WRITING FORMAT OF PRACTICUM REPORT
…
8 pages
1 file
Sign up for access to the world's latest research
Abstract
AI
AI
A practicum report serves to document the processes and outcomes of digestion experiments, emphasizing the transformation of food into absorbable substances. It outlines the necessary materials, methods, and results, coupled with a discussion that compares practical findings with theoretical frameworks. The report adheres to specified formatting guidelines to maintain clarity and academic integrity.
Related papers
2019
Melihat jumlah populasi perempuan yang begitu besar di Indonesia, begitu penting bagi kita untuk memperdulikan hal-hal berkaitan dengan kebutuhan hidup mereka. Salah satu kebutuhan hidup mereka adalah bertumbuh. Proses tumbuh kembang perempuan tentu melalui berbagai fase kehidupan termasuk fase peralihan dari anak-anak menuju remaja. Proses peralihan tersebut ditandai secara jelas oleh menstruasi pertama atau menarche. Proses tumbuh kembang khususnya yang berhubungan dengan menarche erat kaitannya dengan berbagai hal, antara lain faktor host, agen dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut erat kaitanya dengan budaya, agama dan lokasi tinggal. Variable tersebut akan disamakan menjadi kelompok data dengan menyajikan data secara umum dan data yang diseleksi sesuai variable tersebut. Data yang terkumpul kemudian dilakukan input data, dikategorikan, dianalisis menggunakan SPSS dan dilakukan pemaparan data. Memaparkan usia menarche, kekuatan genggam, kecepatan reaksi, tinggi dan berat badan ...
Journal of Agroindustrial Technology, 2013
Biomassa pelet (biopelet) adalah bahan bakar padat berbentuk silinder yang dapat menjadi alternatif energi untuk masyarakat pedesaan. Cangkang dan serabut sawit adalah biomassa potensial yang dapat dikonversi menjadi biopelet. Peletisasi dapat meningkatkan kualitas dan karakteristik pembakaran biomassa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pemanfaatan cangkang sawit dan serabut sawit melalui pembuatan biopelet dan untuk mengetahui pengaruh penambahan cangkang sawit dan serabut sawit. Konsentrasi arang cangkang sawit dan serabut sawit yang digunakan adalah 0%, 10%, and 20%. Proses karbonisasi dilakukan menggunakan kiln drum selama ± 4,5 jam pada temperatur 450 ○ C. Proses densifikasi dilakukan menggunakan alat pellet mill dengan kapasitas 10 kg/jam dimana diameter dies adalah 15 mm pada temperatur 250 ○ C selama 2 menit waktu pengepresan. Penelitian dimulai dengan menganalisis sifat fisiko kimia bahan. Kemudian hasil analisa dilanjutkan dengan analisa karakterisasi pembakaran. Berdasarkan sifat fisiko kimia dan karakterisasi pembakaran; biopelet cangkang sawit yang terdiri dari 80% cangkang sawit dan 20% arang cangkang sawit merupakan biopelet dengan kualitas terbaik. Biopelet tersebut memiliki kadar air 0,47%;
ZOOTEC, 2015
EFFECTS OF INCREASING CONCENTRATE RATIO IN THE RATION OF PERANAKAN ETTAWAH GOAT UNDER NATURAL HEAT ENVIRONMENT ON FEED INTAKE, PHYSIOLOGICAL RESPONSES, AND GROWTH. The research was conducted to study the effect of increasing the proportion of concentrate in the ration of Peranakan Ettawah (PE) goats. Animals were maintained in a natural hot environment on feed consumption, physiological responses, and body weight gain. The study used three male goats of PE in Latin Square design. Treatment applied was an increase in the proportion of concentrate in three forage-concentrate ratio (F:C), R1 = 85:15%; R2 = 70:30%; and R3 = 55:45%. The results showed that the treatment ratio of F:C had no effect (P> 0.05) in feed intake, respiration rate, rectal temperature, and body weight gain. In contrast, treatment affected significantly (P <0.05) heart rate, as follows R1 vs. R2 and R1 vs. R3, whereas R2 and R3 were not significantly different (P> 0.05). Keywords: Rations, heat stress, ph...
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Sebagian besar penyebab terjadinya batu ginjal adalah akibat penumpukan kalsium oksalat, senyawa yang terdapat secara alami di banyak makanan. Asupan oksalat yang tinggi dapat berakibat buruk bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah pembentukan batu ginjal. Oleh sebab itu, asupan oksalat harus dibatasi dengan rentang batas aman 40-50 mg per hari. Teh merupakan tanaman yang sering dikonsumsi sebagai minuman dalam bentuk air seduhan daunnya. Teh mengandung senyawa oksalat yang tinggi, yaitu lebih dari 10 mg kalsium oksalat per 99,2 gram penyajian. Waktu penyeduhan dapat mempengaruhi kadar oksalat yang terkandung dalam teh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar oksalat dalam teh, dan apakah lama penyeduhan dapat mempengaruhi kadar oksalat dalam air seduhan teh. Metode yang digunakan untuk penetapan kadar oksalat adalah metode spektrofotometri UV-Visibel dengan panjang gelombang 315 nm. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan sampel teh segar yang diambil pucuk daunnya yang diambil dari tempat budidaya tanaman teh. Sampel kemudian dideterminasi untuk memastikan sampel yang digunakan adalah teh (Camellia sinensis), kemudian dilakukan standarisasi simplisia meliputi kadar air, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol dan kadar abu total. Berikutnya dilakukan validasi metode analisis meliputi uji linieritas, batas deteksi, batas kuantisasi, presisi dan akurasi mengunakan metode standar adisi. Pengolahan data dengan panengujian statistik. Hasil validasi metode analisis kurva kalibrasi larutan baku oksalat memiliki persamaan garis regresi y = 0,1489 x + 0.1405 dengan nilai koefisien korelasi 0,9961. Batas deteksi dan batas kuantisasi dapat dihitung secara statistik masing masing sebesar 0.130 dan 0,0392. Keseksamaan dalam hari dinyatakan sebagai koevisien variance sebesar 1: 22, dan persen perolehan kembali masing masing120, , 119 dan 122%. Dari hasil analisis oksalat dalam air seduhan teh tanpa pemeraman berturut turut diperoleh kadar oksalat Teh hijau 1,117±0,004, teh fermentasi 0,447±0,207, teh segar 0,201±0,001. Untuk air seduhan teh dengan pemeraman massing masing teh hijau 0,093±0,0015, teh fermentasi 0,252±0,0006 dan teh segar 0,11±0,0015. Dari hasil data statistik menunjukan kadar oksalat dalam air seduhan teh dengan pemeraman dan tanpa pemeraman tidak ada perbedaan.
Universitas Sebelas Maret , 2019
Asam fitat (mio-inositol-1,2,3,4,5,6-heksakis dihidrogen fosfat) adalah bentuk penyimpanan utama fosfor. Sekitar 70-80% dari total fosfor terdapat dalam asam fitat (diikat oleh asam fitat). Fosfo adalah mineral penting untuk meningkatkan pertumbuhan tulang dan jaringan pada non ruminansia (unggas). Asam fitat menjadi anti nutrisi karena mengikat fosfor dan kation divalen seperti Ca2+, Fe2+ , Zn2+, Mg2+ di dalam biji-bijian, sehingga tidak bisa diserap oleh hewan non ruminansia (unggas) yang mengakibatkan terjadinya eutrofikasi pada perairan (pencemaran lingkungan perairan), maka di diperlukan enzim fitase (myo-inositol hexakisfosfat fosfohidrolase (EC.3.1.3.8)) tergolong dalam kelompok fosfatase yang mampu menghidrolisis asam fitat untuk melepas molekul fosfat (H2PO4) pada atom C dari gugus benzena Inositol, sehingga fosfor dan kation divalen seperti Ca2+, Fe2+ , Zn2+, Mg2+ sebagai faktor nutri dan sangat baik sebagai suplemen pada pakan campuran non ruminansia. Melihat besarnya manfaat fitase sebagai suplemen pada pakan campuran maka perlu dikembangkan ketahap yang lebih lanjut seperti penggunaan tehnik enkapsulasi untuk menghasilkan aktivitas yang lebih baik dan ketahanan enzim terhadap kondisi ekstrik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas fitase yang dienkapsulasi menggunakan laginat dan bekatul dapat mempertahankan, meningkatkan dan memperbaiki karakter aktivitas fitase. Rekombinan Escherichia coli phyK dikultur pada media luria bertani padat+AMP, kemudian dikultur lagi pada media luria bertani cair+AMP+IPTG untuk produkasi fitase dan kemudian pemurnian enzim menggunakan kolom afinitas Ni-NTA agaros. Aktivitas enzim diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 415 nm dan dikalibrasi dengan kurva standar KH2PO4. Fitase terenkapsulasi alginat dikarakterisasi pada suhu, pH, dan ion logam dan dibandingkan dengan fitase tanpa enkapsulasi dengan alginat. Hasil penelitian menunjukan aktivitas fitase gen phyK tanpa enkapsulasi alginat, hanya bisa optimum pada suhu 37oC dengan aktivitas fitase sebesar 0.2907 U/ml, pH 5.0 dengan aktivitas fitase sebesar 0.2488 U/ml dan pada efektor ion Fe2+ konsetrasi 0.1 M kemudian Zn2+ konsetrasi 1.0 M. Setelah dienkapsulasi dengan alginat aktivitas fitase gen phyK meningkat sampai optimum pada suhu 70oC dengan aktivitas fitase sebesar 0.318 U/ml, pada pH 6.0 dengan aktivitas fitase sebesar 0.2856 U/ml dan pada semua jenis ion logam yang diujikan pada konsentrasi 0.1 M dan 1.0 M menunjukan kesamaan aktivitas melebihi aktivitas fitase tanpa enkapsulasi.
DergiPark (Istanbul University), 2012
wahyu, 2017
2 Dosen Pembimbing Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar Parangtambung, Jl. Dg. Tata Raya, Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas XI MIA1 SMA Negeri 1 Enrekang pada materi sistem pencernaan dengan menggunakan media pembelajaran I-Spring. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA1 SMA Negeri 1 Enrekang semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 31 orang. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri atas 2 siklus, setiap siklus terdiri atas 3 kali pertemuan.Data diperoleh dengan menggunakan instrumen lembar observasi untuk aktivitas belajar dan instrumen tes hasil belajar untuk hasil belajar siswa. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 51,3% dan pada siklus II sebesar 76,8%. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 70,6% dan pada siklus II meningkat menjadi 78,5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan media pembelajaran I-Spring dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI MIA1 SMA Negeri 1 Enrekang pada materi Sistem Pencernaan.
Agrikultura
Isu kemiskinan merupakan masalah penting dalam pembangunan di Indonesia. Beberapa program pemerintah belum mampu mengatasi kemiskinan sehingga perlu dirumuskan model pemberdayaan masyarakat miskin yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengindentifikasi tingkat dan penyebab kemiskinan petani hortikultura serta pola perilaku ekonomi petani dalam menghadapi kemiskinan, 2) mengkaji kinerja usaha ekonomi, lembaga keuangan dan lembaga sosial petani hortikultura, dan 3) merumuskan model pemberdayaan petani hortikultura. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja di sentra produksi hortikultura di Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung. Responden dan jumlah responden ditentukan dengan teknik snowball sampling sampai pada taraf redudancy. Metode penelitian adalah metode pengamatan berpartisipasi dengan wawancara mendalam dan diskusi kelompok fokus sebagai teknik pengumpulan data. Analisis data menggunakan analisis kualitatif sert...
2013
ESTIMATION ON CROP COEFFICIENT TO DETERMINE WATER NEED AND PLANTING SCHEDULE FOR SOYBEAN IN LAMPUNG DRY LAND. One strategic agriculture commodity for Indonesia is soybean. Therefore, Indonesia should make an effort to be self sufficient in soybean production. For that purpose the planting area should be extended to dry land area. Crops water need is one important factor that needs to be considered in cultivating crops over dry land area. Calculating crops water need is necessary for irrigation schedule and plating date. Crops water need is calculated with measuring the crops evapotranspiration Crops evapotranspiration is calculated using gravimetric method or with lysimeter. Reference evapotranspiration is calculated in some different methods such as gravimetric method, using evaporimeter pan or using estimation models. Crops coeficient is calculated with dividing crops evapotranspiration with reference evapotranspiration. The purpose of this research is to calculate soybean crops c...

Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.