Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Aplikasi Serat Kapuk dan Balsa dengan Perlakuan Alkali sebagai Bahan Penguat Komposit (Alkaline Treated-Kapok and Balsa Fibers for Composite Reinforcement) Renny Purnawati; Fauzi Febrianto; Nyoman J Wistara; Siti Nikmatin; Sudirman Sudirman; Marwanto Marwanto
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol 16, No 1 (2018): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis
Publisher : Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1856.567 KB) | DOI: 10.51850/jitkt.v16i1.439

Abstract

Natural fibers of kapok and balsa can be potential renewable raw material for  reinforced  polymer composite.  Alkaline treatment carried out in the present works was intended to develop the physical and chemical properties of the fibers before its application in reinforced composites preparation. The treatments involve of using NaOH at the concentration of 2, 4, 6, 8 and 10%. The change of morphological characteristics, crystallinity index, functional groups, and water contact angle were analyzed by using SEM, FTIR, XRD and contact angle analyzer, respectively. Upon alkaline treatments, the fibers were clean, flatten, and the surface tended to be rough.  Defibrillation occurred at higher alkaline concentration.  Alkaline treatment on the fibers shifted and changed the peak absorption intensity of  -OH, C-O, C=C and C=O. Up to 8% NaOH concentration, alkaline treatment increased the crystallinity of the fibers, however decreased when the concentration of NaOH reaching 10%.   Alkaline treatment on the fibers removed lignin, hemicellulose, and waxy substance of the fiber surface, increased surface roughness, and therefore is expected to create better  interfacial adhesion.
Identifikasi Senyawa Ekstraktif Kayu Cendana Papua dan Potensinya Sebagai Pengusir Nyamuk Muliyana Arifudin; Renny Purnawati; Abdul Azis
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol 18, No 1 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis
Publisher : Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51850/jitkt.v18i1.541

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen kimia dari kayu cendana Papua (Flindersia sp.) dan menganalisa potensi pemanfaatannya sebagai pengusir nyamuk.  Metode eksperimen yang dilakukan adalah analisis fitokimia kualitatif, analisis GCMS Pirolisis, dan uji mortalitas nyamuk untuk menginvestigasi sifat anti-nyamuk dari jenis kayu ini berdasarkan SNI 06-3566-1994. Hasil analisis fitokimia menunjukkan adanya komponen fitokimia seperti alkaloid, saponin, flavonoid, terpenoid, glikosida dan fenolik. Analisis GCMS pirolisis mengindikasikan bahwa diantara 43 senyawa kimia, butylated hydroxyanisole (5,37%), carbamic acid (5,30%), 2,4 imidazolidinedione (2,13%) and hydrazin (1,23%) adalah senyawa yang berperan dalam mengusir nyamuk. Uji mortalitas nyamuk menggunakan sampel uji dengan komposisi serbuk cendana Papua dan tempurung kelapa sebesar 50:50 menunjukkan tingkat kematian nyamuk tertinggi (55,6%). Hal ini mengindikasikan bahwa jenis kayu ini berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan kimia alami pengusir nyamuk.
Anatomical Properties of Flindersia pimenteliana F. Muell from Wondama Bay West Papua Renny Purnawati; Imam Wahyudi; Trisna Priadi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol 10, No 2 (2012): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis
Publisher : Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.428 KB) | DOI: 10.51850/jitkt.v10i2.111

Abstract

Anatomical properties of Flindersia pimenteliana F. Muell wood from natural forest in Wondama Bay, West Papua was studied in order to analyze its general characteristic, anatomical structure and fiber quality. The microtome slides were prepared according to the Johansen's method, while the anatomical features observed according to the International Anatomist Wood Association (IAWA) List. The results showed that F. pimenteliana wood has decorative figure, white sapwood to pinkish and reddish brown heartwood, fine texture, straight grain, lustrous, good smell, moderately soft and light. The main characters of this species were growth ring indistinct, diffuse porous, simple perforation plate, vessels solitary and in radial multiples of 2-4 cells, inter vessel pits alternate, minute, vessel-ray pits with distinct borders, similar to inter vessel pit in size and shape,white deposit present in pores, axial parenchyma diffuse, scanty paratracheal and vascicentric, rays width 1-3 cells, prismatic crystals present in chambered axial parenchyma cells. Fiber length, diameter and wall thickness were 1,120.51, 19.22, and 2.66 μm, respectively. Fiber quality of F. pimenteliana could be classified into quality class II. Based on these properties, it could be recommended that this wood is suitable for wood craft, furniture, and cabinet work.Key words: anatomical structure, fiber quality, Flindersia pimenteliana, microtome slides
Sifat Dan Jadwal Pengeringan Kayu Flindersia pimenteliana Renny Purnawati; Muliyana Arifudin
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol7.Iss2.253

Abstract

Peningkatan produksi kayu dengan penggunaan jenis kayu kurang dikenal perlu didukung dengan pengembangan teknologi yang tepat untuk menghasilkan produk berkualitas sesuai tujuan penggunaan, salah satunya adalah teknik pengeringan kayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat pengeringan dan jadwal pengeringan kayu Flindersia pimenteliana. Metode pengujian sifat pengeringan yang digunakan adalah metode Terazawa yang dimodifikasi. Jadwal pengeringan disusun dengan mempertimbangkan sifat pengeringan kayu pada suhu tinggi (100 °C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu F. pimenteliana tergolong kayu yang agak sulit dikeringkan, metode pengeringan yang tepat dapat dilakukan secara bertahap dengan suhu 50 °C – 80 °C dan kelembaban 85% - 30%.
The land cover change modeling based Artificial Neural Network (ANN) of mangroves in Teluk Bintuni Regency Ramdhan, Awalludin; Lense, Obed N; Purnawati, Renny
AGRICOLA Vol 15 No 1 (2025): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v15i1.6572

Abstract

Kajian ini membahas perubahan tutupan lahan hutan mangrove di Kabupaten Teluk Bintuni dengan menggunakan pemodelan Artificial Neural Network (ANN). Teluk Bintuni memiliki salah satu ekosistem mangrove terbesar di dunia, dengan luas lebih dari 220.000 hektar, sehingga sangat penting untuk penyimpanan karbon dan mitigasi perubahan iklim. Kajianini menggunakan data geospasial dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, yang dikombinasikan dengan faktor pendorong seperti jarak dari jalan, pemukiman, sungai, dan topografi. Model ANN mencapai akurasi yang tinggi dengan indeks kappa sebesar 0,94 dan akurasi keseluruhan sebesar 95,85%. Model ini memprediksi perubahan pada tutupan mangrove antara tahun 2022 dan 2030. Luas hutan mangrove primer diproyeksikan berkurang 10,29 %, sementara hutan mangrove sekunder meningkat sebesar 5,36 %. Analisis ini mengungkapkan dampak yang mengkhawatirkan terhadap cadangan karbon. Total cadangan karbon diperkirakan akan menurun 6,51 % atau sebesar 2.206.344,54 Mg C dari tahu 2022 ke tahun 2030. Temuan-temuan ini menyoroti perlunya strategi konservasi yang tepat sasaran di ekosistem mangrove Teluk Bintuni. Perubahan yang diproyeksikan tidak hanya mempengaruhi penyimpanan karbon tetapi juga berdampak pada keanekaragaman hayati, kualitas habitat, dan jasa ekosistem, yang menekankan pentingnya praktik pengelolaan yang efektif untuk mempertahankan hutan mangrove yang penting secara global ini.