This Author published in this journals
All Journal JURNAL SAINTIS
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Crash Program Proyek Revitalisasi SDN 107 Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru Retno, Deddy Purnomo
JURNAL SAINTIS Vol 16 No 1 (2016)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Revitalisasi SDN 107 Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru bertujuan agar sekolah tersebut menjadi lebih baik dari segi bangunannya. Dengan dilakukannya revitalisasi ini diharapkan mampu menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih nyaman di sekolah baik bagi para guru maupun murid. Dalam setiap revitalisasi suatu bangunan, adakalanya pekerjaan menghadapi kendala-kendala. Salah satunya jika terjadi keterlambatan dalam suatu pelaksanaan pekerjaan. Padahal waktu pelaksanaan pekerjaan merupakan salah unsur penting yang sangat terkait dengan biaya pelaksanaan, apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akan terjadi pula penambahan anggaran biaya pekerjaan.  Jika dalam suatu pelaksanaan pekerjaan terjadi keterlambatan, maka perlu dilakukan percepatan (Crash) pada beberapa aktivitas proyek. Hal ini dilakukan agar hasil yang diinginkan dapat terwujud dengan baik pada batas  waktu yang telah ditetapkan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai berapa besar waktu dan biaya yang diperlukan jika dilakukan Crash Program, serta alternatif yang digunakan pada Revitalisasi SDN 107 kecamatan Rumbai kota Pekanbaru, agar mencapai efisiensi dan optimalisasi pada pekerjaan tersebut. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa waktu dan biaya yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan dua alternatif, yaitu dengan menggunakan metode kerja lembur dan metode penambahan tenaga kerja baru. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil pemendekkan durasi dilakukan selama 24 hari kerja pada 7 kegiatan pekerjaan yang terdapat pada lintasan kritis. Penambahan anggaran dengan metode kerja lembur sebesar Rp. 255.242.500,00 (19,48% dari total anggaran proyek) dengan metode penambahan tenaga kerja baru sebesar Rp. 167.370.000,00 (12,28% dari total anggaran proyek) Dari kedua metode yang ditinjau didapat bahwa metode penambahan tenaga kerja lebih efisien dalam hal pembiayaan. 
Penerapan Value Engineering Pada Pekerjaan Pembangunan Ruang Kelas Smkn I Kuok Kecamatan Kuok Abdi, Abdi; Retno, Deddy Purnomo; Boer, Astuti
JURNAL SAINTIS Vol 17 No 1 (2017)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Value engineering adalah suatu usaha manajemen dalam menganalisa ssuatu proyek untuk mendapatkan fungsi yang dikehendaki yaitu dengan hasil yang optimal namun tetap konsisten dengan ketentuan untuk penampilan, kualitas dan pemeliharaan dari proyek tersebut. Tujuan dilakukannya value engineering untuk mengetahui item pekerjaan yang dapat dilakukan Value Engineering pada proyek pembagunan ruang kelas SMKN 1 Kuok dan menghitung perbandingan biaya proyek yang telah direncanakan dengan biaya proyek setelah dilakukannya Value Engineering serta penghematan yang diperoleh dari penerapan Value Engineering. Penelitian ini mengunakan metode analisa siklus hidup proyek (life cycle cost) dan analisa pengambilan keputusan (analitycal heararchy process) dengan studi kasus pembagunan ruang kelas SMKN 1 Kuok. Data yang dipakai meliputi data harga bahan material, data rencana anggaran biaya (RAB), data gambar bangunan serta kuisioner dari beberapa responden. Adapun item pekerjaan yang di value engineering adalah pekerjaan atap karena mempunyai nilai c/w lebih besar dari pada item pekerjaan lain. Dari hasil analisa didapat 3 alternatif item pekerjaan atap yaitu alternatif 1 atap seng, atap multi sirap dan atap genteng beton. Setelah dilakukannya value engineering atas dasar penghematan biaya maka dipilihlah alternatif 1 dengan biaya kontruksi sebesar Rp 26.951.285,75 atau 20,34%  dari biaya awal desaian yaitu Atap Genteng Metal dengan biaya kontruksi sebesar Rp 131.879.047,97. Pemilihan Alternatif 1 ini juga berdasarkan metode analisa siklus hidup proyek (life cycle cost) dan metode Analitical Hierarky Process (AHP).
Optimalisasi Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Jalan Simpang Beringin-Maredan) Retno, Deddy Purnomo
JURNAL SAINTIS Vol 15 No 2 (2015)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

[ID] Proyek peningkatan Jalan Simpang Beringin- Maredan merupakan Proyek Pemerintah Provinsi Riau yang diselenggarakan pada anggaran proyek tahun 2014. Proyek ini terletak pada ruas yang merupakan salah satu jalan akses menuju Kabupaten Siak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai berapa besar waktu dan biaya yang diperlukan jika dilakukan crash program dengan menggunakan metode penambahan tenaga kerja baru, serta alternatif yang digunakan pada Jalan Simp. Beringin-Maredan untuk mencapai hasil yang optimal. Metode yang digunakan adalah metode penambahan tenaga kerja baru. Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan dengan network  planning dengan metode lintasan kritis (CPM) dan dipercepat dengan menggunakan metode penambahan tenaga kerja baru dapat diambil kesimpulan bahwa dari 88 hari kerja menjadi 81 hari kerja, maka didapat efisiensi waktu pelaksanaan proyek sebesar 7,954% atau lebih cepat 7 hari dari durasi awal. Hasil dari komparasi didapat penambahan biaya akibat metode tenaga kerja baru sebesar Rp. 37.854.600,00 dan metode kerja lembur sebesar Rp. 23.280.000,00. Hasil dari penelitian menunjukan durasi optimal dengan biaya yang lebih efisien pada alternatif metode kerja lembur. [EN]  The road improvement project Simpang Beringin- Maredan the Riau provincial government project which was held in the project budget in 2014. The project is located on a road which is one of the access roads to the Siak. The problem of this research is about how much time and cost required if done crash program by using the method of adding new workers , as well as the alternative use on Jalan Simp . Banyan - Maredan to achieve optimal results. The method used is the method of adding new workers . Based on the results of research and calculations with network planning method critical path ( CPM ) and accelerated by using the method of adding new workers can be concluded that from 88 working days to 81 working days , the importance of the efficiency of project implementation time amounted to 7.954 % or faster 7 days of the initial duration . The results of the comparison obtained additional labor costs due to a new method of Rp. 37,854,600.00 and methods overtime Rp. 23,280,000.00. Results from the study showed the optimal duration of more cost efficient on the alternative methods of overtime.  
KAJIAN ARUS LALULINTAS PADA LOKASI FLY OVER (JALAN JENDRAL SUDIRMAN - JALAN IMAM MUNANDAR) KOTA PEKANBARU Susanto, Heri; Retno, Deddy Purnomo
JURNAL SAINTIS Vol 15 No 1 (2015)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

[ID] Jalan Jendral Sudirman adalah merupakan salah satu jalan utama di kota Pekanbaru karena beberapa instansi pemerintahan berada di jalan ini seperti kantor Gubernur Provinsi Riau, kantor Walikota Pekanbaru dan kantor Bank Indonesia, Rumah Sakit, Pusat Pembelanjaan selain itu jalan ini juga menjadi salah satu akses menuju bandar udara internasional Sultan Syarif Kasim II. Melihat begitu pentingnya peranan jalan Jendral Sudirman ini, Pemerintah Provinsi Riau, melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau melakukan pembangunan dua buah fly over atau jalan layang di Jalan Jendral Sudirman untuk mengatasi masalah kemacetan tersebut. Perhitungan analisa kinerja jalan terlebih dahulu dianalisa adalah kapasitas jalan (C), volume lalu lintas (Q), derajat kejenuhan (DS), kecepatan arus bebas (FV) dan tingkat pelayanan (LOS). Penelitian dilakukan di fly over  (Jendral Sudirman-Jalan Imam Munandar) kota Pekanbaru ini menggunakan beberapa metode antara lain Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) dan literatur bahan perkuliahan teknik lalu lintas. Dari hasil penelitian kondisi pada saat ini di fly over (Jendral Sudirman-Jalan Imam Munandar) kota Pekanbaru adalah kapasitas jalan sebesar 5172,29 smp/jam, arus lalu lintas puncak terjadi pada hari Selasa 11 desember 2012 pukul 07.30-08.30 Wib dititik C yaitu sebesar 3799,8 smp/jam, nilai derajat kejenuhan sebesar 0,73, artinya tingkat kinerja jalan Jendral Sudirman-Jalan Imam Munandar belum melampaui nilai derajat kejenuhan yang masih diterima yaitu <0,75. Tingkat pelayanan Jalan  Jendral Sudirman-Jalan Imam Munandar  untuk V/C = 0,14 dapat dikatagorikan pada tingkat pelayanan B yaitu merupakan keadaan arus yang masih stabil, dimana kecepatan kendaraan hanya kadang-kadang diganggu oleh hadirnya kendaraan lain, prediksi derajat kejenuhan tidak dapat dipertahankan hingga tahun 2013, hal ini dibuktikan dengan angka 0,80 derajat kejenuhan sudah di atas yang disyaratkan yaitu lebih dari 0,75 (DS≥0,75). Untuk menyeimbangi pesatnya pertumbuhan lalu lintas dan perkembangan wilayah, harus dilakukan peningkatan jalan untuk tetap menunjang kenyamanan penguna jalan dalam berlalu lintas di fly over (Jalan Jendral Sudirman-Jalan Imam Munandar). [EN] Jalan Jenderal Sudirman is one of the main streets in the city of Pekanbaru because some government agencies on this path as the office of Governor of Riau Province, the Mayor's office Pekanbaru and office of Bank Indonesia, Hospital, Central Shopping besides this road is also one of access to international airports Sultan Syarif Kasim II. Seeing the importance of the role of General Sudirman street, the Riau provincial government, through the Department of Public Works (PU) of Riau Province did the construction of two flyover or overpass on Jalan Sudirman to solve the congestion problem. Calculation of the performance analysis is first analyzed road capacity (C), traffic volume (Q), the degree of saturation (DS), free flow speed (FV) and the level of service (LOS). The study was conducted at the fly over (Sudirman-Jalan Imam Munandar) Pekanbaru city using several methods such as Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI 1997) and literature materials of traffic engineering lectures. From the results of research on the current conditions in the fly over (Sudirman-Jalan Imam Munandar) Pekanbaru is the capacity of 5172.29 smp / hour, the traffic peak occurred on Tuesday, December 11, 2012 at 7:30 to 08:30 pm dititik C ie amounted to 3799.8 smp / h, the degree of saturation of 0.73, meaning that the level of performance of the Sudirman-Jalan Imam Munandar not exceed the value of the degree of saturation are still accepted ie <0.75. Service level Sudirman Jalan-Jalan Imam Munandar for V / C = 0.14 can be categorized on the level of service and that the current situation is still stable, where the speed of the vehicle is only occasionally disturbed by the presence of other vehicles, predicted the degree of saturation can not be maintained until 2013, this is evidenced by the number of 0.80 degree of saturation already above the required that more than 0.75 (DS≥0,75). To balance the rapid growth of traffic and the development of the region, should be improving the road to continue to support the comfort of road users in the traffic on the fly over (jalan Jenderal Sudirman-Jalan Imam Munandar).
Evaluasi Keandalan Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung (Studi Kasus Gedung PT. PLN Wilayah Riau Dan Kepulauan Riau) Ruspianof, Arda Dwi Cahyo; Retno, Deddy Purnomo; Mildawati, Roza
JURNAL SAINTIS Vol 17 No 2 (2017)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

[ID] Bangunan gedung merupakan wujud fisik dari hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian maupun seluruhnya berada di atas, di dalam tanah dan air, yang berfungsi sebagai hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial budaya, maupun kegiatan khusus. Faktor keselamatan menjadi persyaratan penting yang harus dipenuhi oleh suatu bangunan gedung (UURI,2002) Salah satu aspek keselamatan kerja tersebut adalah keselamatan dari bahaya kebakaran maupun ledakan. Kebakaran merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang sangat merugikan semua pihak, baik pihak pengelola atau pengguna gedung, pemilik gedung, maupun masyarakat yang berada di sekitar gedung (UURI, 1970). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Dimana untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, dilakukan pengamatan langsung di lapangan. Komponen yang diidentifikasi yaitu kelengkapan tapak, sarana penyelamatan, sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui ketersediaan alat proteksi dan Nilai Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan (NKSKB) pada gedung PT. PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa sistem proteksi kebakaran pada gedung PT. PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau sebagian besar telah tersedia. Dengan nilai keandalan pada lantai dasar (87,878%), lantai 1 (87,878%), lantai 2 (87,878%), lantai 3 (87,878%), dan lantai 4 (87,878%). Sedangkan nilai keandalan pada gedung PT. PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau sebesar 86,47%, hal ini berarti menurut Pd–T–11–2005–C nilai keandalan bangunan terhadap bahaya kebakaran adalah andal. [EN] Building is a physical manifestation of the work of construction that blends with its domicile, partly or wholly located above and / or in the soil and / or water, which serves as a dwelling or residence, religious activities, business activities, social culture activities, as well as special events. Safety factors become essential requirements that must be met by a building (Act No. 28 of 2002 Section 1 on Building). One aspect of the work safety is the safety of the danger of fire or explosion. Fire is an event or events that are very detrimental to all parties, either the manager or the user of the building, the owner of the building, and the people who were around the building (Act No. 1 of 1970 Chapter II Article 2 of the Scope of Work Safety). The method used in this research is descriptive analysis method. Where to get the required data, direct observation was conducted in the field. Components were identified as completeness footprint, rescue facilities, active protection system and passive protection system. These observations were made to check the availability of protective devices and Value of Building Safety System Reliability (NKSKB) on building the PT. PLN Region Riau and Riau Islands. The results of this study stated that the fire protection systems in buildings PT. PLN Riau and Riau Islands region has been largely unavailable. With the value on the ground floor (87.878%), 1st floor (87.878%), 2nd floor (87.878%), 3rd floor (87.878%), and the 4th floor (87.878%). While the value of reliability in building the PT. PLN Riau and Riau Islands region at 86.47%, which means according to the Pd-T-11-2005-C value of the reliability of the building against fire is reliably.
Analisa Penggunaan Sumber Daya Manusia Dengan Metode Resource Leveling Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru Ponpes Daarun Nahdah Thawalib Bangkinang) Retno, Deddy Purnomo; Astuti, Astuti; Tamimi, Zulfadli
JURNAL SAINTIS Vol 18 No 1 (2018)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2018.vol18(1).3194

Abstract

[ID] Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya manusia yang penting, karena seringkali penyediaannya terbatas, baik karena faktor kualitas maupun hal-hal lain. Kemudian kelebihan tenaga keja akan mengakibatkan pemborosan biaya serta kekurangan tenaga kerja akan mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan proyek yang telah dijadwalkan. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk menentukan sumber daya manusia yang efektif dalam pelaksanaan proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru Ponpes Daarun Nahdah Thawalib Bangkinang, dan untuk mengetahui berapa banyak biaya yang diperlukan untuk kebutuhan penggunaan sumber daya manusia. Metode Perataan Sumber Daya (Resource Leveling) dapat digunakan untuk mendapatkan histogram penggunaan tenaga kerja yang efektif dalam pelaksanaan proyek konstruksi sehingga tidak terjadi penurunan dan peningkatan penggunaan tenaga kerja diawal, ditengah dan diakhir jadwal pelaksanaan pekerjaan. Proses Resource Leveling dilakukan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Project 2013. Dari hasil penelitian diperoleh penggunaan tenaga kerja rencana dan tenaga keja setelah perataan (leveling) yaitu sebanyak 790 orang dengan biaya sebesar Rp. 375.270.000,00 yang terdiri dari 470 orang pekerja dengan biaya sebesar Rp. 207.270.000,00 dan 320 orang tukang dengan biaya sebesar Rp. 168.000.000,00. Sedangkan tenaga kerja realisasi atau lapangan sebanyak 831 orang dengan biaya sebesar Rp. 382.011.000,00 yang terdiri dari 646 orang pekerja dengan biaya sebesar Rp. 284.886.000,00  dan 185 orang tukang dengan biaya sebesar Rp. 97.125.000,00. Dengan demikian tenaga kerja rencana dan setelah perataan lebih hemat biaya sebesar Rp. 6.741.000,00 dibandingkan tenaga kerja realisasi. [EN] Labor is one of the most important human resources, because it is often limited in provision, both because of the quality factor and other things. Then the excess work force will lead to waste of costs and labor shortages will result in delays in the implementation of projects that have been scheduled. The purpose of this thesis is to determine the effective human resources in the implementation of the New Classroom Building Project Ponpes Daarun Nahdah Thawalib Bangkinang, and to find out how much cost is needed for the needs of human resource use. Resource Leveling Methods can be used to obtain an effective employment histogram in the implementation of a construction project so that there is no decrease and increased use of labor at the beginning, middle and end of the job execution schedule. The Resource Leveling process is done using Microsoft Project 2013 help. From the result of the research, it is found that the use of workforce of plan and work force after leveling is 790 people with the cost of Rp. 375,270,000.00, consisting of 470 workers at a cost of Rp. 207.270.000,00 and 320 craftsmen at a cost of Rp. 168,000,000.00. While the labor realization or field as many as 831 people with a fee of Rp. 382.011.000,00 consisting of 646 workers with a fee of Rp. 284,886,000,00 and 185 carpenters at a cost of Rp. 97.125.000,00. Thus the workforce of the plan and after smoothing is more cost effective at Rp. 6,741,000.00 compared to realization workforce.