Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia untuk berinteraksi dalam lingkungan sosial, karena berperan dalam membentuk informasi, membangun kesepakatan, menjalin hubungan, dan mencapai berbagai tujuan. Permasalahan yang dihadapi kader Posyandu Dusun Tessa, Kecamatan Cot Girek, adalah rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti program perbaikan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi yang digunakan oleh kader Posyandu dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader menerapkan berbagai pola komunikasi, dengan fokus utama pada pola komunikasi lingkaran yang memungkinkan komunikasi dua arah antara kader, bidan desa, dan masyarakat secara setara. Strategi komunikasi yang digunakan mencakup diskusi kelompok, kunjungan rumah, pemanfaatan grup WhatsApp, dan pelibatan tokoh masyarakat. Kader tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mendorong masyarakat untuk aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan Posyandu. Pendekatan berbasis budaya lokal yang diterapkan terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan memperbaiki pola makan. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan pola komunikasi partisipatif dan kontekstual berbasis budaya lokal dapat meningkatkan keberhasilan program perbaikan gizi di tingkat masyarakat.
Copyrights © 2025