukkan bahwa faktor konsumsi lemak dan konsumsi alkohol memiliki hubungan signifikan dengan hipertensi, sedangkan faktor usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, konsumsi garam, merokok, obesitas, dan aktivitas fisik tidak menunjukkan hubungan signifikan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai pencegahan hipertensi di kalangan generasi muda.
Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Wanita Usia Subur Muthmainnah, Ainun; Said, Masita Fujiko M.; Nulanda, Mona; Lantara, Andi Millaty Halifah Dirgahayu; Safei, Imran
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 8 (2025): Volume 12 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i8.18903

Abstract

Glukosa adalah sumber utama energi tubuh, namun gangguan dalam pengelolaannya dapat menyebabkan diabetes mellitus tipe 2, terutama pada wanita usia subur yang berisiko tinggi. Aktivitas fisik yang cukup diketahui dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengatur kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas fisik harian dan kadar gula darah sewaktu pada wanita usia subur. Studi kuantitatif dengan desain cross-sectional dilakukan pada 67 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Data dikumpulkan melalui kuisioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) dan pengukuran glukosa darah menggunakan glukometer digital. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square untuk menguji hubungan antara variabel. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara usia dan kadar gula darah (p = 0,007) serta antara aktivitas fisik dan kadar gula darah (p = 0,001). Wanita berusia 22 tahun dan yang melakukan aktivitas fisik berat lebih cenderung memiliki kadar gula darah yang terkontrol. Penelitian ini menegaskan bahwa baik usia maupun aktivitas fisik memiliki pengaruh signifikan terhadap kadar gula darah pada wanita usia subur. Aktivitas fisik teratur sangat penting dalam pengelolaan kadar gula darah dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2.
ANALISIS POLA DIET DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMI ANGKATAN 2019 SELAMA PANDEMI COVID-19 Bamahry, Aryanti. R.; Rezchillah, Yusuf; Syahrir, Syahruni; Nulanda, Mona; Syamsu, Rahmat F.; Surdam, Zulfiyah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 3 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i3.49691

Abstract

Beberapa penelitian menunjukkan terjadinya perubahan perilaku makan dan aktivitas fisik saat masyarakat lebih banyak di rumah selama pandemi. Perubahan tersebut berupa penurunan aktivitas fisik, peningkatan frekuensi duduk, peningkatan frekuensi makan dan kudapan, serta mengonsumsi makanan tidak sehat dibanding sebelum pandemi COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui asupan nutrisi dan aktivitas fisik terhadap perubahan berat badan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI angkatan 2019 selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2019. Berdasarkan uji Wilcoxon, terdapat perbandingan berat badan yang signifikan sebelum dan selama pandemi COVID-19 dengan nilai p=0,00. Sedangkan uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan asupan nutrisi (p=0,52), aktivitas fisik dan perubahan berat badan (p=0,300), namun terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan berat badan dan asupan nutrisi (p=0,00). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbandingan berat badan yang signifikan sebelum dan selama pandemi COVID-19, serta terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan berat badan dan asupan nutrisi mahasiswa, namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan asupan nutrisi, serta aktivitas fisik dan perubahan berat badan mahasiswa.