RMK ANALISIS BREAK EVEN POINT
…
6 pages
1 file
Sign up for access to the world's latest research
Related papers
Rmk Break Even Phoint
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.
Sri Rahayu, 2022
Penjelasan Mengenai Analisis Break Even Point
Analisa break even adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Oleh karena analisa tersebut mempelajari hubungan antara biaya keuntunganvolume kegiatan, maka analisa tersebut sering pula disebut 'Cost—Profit—Volume analysis " (CPV analysis). Dalam perencanaan keuntungan, analisa break-even merupakan " profit-planning approach " yang mendasarkan pada hubungan antara biaya (cost) dan penghasilan penjualan (revenue). Apabila suatu perusahaan hanya mempunyai biaya variabel saja, maka tidak akan muncul masalah break-even dalam perusahaan tersebut. Masalah break-even baru muncul apabila suatau perusahaan di samping mempunyai biaya variabel juga mempunyai biaya tetap. Besarnya biaya variabel secara total itas akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi, sedangkan besarnya biaya tetap secara totalitas tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume produksi. Adapun biaya yang termasuk golongan biaya variabel pada umumnya adalah bahan mentah, upah buruh langsung (direct labor), komisi penjualan. Sedangkan yang termasuk golongan biaya tetap pada umumnya adalah depresiasi aktiva tetap, sewa, bunga utang, gaji pegawai, gaji pimpinan, gaji staf research, dan biaya kantor. Karena adanya unsur variabel di satu pihak dan unsur tetap di lain pihak, maka dapat terjadi bahwa suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu menderita kerugian, karena penghasilan penjualannya hanya menutup biaya variabel dan sebagian saja dan biaya tetap. Ini berarti bahwa bagian dan penghasilan penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap tidak cukup untuk menutup biaya tetapnya. Penghasilan penjualan setelah dikurangi biaya variabel merupakan bagian dan penghasilan penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap biasanya dinamakan " contribution margin " atau " contribution to fried cost ". Apabila contribution margin lebih besar daripada biaya tetap, berarti penghasilan penjualan lebih besar daripada biaya total, maka perusahaan mendapatkan keuntungan. Berhubung dengan itu maka sangatlah bagi pimpinan suatu perusahaan untuk mengetahui pada volume kegiatan atau volume produksi penjualan berapa penghasilan penjualan dapat tepat menutup biaya totalnya untuk dapat menghindarkan kerugian. Volume penjualan dimana penghasilannya (revenue) tepat sama besar dengan biaya totalnya, sehingga
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan break even point dalam menentukan harga sewa kamar pada Hotel Ranggonang Sekayu. Penulis memperoleh data dengan cara wawancara dan teknik dokumentasi. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh, diketahui bahwa perusahaan belum melakukan pengklasifikasian biaya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016 perusahaan sebaiknya menaikkan harga sewa kamar sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian. Analisis break even point untuk data tahun 2013 volume penjualan perusahaan telah mencapai break even point, pada tahun 2014 dan 2015 volume penjualan perusahaan belum mencapai break even point karena dapat dlihat pada laporan laba rugi perusahaan untuk tahun 2014 dan 2015 perusahaan mengalami kerugian. Margin keamanan perusahaan pada tahun 2013 sebesar 66,85%, pada tahun 2014 sebesar 22,20% dan tahun 2015 sebesar 26,23%, sedangkan untuk tahun 2016 perusahaan merencanakan laba sebesar Rp 618.477.315, maka volume penjualan yang harus dicapai perusahaan pada tahun 2016 untuk kamar superior sebesar 3.533 unit kamar, kamar deluxe sebesar 3.645 unit kamar dan kamar suite sebesar 204 unit kamar. Kata Kunci : Break Even Point, Harga Sewa Kamar, Margin Keamanan, Perencanaan Laba
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Break Even Point pada PO roti Balang HL. Objek penelitian ini pada perusahaan Balang HL. Metode yang digunakan dalam menganalisis data yaitu menggunakan metode kuantitatif, penelitian ini menggunakan data primer yaitu data penjualan, data perencanaan laba, data biaya variabel dan biaya tetap untuk tahun 2014-2016. Hasil penelitian ini adalah pada tahun 2014-2016 tidak mencapainya target laba yang ditetapkan oleh perusahaan akan tetapi pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebanyak 98% mendekati target laba yang direncanakan sehingga perusahaan harus meningkatkan penjualan dan perluasan daerah. Saran peneliti sebaiknya PO roti Balang Hl melakukan perencanaan laba atas penjualan dan meningkatkan realisasi atas perencanaan laba dengan meningkatkan penjualan, perluasan daerah serta inovasi. Kata Kunci : Break Even Point (BEP), Perencanaan Laba

Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.