Strategi Penanggulangan Jebakan Pangan (Food Trap)
Main Article Content
Abstract
Secara nasional, pangan memiliki peranan sangat penting dan kritis sebagai salah satu komponen ketahanan nasional suatu bangsa. Kondisi kemampuan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan pangannya dinyatakan dengan istilah ketahanan pangan (food security). Ketahanan pangan adalah suatu kondisi terpenuhinya pangan di tingkat rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik dalam jumlah dan mutunya, aman, merata dan terjangkau. Dalam kaitan ketahanan pangan, maka jebakan pangan (food trap) berarti food insecurity. Pada dasarnya terdapat4 aspek utama ketahanan pangan nasional yang saling terkait satu sama lain, yakni: (1) Aspek ketersediaan pangan (food availability), (2) Aspek stabilitas ketersediaan / pasokan (stability of supplies), (3) Aspek keterjangkauan (access to supplies), dan (4) Aspek konsumsi (food utilization). Untuk itu Strategi Swadaya Pangan diperlukan seperti "sedia payung sebelum hujan" agar negara memiliki kecukupan pangan yang dapat digunakan pada situasi sulit atau kritis, sehingga dapat mencegah terjadinya kerusuhan nasional yang berdampak luas. Dengan demikian maka dalam jangka panjang dapat melepaskan diri dari situasi jebakan pangan ditengah-tengah politik dagang internasional dalam era globalisasi ini.
Article Details
Section
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
B.S. Kusmuljono. 2007. Sistem Pengembangan Usaha Pertanian Berbasis Lingkungan Didukung Lembaga Keuangan Mikro [Disertasi], Sekolah Pascasarjana, Institut pertanian Bogor. Bogor.
CPR-lndonesia. 2008. Swadaya pangan : Strategi Penanggulangan Jebakanpangan. Policy Paper dan bahan Press-Release. Jakarta
Deptan. 2005. Rencana Pembangunan Pertanian Tahun 2005-2009. Departemen Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.
Ecimove, T, et. al,. 2007. The Sustainable (Development) Future of Mankind. Sem Institute for Climate Change. Slovenia.
Eriyatno dan B.S. Kusmuljono. 2008. Pola Pengembangan Bank LKM-Koperasi (PHBLKop). Center for Policy Reform (CPR) Indonesia.
Jakarta.
Fagi, A. M. dan A. K. Makarim. 1990 Pelestarian Swasembada Beras: Peluang dan Tantangan Puslitbangtan. Bogor.
Hariyadi, P. 2007. Upaya Peningkatan Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan Melalui Ilmu dan Teknologi Souteast Asian Food Science & Technology (SEAFAST) Center, Institut Pertanian Bogor Bogor.
Hariyadi, P. D. Syah dan N. Andarwulan (Editor). 2001. Mewaspadai Jebakan pangan di Indonesia. Rangkuman Hasil Diskusi Panel "Kebijakan Pangan untuk Menangkal Jebakan. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Lablink. 2001. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Laboratorium Pembangunan dan Lingkungan (Indonesia Environmental and Development). Bandung.
Syukur M., A.M. Fauzi dan D D. Rachmawati (Editor). 2003. Bunga Rampai Lembaga Keuangan Mikro. Business Innovation Center of Indonesia Bogor.
Soesilo, N.I. 2008. Microfinance : Portrait and Development in Indonesia. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Sumarsono S. 2008 Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat : Sebuah Acuan Kebijakan. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Departemen Dalam Negeri. Jakarta.
Suwarno. 2005 Reformasi Bidang Pertanian: Merindukan Kemandirian Petani Indonesia Pusat Kajian Reformasi. Jakarta.