Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara memiliki peran sentral dalam administrasi pemerintahan, khususnya dalam penyusunan surat dinas yang menuntut ketepatan berbahasa sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak ditemukan kesalahan ejaan dalam redaksi surat masuk di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Buton Selatan, yang berdampak pada penurunan kredibilitas lembaga, potensi salah tafsir, dan melemahnya efektivitas komunikasi birokrasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi serta mendeskripsikan berbagai bentuk kesalahan ejaan dalam surat resmi, sehingga dapat memberikan gambaran empiris mengenai kualitas penerapan kaidah bahasa dalam praktik administrasi daerah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Data diperoleh melalui dokumentasi surat masuk resmi periode Januari–Desember 2024, kemudian dianalisis dengan tahapan identifikasi, klasifikasi, tabulasi, interpretasi, dan penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari dua belas surat yang dianalisis, terdapat berbagai kesalahan dominan, seperti penggunaan huruf kapital yang tidak konsisten, kesalahan penulisan kata majemuk, kekeliruan tanda baca, serta singkatan yang tidak sesuai dengan kaidah baku. Temuan ini menegaskan perlunya peningkatan keterampilan kebahasaan aparatur melalui pelatihan teknis, penyediaan pedoman ejaan, serta penerapan sistem pemeriksaan internal untuk meningkatkan mutu tata naskah dinas di lingkungan pemerintahan daerah.
Copyrights © 2025