Penelitian ini mengkaji upaya Kristenisasi di Sukabumi yang dilakukan orang-orang Belanda pada abad ke-19 M sampai abad ke-20 M serta bagaimana umat Islam meresponnya. Upaya mengkristenkan bumiputera ini menarik untuk diteliti karena selain melakukan eksploitasi ekonomi melalui Kolonialisme dan Imperialisme, Belanda juga memberikan dukungan terhadap gerakan misionarisme. Metode penelitian yang digunakan yakni metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai strategi serta program dilakukan orang Belanda dalam melakukan Kristenisasi di Sukabumi pada masa Kolonialisme Belanda. Diantara strateginya adalah membangun gereja, mendirikan sekolah-sekolah Kristen, membangun rumah sakit, dan membangun perkampungan Kristen. Arsip-arsip dari masa Kolonial menyimpan berbagai catatan tentang upaya Kristenisasi, namun hanya sebagian kecil masyarakat pribumi di Sukabumi yang menerima ajaran Kristen. Umat Islam, sebagai respons terhadap upaya Kristenisasi, menolak berbagai program tersebut, bahkan pihak zending menyatakan bahwa umat Islam merupakan faktor terbesar yang menghambat Kristenisasi. Faktor demografis, kultural, serta identitas Islam di Sukabumi menjadi benteng yang cukup kokoh dalam menghadapi upaya zending. Penelitian ini menunjukkan dinamika serta relasi antara agama dan Kolonialisme Belanda di salah satu wilayah Priangan yaitu Sukabumi dimana Islam terus dipertahankan sebagai agama dominan dan menjadi simbol perlawanan terhadap Kristenisasi dan Kolonialisme. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk melihat bagaimana wilayah dengan Islam yang dianggap kuat dianut masyarakatnya, serta dianggap sebagai bagian dari identitas etnis seperti di Padang dan Aceh, pada masa Kolonialisme berinteraksi dengan upaya-upaya Zending dan misionaris.
Copyrights © 2023